Surah al-Faatihah mempunyai beberapa keutamaan. Di antara keutamaannya adalah sebagai berikut.
####I. Surah yang Paling Agung di Dalam Al-Ouran
Al-Bukhari, Abu Dawud, dan an-Nasa’i meriwayatkan dari Abu Sa’id ibnul-Mu’alla, dia berkata,
Pada suatu hari.saya sedang shaJat di masjid, lalu Rasulullah memanggil saya dan saya tidak menjawab panggilan beliau. Setelah selesai shalat, saya berkata kepada beliau,
‘Wahai Rasulullah, tadi saya shalat.’
Rasulullah bersabda,
'Bukankah Allah berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan. (al-Anfaal: 24)
Kemudian beliau bersabda,
"Saya akan mengajarkan kepadamu sebuah surah yang teragung di dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid.’
Kemudian beliau menggandeng tangan saya. Ketika beliau ingin keluar dari masjid, saya katakan kepada beliau,
"Wahai Rasulullah, bukankah engkau katakan bahwa engkau akan mengajarkan kepadaku surah teragung di dalam Al-Qur’an?’
Maka beliau menjawab,
“(Ia adalah surah), ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.’ Ia adalah tujuh ayat yang diulang-ulang (dalam setiap rakaat) dan Al-Qur’an yang agung yang diberikan kepada saya.”
####II. Surah yang Paling Utama di Dalam Al-Our’an
An-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubra, lbnu Hibban, al-Hakim, dan al-Baihaqi meriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata,
"Pada suatu hari Rasulullah dalam perjalanan. Kemudian beliau berhenti dan turun dari tunggangan beliau. Lalu seseorang turun dari tunggangannya juga untuk mendampingi beliau. Kemudian beliau bersabda,
“Maukah engkau saya beritahu surah yang paling utama di dalam AI- Qur’an?”
Lalu beliau membaca,
“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” 5
####III. Surah al Faatihah adalah munajat antara hamha dan Rahbnya
Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan lbnu Majah me- riwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda,
Barangsiapa melakukan shalat tanpa membaca al-Faatihah, maka shalatnya tidak sempurna."
Beliau mengulangi sabda tersebut sebanyak tiga kali.
Lalu Abu Hurairah ditanya, “Ketika itu kita ikut imam?” Abu Hurairah menjawab,
“Jika begitu, bacalah al-Faatihah dengan tidak terdengar oleh orang lain.”
Karena saya mendengar Rasulullah bersabda,
"Allah ta’ala berfirman, ‘Aku membagi shalat menjadi dua; untuk-Ku dan untuk hamba.-Ku, dan Aku berikan kepada hamba-Ku apa yang dia minta.’
Jika sang hamba membaca, ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.’
Allah berfirman, ‘Hamba-Ku memuji-Ku …’
Jika sang hamba membaca, ‘Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang,’
Allah berftrman, ‘Hamba-Ku memuji-Ku.’
Jika sang hamba membaca, ‘Pemilik hari pembalasan,’
Allah berfirman, ‘Hamba-Ku mengagungkan-Ku.’
Jika sang hamba membaca,"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan,’
Allah berfirman, ‘lni adalah antara Aku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang dia minta.’
Jika sang hamba membaca,"Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat,’
Allah berfirman, 'Ini Aku berikan kepada hamba-Ku, dan untuknya apa yang dia minta."
(HR Muslim dalam Kitabush Shalah, No. 395, Abu Dawud dalam Kitabush Shalat, No. 821, at-Tirmidzi dalam Kitabut Tafsir, No. 2953, an-Nasa’i dalam Kitabu.J Iftitaah, No. 2953 dan Ibnu Majah dalam Kitabul Adab, No. 3784)