Keutamaan menerima tamu dengan baik

Diriwayatkan ada seorang laki laki yang senang bila rumahnya kedatangan tamu. Namun isterinya kerap menunjukkan sikap sebaliknya.
Setiap kali sang suami kedatangan tamu ke rumahnya, isterinya menunjukkan sikap yang kurang baik. Sehingga si suami mengeluhkan keadaan tersebut kepada Rasulullah saw.

Mendengar itu Rasulullah saw bersabda,

“Katakan kepada isterimu, hari ini Rasulullah saw dan beberapa orang sahabatnya akan bertamu ke rumahmu. Katakan kepada isterimu supaya ia memperhatikan tamu pada saat keluar rumahnya nanti.”

Laki-laki itu melakukan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah saw.
Pada saat para tamu masuk (datang), ia dan istrinya melihat mereka membawa daging & buah buahan yang banyak, dan pada saat mereka pulang membawa keluar Ular dan Kalajengking yang begitu banyak.

Rasulullah saw bersabda,

“Kedatangan tamu ke rumah mendatangkan banyak karunia ke dalam rumah yang dikunjungi, dan pada saat pergi mereka membawa keluar berbagai Petaka dirumah tersebut.”

Setelah menyaksikan hal itu, istrinya pun berubah menjadi orang yang suka menerima tamu.

Rasulullah saw bersabda,

“Sesungguhnya seorang tamu yang datang mengunjungi seseorang, membawa rezeki untuk orang tersebut dari langit. Apabila ia memakan sesuatu, Allah swt akan mengampuni dosa penghuni rumah yang dikunjungi.”

Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw bersabda,

“Setiap rumah yang tidak dikunjungi tamu, maka malaikatpun tidak akan mengunjungi rumah tersebut.”

Beruntunglah rumah rumah yang sering kedatangan tamu, maka janganlah mengeluh jika ada orang yang ingin bertamu ke rumahmu.

Imam al-Hafidz ibnul Jauzi al-Hambali (Bustaanul waa’idzin wa riyadhus saami’in 1/49) meriwayatkan hadits nabi saw ttg keutamaan menerima tamu:

  • Bahwa Rosulullah SAW bersabda: Jika tamu masuk ke dalam rumah seorang mukmin, masuk pula bersama dia 1.000 barakah, 1.000 rahmat dan Allah ta’ala mencatat untuk pemilik rumah untuk setiap suap makanan yang dimakan tamu pahala haji & umrah”

  • Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Nabi SAW bersabda: 1 dirham yang dibelanjakan seorang laki-laki untuk tamunya itu lebih utama dibanding 1000 dinar yang diinfaqkan fii sabilillah dan barangsiapa memuliakan tamu karena Allah, Allah ta’ala akan memuliakan dia pada hari kiamat dengan 1000 kemuliaan dan Allah membebaskan dia dari neraka dan memasukkan ke dalam syurga.

Hadits-hadits Rasulullah SAW terkait dengan keutamaan menerima tamu dengan baik,

  • Tamu datang membawa rezeki, sebagaimana sabda Rasulullah SAW

"Tamu datang pada kalian dengan membawa rezeki (H.R.Muslim)

  • Tamu yang datang menghapus dosa kita,

" Tamu datang dengan membawa rezekinya dan pergi dengan menghapus dosa-dosa kalian dan Allah menghapus dari dosanya dan dosa-dosa kalian" (H.R. Abu Syaikh).

  • Tamu yang datang membawa rezeki dan ampunan. Kata Rasulullah,

"Sesungguhnya seorang tamu yang datang mengunjungi seseorang, membawa rezeki untuk orang tersebut dari langit. Apabila ia memakan sesuatu maka Allah SWT akan mengampuni penghuni rumah yang dikunjungi tersebut.

  • Malaikat tidak akan masuk pada rumah yang tidak dikunjungi tamu. Sabda Rasulullah SAW,

“Setiap rumah yang tidak dikunjungi tamu, maka malaikat pun tidak akan mengunjungi rumah tersebut.”

  • Tamu datang membawa serta 70 ribu malaikat bersamanya. Imam Jafar As Shadiq berkata.

" Barangsiapa mengunjungi sahabatnya semata-mata karena Allah SWT, niscaya Allah SWT mengutus 70 ribu malaikat untuk menyertainya. Para malaikat itu berkata, “Surga untuk kamu.”
Menerima tamu artinya menyerahkan rezeki tamu tanpa mengurangi rezeki kita. Apa yang dimakan oleh tamu di rumah kita adalah rezekinya yang dititip Allah lewat tangan kita. Rezeki kita adalah bagian yang kita makan, bukankah indah?

  • Orang yang menerima tamu akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah. Sebagaimana sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, At Tirmidzi dan An Nasai dari Abu Hurairah, ia berkata,

“Seorang laki-laki telah datang kepada Rasulullah SAW, ia berkata, “Aku lapar,” Maka Rasulullah mengutus kepada istri-istrinya (menanyakan makanan) tetapi tidak ada, maka beliau bersabda, " Adakah orang yang mau menerima laki-laki ini sabagai tamu malam ini? Ketahuilah bahwa orang yang mau menerima laki-laki ini sebagai tamu (dan memberi makan) malam ini maka akan diberi rahmat oleh Allah. Berkata seorang dari golongan Ansar (Abu Talhah), “Saya, ya Rasulullah.” Maka ia pergi menemui istrinya dan berkata, " Hormatilah tamu Rasulullah.”. Istrinya menjawab, " Demi Allah tidak ada lagi makanan kecuali makanan untuk anak-anak kita." Suaminya berkata, “Apabila anak-anak hendak makan maka tidurkanlah mereka, padamkanlah lampu, biarlah kita menahan lapar malam ini agar kita dapat menjamu tamu Rasulullah.” Maka itulah yang dilakukan istrinya. Pagi-pagi esoknya Abu Talhah menghadap Rasulullah SAW menceritakan perihal tersebut dan Rasulullah bersabda, " Allah SWT betul-betul kagum malam itu terhadap perbuatan kalian berdua."

  • Tamu itu kuncinya surga. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata,

"Ketika para sahabat Rasul SAW berkumpul untuk menulis tafsir Al Quran di mesjid beliau, masuk seorang Badui dan berkata, "Wahai sahabat Rasulullah, kalian telah mengatakan bahwa Tamu itu Kuncinya Surga? Ya, betul, kami mendengarnya dari Rasulullah SAW, dan beliau bersabda,
"Apabila datang tamu seorang muslim maka bersamanya malaikat yang mencatat untuk tuan rumah kebaikan dna menulisnya untuk setiap sesuap makanan yang dimakan oleh tamu dengan 100.000 kebaikan dan juga menghapus 100.000 kejelekan dan juga diangkatr derajatnya dengan 100.000 derajat. Dan tidak ditulis kejelekan baginya kecuali tamu itu telah pergi 40 hari, dan itu semua diberikan oleh Allah SWT.