Seorang siswa pernah mengeluh kepada gurunya tentang kesulitan dan masa-masa sulit yang harus dia hadapi dalam hidupnya. Dia dilahirkan dalam keluarga yang sangat miskin dan harus menjaga rumahnya dan mendukung orang tuanya yang sudah tua dan sakit-sakitan serta adiknya dengan bekerja ekstra keras setiap hari sepulang sekolah. Sedangkan teman sekelasnya yang kaya dapat bermain dan beristirahat tanpa khawatir atas apapun. Dia sangat lelah dan bahkan berpikir untuk bunuh diri.
Gurunya masuk ke dalam, mengeluarkan wortel dan telur dan menyuruhnya untuk memeriksa dengan saksama. Dia diminta mengomentari tingkat kekerasannya. Anak laki-laki itu mengatakan bahwa wortel itu cukup keras sehingga tidak bisa dihancurkan dengan tangan. Telur bisa dengan mudah retak dan isi cairannya akan bocor dengan mudah. Kemudian gurunya meletakkan wortel dan telur itu bersama-sama ke dalam panci, menuangkan sejumlah air, lalu merebusnya di atas api. Setelah beberapa lama, guru mengeluarkan bahan yang direbus dari panci dan meminta komentar dari siswa tersebut. Anak laki-laki itu mengatakan bahwa ia mengamati bahwa wortel, yang sebelumnya keras, menjadi sangat lembut setelah direbus. Sementara telur, di sisi lain, menjadi sangat keras saat mendidih. Isinya telah dipadatkan dan sekarang tidak akan mengalir keluar bahkan saat cangkangnya hancur.
Guru itu memberi tahu anak itu, “Sebelumnya, kamu seperti wortel. Keberanian dan kekuatan pikiranmu hilang ketika kamu mengalami kenyataan hidup yang sulit. Kamu menjadi lemah dan bisa dihancurkan dengan mudah.” Selanjutnya, dia menunjukkan telurnya dan berkata," Jadilah seperti telurnya. Kamu , tapi kesulitan hidup seharusnya membuatmu lebih berani dan lebih kuat. Kemudian kamu bisa mendapatkan keberanian untuk menghadapi saat-saat sulit dengan percaya diri."
Pesan ceritanya
Anda mungkin melewati cobaan, masa-masa sulit dan situasi yang tidak menyenangkan sekarang, jangan menyerah. Cobaan dan masa-masa sulit dimaksudkan untuk memperkuat Anda, dan juga untuk mempersiapkan Anda untuk yang terbaik dalam hidup. Ingat, emas mentah harus melewati api sebelum kecemerlangan keluar.
Bagaimana pendapat Anda tentang kisah ini?
Sumber: