Tren nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) mencatat PDB negeri ini atas harga konstan 2010 senilai Rp 8,16 ribu triliun pada 2013. Dengan kenaikan rata-rata tahunan 5%, angkanya menjadi Rp 10,95 ribu triliun pada 2019. Peningkatan tersebut menunjukkan Indonesia semakin sejahtera secara ekonomi. Namun, kesejahteraan tersebut ternyata belum mampu dinikmati seluruh rakyat. Ketimpangan ekonomi yang dalam masih terjadi di negeri ini. Bank Dunia mencatat berbagai faktor penyebab ketimpangan ekonomi di Indonesia. Mulai dari kesenjangan peluang, konsentrasi kekayaan di segelintir orang, ketimpangan pasar kerja, hingga rapuhnya masyarakat miskin menghadapi guncangan ekonomi.
Menurut kalian bagaimana cara mengatasi kesenjangan ekonomi di Indonesia?
Menurut saya ada dua hal penting, yang pertama ialah meningkatkan kualitas SDM. Indonesia sendiri masih memiliki kualitas yang tertinggal dibanding negara-negara lainnya bahkan oleh negara asia tenggara. Hal tersebut bisa dengan mengurangi biaya atau bahkan membuat pendidikan menjadi gratis.
Bukan hal yang baru bila banyak warga Indonesia putus sekolah karena biaya. Dikutip dari medcom.id (2020) “Angka putus sekolah Kita 4.336.503. Angka itu sebesar 6 persen dari seluruh usia anak sekolah yaitu 53 juta,” kata Direktur Pendidikan dan Agama Kementerian PPN/ Bappenas, Amich Alhumami, dalam Konferensi Video, Rabu, 15 Juli 2020. Dimana sekitar 54% dikarenakan oleh ekonomi.
Yang kedua ialah perhatian kepada UMKM. UMKM merupakan sekor yang mempengaruhi perekonomian Indonesia. Selain itu UMKM juga merupakan ekonomi padat karya, yang dimana banyak menggunakan tenaga manusia.
Referensi
4,3 Juta Siswa Putus Sekolah di 2019 - Medcom.id