Ketupat Khas Kampung Jaten yang Dibagikan Tiap Perayaan ‘Syawalan’

Ketupat Khas Kampung Jaten yang Dibagikan Tiap Perayaan ‘Syawalan’

Dalam rangka menyambut peringatan 7 Syawal 1436 Hijriah, ratusan warga Kampung Jaten Cilik Kelurahan Pedurungan Tengah membagikan ketupat jembut bagi anak-anak di kampung tersebut. Tradisi unik yang berlangsung sejak puluhan tahun silam itu berlangsung meriah.

Ketupat merupakan panganan khas saat perayaan 1 Syawal tiba. Bila ketupat pada umumnya berisi nasi, tapi ketupat jembut yang dibagikan di kampung tersebut pada bagian tengahnya diisi kobis dan lembaran uang kertas. Acara bagi-bagi ketupat jembut di Kampung Jaten Cilik dimulai sejak pagi hari.

Munawir, warga Kampung Jaten Cilik, Kelurahan Pedurungan Tengah mengisahkan, bahwa setiap ‘Syawalan’ ratusan anak-anak selalu datang ke rumah warga untuk meminta ketupat jembut.

“Karena di dalamnya diisi uang Rp2000-Rp10 ribu, maka banyak anak-anak datang ke sini agar mendapatkan ketupat jembut,” kata Munawir, kepada Aktual.com, pada Jumat (24/7).

Menurut pengurus Masjid Radhotul Mutaqien tersebut, pesta ketupat jembut tadi pagi diikuti lebih dari 200 anak kecil. Pembagian ketupat jembut ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi warga kampungnya.

“Biar anak-anak di sini senang,” ceplos Munawir.

Lebih jauh, Munawir menyampaikan, setiap rumah menyiapkan ratusan ketupat jembut untuk dibagikan kepada anak-anak kampung. Di rumahnya sendiri, ia menyediakan 100 biji dan ditandai dengan bunyi kenthongan agar anak-anak menyambangi rumahnya.

Pembuatan ketupat jembut, kata dia, butuh waktu hingga enam jam. Lembaran uang kertas biasanya dipakai anak-anak untuk persiapan masuk sekolah.

“Untuk tahun ini, pesertanya lebih ramai dibanding tahun lalu karena banyak anak yang datang dari luar kampung,” kata ia menutup pembicaraan.