Keys to a Successful Minimum Viable Product Launch

Minimum Viable Product adalah konsep termudah yang dapat dibangun untuk menyampaikan ide dan solusi kepada konsumen dengan memperkenalkan produk yang akan kita kembangkan meskipun hanya dalam bentuk fitur-fitur utamanya saja.

Bagaimanakah tips untuk meraih kesuksesan ketika kita memperkenalkan produk untuk yang pertama kalinya ke pengguna?

Membuat stategi untuk membangun dan merilis sebuah Minimum Viable Product (MVP) adalah hal terbaik untuk mengetahui tingkat kebenaran asumsi sehingga memungkinkan untuk terus membangun dari apa yang telah kita pelajari selama ini.

Ada 5 hal yang harus diketahui ketika kita ingin berbicara lebih jauh tentang launching sebuah produk dalam bentuk Minimum Viable Product (MVP).

  1. Launch before you’re ready
    Kita bisa mengatakan bahwa apabila kita tidak merasa malu ketika memperkenalkan produk pertama kita, itu berarti kita terlalu terlambat untuk me-launching produk tersebut. Sejalan dengan istilah “Done is better than perfect” atau “Shipping beats perfection”.
    Ini akan sangat berguna untuk memacu diri kita untuk tidak terlalu lama berpikir dan akhirnya produk tidak pernah terealisasi hanya karena menanti kesepurnaan.
    Jadi, yang perlu kita lakukan adalah memilih tanggal sebagai target, kemudian launching.

  2. There are more moving part than you think
    Pada dasarnya kita akan benar-benar fokus pada produk yang akan kita buat, akan tetapi kita harus meyadari bawa sebuah produk tidak akan bisa me-lanching dirinya sendiri.

  3. Launch to a limited audience
    Masih ada kaitannya dengan poin pertama yaitu “Launch before you’re ready”. Meskipun kita dituntut untuk memacu diri kita untuk melaunching produk kita sesegera mungkin, tapi pasti kita tidak ingin terlihat bodoh karenanya.
    Kita menyadari bahwa tidak ada orang diluar sana yang ingin mendengarkan alasan dari kesalahan ataupun kegagalan produk kita. Untuk itu, ‘Launch to a limited audience’ disini dapat kita artikan sebagai ‘soft launch’.
    Soft launch berarti membuat sebuah release review kepada pengguna terbatas sebelum ke khalayak umum.

  4. Be ready to make running repairs
    Setelah kita melaunching sebuah produk (meskipun itu adalah MVP), biasanya kita terlena dan menganggap pekerjaan kita telah selesai. Padahal seharusnya, kita tidak boleh diam di tempat untuk waktu yang lama karena di setiap waktu yang berjalan, akan ada banyak sekali evaluasi-evaluasi yang arus dilakukan. Apabila kita mau menyadarinya, akan ada banyak sekali kesalahan-kesalahan yang ada pada produk yang baru kita rilis tersebut.

  5. Remember that it’s an experiments
    Yang terakhir adalah bagaimana kita menanamkan mindset pada diri kita bahwasannya produk yang baru saja kita rilis merupakan Minimum Viable Product, bukan Final Perfect Product. Disini kita harus menyadari bahwa proses pembuatan MVP adalah pengulangan dari proses
    Build >> Measure >> Learn
    Harus ada pengukuran (Measure) keberhasilan dan ketidakcocokan terhadap kepuasan calon pengguna. Apabila tidak ada pengukuran (Measure) yang jelas, maka tidak ada proses Learn yang akan kita dapatkan.

referensi:

https://medium.com/traveloka-design/mendesain-sebuah-mvp-2c50e1c839f9