Kisah kelam Oradour sur Glane, Prancis

Kota ini terletak di bagian barat tengah Perancis yang bernama Oradour sur Glane. Kota ini merupakan kota yang menjadi saksi bisa kekejaman para tentara Nazi di masa perang dunia II. Masyarakat sana dari wanita, pria, bahkan anak-anak dibantai dengan kejam oleh para pasukan Nazi yang akan memperluaskan wilayah ke Benua Eropa. Bahkan pemerintahan mereka sibuk menghalau serangan Nazi, para penduduk disini tidak peduli dengan perang yang sedang membara. Mengerikan bukan?!

Ya memang menyimpan cerita mengerikan di kota tersebut, dari sumber yang saya baca, menurut sejarah Kisah kelam tersebut terjadi pada 10 Juni 1944 saat perang dunia kedua sedang berlangsung. Desa yang awalnya tenang langsung dilanda kepanikan menyusul kedatangan pasukan Jerman di bawah pemerintahan Partai NAZI yang sedang melakukan ekspansi di Eropa. Kedatangan pasukan Jerman tersebut tidak terlepas dari kabar yang menyatakan sejumlah rekan mereka disandera milisi yang bersembunyi di Oradour sur Glane. Pasukan Jerman di bawah komando Adolf Diekmann ini langsung mengumpulkan seluruh penduduk di alun-alun desa. Awalnya mereka beralasan sedang mendata dokumen penduduk. Selanjutnya, pasukan Jerman itu memisahkan penduduk laki-laki untuk berkumpul di lumbung. Sementara seluruh penduduk wanita dan anak-anak dikumpulkan di sebuah gereja yang terletak di tengah-tengah desa. Kemudian aksi pembalasan dan pembantaian pun dimulai. Para prajurit Jerman tersebut tanpa belas kasihan memberondong kaki seluruh para penduduk laki-laki dengan senapan mesin. Hal ini bertujuan untuk membuat mereka mengalami siksaan dan mati perlahan. Selanjutnya, para prajurit itu dengan keji menyiram lumbung dengan bensin dan menyulut api yang langsung membakar lumbung beserta 190 tubuh penduduk laki-laki yang sudah tidak bernyawa hingga tidak dikenali lagi. Hal yang sama juga dialami para penduduk wanita dan anak-anak yang dikumpulkan dan terkunci di dalam gereja. Para prajurit Jerman kemudian melumuri dinding gereja dengan bensin dan selanjutnya menyulut api yang langsung melumat bangunan gereja. Para wanita dan anak-anak yang berusaha melarikan dari melalui jendela langsung disambut senapan mesin. Pembantaian yang hanya terjadi dalam hitungan jam ini tercatat telah menghilangkan 247 nyawa penduduk wanita dan 205 nyawa anak-anak.

Konon kabarnya banyak cerita dari para pengunjung yang kerap merasakan ada gerakan dan bayangan misterius di sudut kota mati tersebut. Dan tempat yang palung membuat bulu kuduk merinding adalah lokasi pemakaman massal dam monumen kota.

sumber