Bagaimana kiat memilih Sikat Gigi yang baik?

Sikat Gigi

Banyak sekali jenis sikat gigi yang ada di pasaran. Bagaimana kiat untuk memilih Sikat Gigi yang tepat ?

1 Like

Salah satu faktor penting yang menunjang kesehatan gigi adalah sikat gigi yang baik. Misalnya, jika sikat gigi kurang cocok dengan ukuran rahang dan mulut, maka pembersihan gigi pun tidak akan maksimal. Bahkan gusi bisa juga berdarah.

Oleh karena itu, Anda harus tahu bagaimana cara memilih sikat gigi yang tepat. Berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum membeli sikat gigi.

Sebelum menyikat gigi, Anda harus mengetahui ukuran rahang dan mulut Anda, apakah tergolong sempit atau lebar. Dari sini Anda dapat menentukan ukuran kepala sikat gigi yang cocok untuk membersihkan gigi dan mulut Anda.

Kepala sikat gigi ada yang berbentuk seperti kapsul dan lebih panjang, ada yang membulat di tengah dan lebih pendek, dan ada pula yang mengecil di bagian ujung.

Bagi yang memiliki bukaan mulut lebar dan besar, bisa lebih leluasa untuk memilih sikat gigi diinginkan.

Sementara itu, bagi yang bukaan mulutnya lebih sempit atau memiliki gigi yang penuh sampai paling ujung belakang, lebih baik menggunakan sikat gigi dengan kepala yang mengecil di bagian ujungnya. Dengan begitu, sikat gigi akan mampu membersihkan sampai ke celah terujung di gigi paling belakang.

Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih sikat gigi yang baik. Pertimbangan tersebut antara lain :

  • Kepala sikat harus cukup kecil untuk dapat dimanipulasikan secara efektif di seluruh permukaan gigi, tetapi tidak terlampau kecil sehingga harus menggunakan tindakan yang sangat ekstrim hanya agar dapat membersihkan dengan baik. Kepala sikat dengan bentuk konveks atau konkaf dimaksudkan agar dapat menjangkau daerah yang sulit dibersihkan, tetapi dalam hal ini perlu adanya tekanan terhadap bulu sikat, bila tidak maka maksud bentuk kepala sikat tersebut akan sia-sia.

    Memiliki panjang kepala sikat sekitar 2,5 cm untuk orang dewasa dan 1,5 cm untuk anak.

  • Bulu sikat harus memiliki panjang yang seragam dalam satu regio agar dapat berfungsi secara simultan. Bulu sikat yang pendek akan menyulitkan pembersihan daerah interdental dan akan menjadi lebih kaku sehingga dapat menyebabkan trauma pada jaringan.

  • Tekstur bulu sikat gigi harus sedemikian rupa agar efektif digunakan tanpa melukai jaringan lunak atau keras. Kekakuan bulu sikat tergantung dari diameter dan panjang dari filament dan elastisitasnya. Tergantung pula akan pemakaiannya, kering atau basah, serta pada temperature dari air. Bulu sikat yang terlalu lunak tidak akan membersihkan plak secara efektif. Bulu sikat harus memiliki kekakuan yang medium agar dapat membersihkan geligi dengan baik.

    Terkait dengan bulu sikat, umumnya bulu sikat berjumlah 1600 filamen, dengan panjang 11 mm dan diameter 0,008 mm. Tersusun dalam 40 kelompok bulu sikat ( tuft ) dalam 3-4 baris.

  • Sikat gigi harus mudah untuk dibersihkan. Tuft yang terlalu berjejal rapat akan menyulitkan pembersihan sikat dari debris dan sisa pasta gigi terutama di dasar sikat. Bulu berbahan dasar nilon lebih disukai dalam hal ini karena lebih higienis daripada bulu biasa.

  • Gagang sikat gigi harus mudah digenggam secara nyaman dan aman oleh tangan. Harus memiliki lebar dan ketebalan yang cukup untuk memperoleh “ grip ” yang tegas dan kontrol yang baik.

Berikut rekomendasi sikat gigi yang baik menurut ahli,

  • Menurut ADA sikat gigi yang baik berukuran panjang 25-31 mm, lebar 8-10 mm, 2-4 baris bulu sikat dan terdiri dari 5-12 kelompok bulu sikat (tuft).

  • Bass merekomendasikan gagang sikat yang lurus, bulu sikat yang terbuat dari nilon berdiameter 0,2 mm, panjang 10 mm, berujung bulat, dalam tiga baris tuft , dengan 86 bulu per tuft serta berbulu lunak. Pemilihan bulu sikat lunak didasarkan atas studi yang menunjukkan bahwa bulu sikat yang lunak bersifat fleksibel, mampu membersihkan sulkus dan mencapai daerah interproksimal.

Studi khusus mengenai penyikatan gigi menunjukkan bahwa penghilangan plak dapat dioptimalkan dengan desain dari sikat gigi konvensional yang dimodifikasi, seperti konfigurasi pegangan, bentuk kepala, bentuk sikat dan susunannya. Sikat gigi yang baik sebetulnya tergantung pada operator yang menggunakannya dengan benar.

Berikut tips memilih sikat gigi yang baik dan sehat untuk gigi dan mulut Anda:

  1. Pilih sikat gigi yang memiliki bulu yang lebih lembut.

  2. Pastikan sikat gigi tersebut cocok dengan ukuran mulut Anda. Jika Anda memiliki mulut yang kecil, pilih sikat gigi kecil dan jika Anda memiliki mulut yang besar, pilih sikat gigi yang besar.

  3. Pilihlah sikat gigi yang mudah digunakan, apakah itu listrik atau sikat gigi manual.

  4. Sikat gigi Murah sering kehilangan bulu mereka setelah beberapa lama. Hal ini dapat mengganggu dan juga tidak memberikan hasil yang terbaik dalam membersihkan gigi.

  5. Beberapa sikat gigi yang dirancang untuk membersihkan sudut mulut. Karenanya pilihlah yang bisa menjangkau sudut mulut dengan bulu yang lembut.

  6. Pilihlah sikat gigi dengan ukuran sedang sehingga Anda nyaman menggenggamnya.

  7. Setelah Anda menemukan sikat gigi yang tepat untuk Anda, Anda perlu sikat gigi Anda cara yang benar untuk menjaga kesehatan mulut yang baik dan menjaga penyakit gusi.

Sumber : https://gaya.tempo.co/read/697014/tips-memilih-sikat-gigi-yang-baik-dan-sehat

Pilihlah Sikat Gigi berbahan Anti Bakteri

Banyak orang menganggap bahwa menyikat gigi merupakan satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Padahal, masih ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melindungi area itu dari penyakit. Salah satunya yaitu dengan memilih sikat gigi secara tepat.

Mengapa hal tersebut sangat penting? Menurut The Scientific World Journal, sikat gigi bisa menjadi tempat bagi bakteri untuk berkembang biak. Jurnal tersebut bahkan mengungkapkan, ada lebih dari 700 bakteri, jamur, dan virus yang dapat berkembang biak di sikat gigi.

Semua bakteri, jamur, dan virus itu berasal dari mulut Anda. Bakteri yang ditemukan pada sikat gigi sesaat setelah menyikat gigi, dapat bertahan hidup selama 1–7 hari.

Selain itu, kontaminasi bakteri pada sikat gigi juga bisa terjadi melalui udara, sentuhan, atau bila disimpan di tempat tertutup. Menurut jurnal Nursing Research & Practice, bakteri banyak terperangkap pada bulu sikat gigi. Ketahanan hidupnya tergantung pada jenis bakteri itu sendiri dan desain sikat gigi.

Bulu sikat gigi yang sudah mekar dan tersusun rapat dapat menahan lebih banyak bakteri di dalamnya. Tak hanya itu, kondisi bulu sikat gigi yang lembap juga bisa meningkatkan daya tahan hidup bakteri.

Bahkan, sikat gigi dapat menjadi media penularan penyakit akibat kontaminasi bakteri penyebab penyakit. Bakteri yang bisa hidup di sikat gigi antara lain S. Mutans, L. Rhamnosus, dan E. Coli.

Bakteri S. Mutans merupakan bakteri utama penyebab gigi berlubang. Sedangkan L. Rhamnosus adalah bakteri penyebab penyakit gigi tahap lanjut, yang juga dapat menyebabkan meningitis dan penyakit jantung endokarditis.

Semetara itu, E.Coli merupakan bakteri yang dapat menyebabkan diare dan infeksi kandung kemih. Bakteri E.coli banyak ditemukan pada sikat gigi yang disimpan di dalam kamar mandi selama tiga bulan.

Oleh karena itu, pemilihan sikat gigi juga merupakan hal yang tidak kalah penting. Agar kegiatan menyikat gigi tidak berubah menjadi ajang penularan penyakit, Anda perlu memilih jenis sikat gigi yang tepat.

Pilihan terbaik adalah sikat gigi dengan bahan yang bebas bakteri. Sikat gigi yang bebas bakteri atau antibakteri biasanya memiliki bulu sikat dengan kandungan binchotan charcoal.

Kandungan binchotan charcoal berfungsi untuk menetralkan udara di sekitar bulu sikat, agar cepat kering. Bulu sikat gigi yang cepat kering dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.

Ingat, menyikat gigi dengan benar saja tak cukup untuk menghindarkan Anda dari serangan kuman dan bakteri. Pastikan Anda juga memilih sikat gigi yang tepat. Sikat gigi antibakteri dengan bulu sikat yang mengandung binchotan charcoal akan membantu melindungi gigi Anda secara maksimal.