Kisah Inspiratif tentang Seekor Belalang yang Terkurung dalam Kotak

Grasshopper

Suatu hari ada seekor belalang yang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Dia selalu berusaha sekuat tenaganya untuk keluar dari kotak itu. Tanpa disangka, akhirnya dia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan wajah riang gembira, ia melompat-lompat menikmati kebebasannya tersebut.

Di dalam perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi danlebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh?”.

Belalang lain tadi pun menjawabnya dengan sebuah pertanyaan, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”.

Pada saat itulah, belalang yang terkurung tadi baru menyadari bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Makna Cerita:
Terkadang kita sebagai manusia, tanpa sadar
pernah juga mengalami hal yang sama dengan seekor belalang yang terkurung dalam kotak. Lingkungan yang buruk, penghinaan, trauma masa lalu, kesalahan-kesalahan beruntun, perkataan teman serta pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan yang kita miliki untuk bangkit, lebih maju dan sukses.

Untuk itu, jangan mudah menyerah ketika mendengar penghinaan, perkataan teman atau pendapat tentangga yang meremehkan kita, jadikan ini semua sebagai motivasi untuk bangkit dan bergerak agar hidup kita lebih maju dan sukses. Jangan mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu?

Apa pesan moral yang anda bisa simpulkan dari kisah belalang tersebut?

SUMBER :

tentunya cerita ini sangat relevan dengan kehidupan sekarang, apalagi hoax, bully dan penghinaan ada di mana-mana. Tapi tidak sedikit dari mereka yang menjadi “korban” tidak berhasil bangkit dari keterpurukan. Maka dari itu kita sebagai sesama manusia, baik orang yang peduli atau sebagai sesama “korban” yang berhasil bangkit, membantu mereka, jangan malah ikut menjatuhkan mereka.