Apa yang dimaksud dengan Sleep Walking (Tidur Berjalan?)

sleep walking

Penyakit tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah suatu kondisi berulang di mana seseorang bangun, berjalan, atau melakukan berbagai kegiatan dalam keadaan tidur.

Tidur adalah suatu proses aktif, bukan sekedar hilangnya keadaan terjaga. Tingkat aktivitas otak keseluruhan tidak berkurang selama tidur. Selama tahap-tahap tertentu tidur, berlaku penyerapan oksigen oleh otak bahkan meningkat melebihi tingkat normal sewaktu terjaga (Sherwood, 2011).

Tidur biasanya dimulai dengan “dangkal” tahap 1 tidur NREM dan “memperdalam” untuk NREM tidur tahap 2, 3, dan 4, dan diikuti oleh episode singkat pertama dari tidur REM di sekitar 90 menit. Setelah siklus tidur pertama, NREM dan tidur REM terus mengikuti dalam bentuk yang diprediksi, dimana setiap siklus NREM-REM yang berlangsung sekitar 90 sampai 120 menit (Sinton, 2004).

Tidur gelombang lambat terjadi dalam empat tahap, yang masing-masing memperlihatkan gelombang EEG yang semakin pelan dengan amplitude lebih besar. Oleh itu dinamai tidur gelombang lambat (Sherwood,2011).

  • Tahap 1: Gelombang otak anda menjadi kecil dan tidak beraturan, dan anda merasa bahawa anda berada dihujung kesadaran, dalam keadaan tidur ringan. Bila dibangunkan pada saat ini, anda dapat mengingat kembali fantasi-fantasi atau beberapa gambar visual yang anda lihat.

  • Tahap 2: Otak anda terkadang menghasilkan rentetan singkat gelombang yang cepat dan memiliki puncak gelombang yang tinggi yang biasa disebut sebagai sleep spindle. Gangguan suara dalam kadar kecil mungkin tidak akan mengganggu tidur anda.

  • Tahap 3: Sebagai tambahan gelombang yang menjadi karakteristik tahap 2, otak anda terkadang menghasilkan gelombang delta, yang sangat lambat dengan puncak yang cukup tinggi. Pernafasan dan detak jantung anda melambat, otot-otot anda melemas (rileks), dan dalam tahap ini anda mulai sulit dibangunkan.

  • Tahap 4: Gelombang delta sekarang mengambil alih sebagian besar aktivitas, dan anda berada dalam tidur dalam. Pada saat ini, mungkin diperlukan guncangan yang kuat atau suara yang sangat keras untuk dapat membangunkan. Berjalan sambil tidur merupakan hal yang paling mungkin terjadi dalam periode ini (Carole wade, 2008).

Gangguan tidur berjalan (sleep walking) merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks yang diawali pada sepertiga pertama malam selama tidur NREM yang dalam tahap 3 dan 4, dan sering dilanjutkan tanpa kesadaran penuh atau ingatan mengenai episode tersebut untuk meninggalkan tempat tidur dan berjalan berkeliling (Sadock,2010).

Sleepwalking adalah tidur sambil berjalan. Penderita yang memiliki ini dinamakan sleepwalker. Biasanya penderita bisa keluar dari kamar saat mengalami hal ini, terjadi dalam beberapa menit dan terjadi hingga 3 atau 4 malam per minggu. Namun, terkadang ada beberapa orang tidur sambil berjalan untuk periode waktu yang lama dan kurun waktu yang jarang.

Sleepwalker hanya bisa mengingat sedikit atau tidak sama sekali kejadian yang dialaminya saat tidur sambil berjalan.

Biasanya, sleepwalking dimulai pada masa kanak-kanak, kemudian menjadi tidak biasa ketika remaja, dan berhenti ketika memasuki usia dewasa. Tetapi, ada kasus juga dimana sleepwalking masih dialaminya sampai usia dewasa.

Survei menunjukkan bahwas 2 atau 3 dari 100 anak tidur sambil berjalan. Pada orang dewasa, 3 atau 4 dari 100 mengatakan bahwa mereka berjalan tertidur setidaknya satu kali dalam hidup mereka. Tetapi, hanya 4 dari 100 orang yang masih tidur sambil berjalan. Diantara mereka yang berjalan sambil tidur ketika masa kanak-kanak, kurang dari seperempat terus melakukannya sebagai orang dewasa. Beberapa orang mungkin berhenti berjalan sambil tidur setelah melewati masa kanak-kanak, tetapi sleepwalking mungkin kembali lagi jika mereka tidak sehat atau stres.

Penyebab Sleepwalking


  1. Tidak cukup tidur (jam tidur yang tidak teratur)
  2. Stres
  3. Kondisi medis (sleep apnea, kejang dan demam)

Hal tersebut bisa menjadi penyebab tidur sambil berjalan. Jika merasakan gejala tersebut sebaiknya mulai untuk memperbaiki jam tidur dan menjaga kesehatan fisik ataupun mental.

Seorang dokter dapat memberikan saran untuk memperbaiki waktu tidur. Kemudian, merekomendasikan pasien untuk ke psikolog atau spesialis tidur, untuk mengendalikan kebiasaan sleepwalking. Biasnaya, jika sudah dewasa diberikan obat penenang untuk penggunaan jangka pendek.