Kisah "Berfokus pada Kelebihan Diri"

Suatu hari sang guru berkata, “Anak-anak, tuliskan tiga kelebihan kalian."

Beberapa menit berlalu, murid-muridnya nampak masih kebingungan dengan tugas dari sang guru.

Dengan setengah berakting, sang guru kemudian bersuara keras: “Kenapa tidak cepat-cepat menuliskannya! Ataukah kalian ingin kertas kalian Guru robek?” seketika mereka jadi salah tingkah.

Beberapa murid pun mulai menulis. Salah satu di antara mereka menulis di atas kertas, “Kadang-kadang patuh sama Ibu. Kadang-kadang membantu Ibu. Kadang-kadang menyuap Adik.”

Merasa penasaran dengan tulisan murid tersebut, sang guru pun bertanya: “Kenapa tulisnya kadang-kadang?“ Dengan lugu, murid tersebut menjawab: “Memang kadang-kadang saja, Pak Guru.”

Ketika semua anak telah menuliskan kelebihan dirinya, sang guru kemudian memberi tugas selanjutnya: “Sekarang anak-anak, coba tuliskan tiga kelemahan kalian atau hal-hal buruk dari diri kalian.”

Seketika ruangan kelas menjadi gaduh. Anak-anak mulai bersemangat. Salah seorang unjuk tangan kemudian bertanya: “Tiga saja, Pak Guru?”. “Ya, tiga saja!” jawab sang guru. Anak tadi langsung menyambung: “Pak guru, jangankan tiga, sepuluh juga bisa!”.

Apa pelajaran yang bisa kita petik dari cerita sederhana itu?
Terkadang kita tidak sadar akan kelebihan yang ada dalam diri kita akibat lingkungan dan orang-orang di sekitar kita yang lebih sering menyampaikan kejelekan dan kekurangan kita.

Padahal semestinya kita harus mencoba untuk memfokuskan perhatian pada kelebihan kita dan bukan kelemahan kita. Bila dalam kenyataan kekurangan kita banyak dapat langsung disadari oleh orang, maka itu bukan alasan untuk merasa rendah diri. Lebih coba gali informasi tentang diri anda sendiri, karena pasti dalam satu hal anda memiliki suatu kelebihan.

Apa pendapat Anda?

Sumber:
http://www.termotivasi.com/2008/06/berfokus-pada-kelebihan-diri.html

Kisah ini mengajarkan kita untuk fokus kepada kelebihan daripada kekurangan kita. Akan lebih mudah untuk memperbaki diri jika Anda fokus meningkatkan kelebihan Anda, sampai benar-benar mahir dibandingkan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memperbaiki kelemahan. Faktanya, kekurangan Anda jauh lebih banyak dibandingkan kelebihan Anda. Apa yang tidak bisa Anda lakukan dengan baik, jauh lebih banyak dibandingkan dengan apa yang bisa Anda lakukan dengan baik. Jadi, lebih baik kita fokus pada kelebihan kita.