Kesehatan Mental Vs. Kesehatan Fisik, Mana Yang Lebih Penting?

Untitled-27

Kesehetan mental memiliki pengertian yaitu sebuah kondisi dimana seseorang terbebas dari segala bentuk gejala-gejala gangguan mental, yakni yang bersangkutan dengan pikiran, emosional, dan spiritual, serta yang didalamnya seseorang mampu untuk mengelola stress kehidupan dengan wajar, dapat bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan di komunitasnya. Gangguan mental bukanlah hanya dapat diperoleh dari garis keturunan, tetapi tuntutan hidup yang berdampak stress berlebih mampu berdampak pada kesehatan mental seseorang.

Sedangkan kesehatan fisik memiliki pengertian yaitu sebuah kondisi dimana organ tubuh seseorang dapat berfungsi dengan baik dan normal tanpa merasakan keluhan dan rasa sakit.

Kesehatan keduanya sama-sama penting, dan saling berhubungan. Namun menurut Youdics, manakah yang lebih penting, kesehatan fisik atau kesehatan mental?

Image Source

woman looking up to the sky while standing on white sand photo – Free Grey Image on Unsplash

Referensi

Putri, WIbhawa,dan Gutama. 2015. Kesehatan Mental Masyarakat indonesia (Pengetahuan, dan Keterbukaan Masyarakat terhadap Gangguan Kesehatan Mental). Prosiding Ks: Riset & PKM.Vol. 2, No. 2.
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/319/3/094211028_Bab2.pdf

1 Like

menurut saya mengenai kesehatan mental dan kesehatan fisik, keduanya memiliki peran yang cukup penting pada tubuh manusia. namun, kesehatan mental lebih memiliki kemampuan lebih, karena kesehatan mental dapat mempengaruhi kesehatan fisik menurut penelitian, dengan adanya emosi dalam kesehatan mental, emosi inilah yang mempengaruhi kesehatan fisik. contohnya, jika kita memiliki emosi positif, maka itu akan mempengaruhi kesehatan fisik kita dan akan membuat kita semakin sehat dalam keadaan fisik, namun sebaliknya, jika emosi kita negatif seperti stress, maka itu juga akan mengganggu kesehatan fisik. namun, tidak bisa dipungkiri bahwa keduanya sama-sama penting

Menurut saya, tidak ada yang lebih penting karena kesehatan fisik dan kesehatan mental sama pentingnya. Keterkaitan antara kesehatan fisik dengan kesehatan mental adalah saling mempengaruhi. Sesuai pernyataan dari artikel https://www.halodoc.com/artikel/kesehatan-mental-bisa-memengaruhi-kesehatan-fisik bahwa kesehatan fisik yang buruk dapat meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan mental. Demikian pula, kesehatan mental yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik. Mungkin, masyarakat telah banyak mengetahui cara menjaga kesehatan fisik seperti olahraga, menjaga pola tidur dan pola makan serta upaya lainnya. Namun, perlu diimbangi pula dengan kesehatan mental agar bisa terus produktif setiap harinya. Kesehatan mental dapat dilakukan dengan cara menjaga hubungan baik dengan orang lain, berperilaku positif serta melakukan hal yang menyenangkan lainnya. Apalagi, di situasi pandemi seperti ini menjaga kesehatan fisik dan mental akan meningkatkan imunitas sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Menurutku kesehatan fisik itu lebih penting, karena untuk bisa beraktivitas dan melakukan kegiatan sehari-hari tentunya butuh fisik yang sehat dan fit. Untuk bisa menjaga kesehatan fisik, effort yang perlu dilakukan cukup berat, seperti berolahraga, menjaga keseimbangan nutrisi seperti karbohidrat, vitamin, protein, mineral, dll, minum air putih yang cukup, istirahat yang cukup, dan lain-lain. Sedangkan untuk bisa menjaga kesehatan mental adalah dengan melatih dan mengelola stres, saling bertukar pikiran dengan orang lain, menetapkan tujuan hidup, dan sebagainya. Dengan memiliki imun dan kesehatan yang kuat, kita bisa saling berinteraksi satu sama lain sehingga bisa saling menjaga kesehatan mental dan sosial.

Menurutku kesehatan mental maupun kesehatan fisik adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya sama-sama penting dan memiliki ikatan yang erat. Meskipun kesehatan mental biasanya hanya ada dalam benak atau pikiran saja, tetapi nyatanya pikiran yang mengganggu itu dapat mempengaruhi fungsi-fungsi tubuh lainnya yang akhirnya dapat rentan mengalami gangguan kesehatan fisik. Sebagai contoh, ketika mengalami stress kronis dan tidak kunjung diobati maka hal tersebut akan mampu melemahkan tubuh. Selain itu, ketika emosi negatif muncul seperti kemarahan yang dapat memicu serangan jantung. Setuju dengan pendapat teman-teman diatas dan berdasarkan referensi yang aku baca juga, terdapat beberapa gaya hidup sehat untuk tetap dapat menjaga kesehatan mental maupun fisik yaitu dengan berolahraga, mengatur pola makan, tidak merokok, dan lain lainnya.

Sejatinya, kedua hal tersebut saling mempengaruhi. Namun, bila diharuskan memilih, kesehatan mental harus “sedikit” diperhatikan ketimbang yang satunya. Menurut Charles Goodstein, MD, seorang profesor psikiater klinis dari New York University’s Langone School of Medicine, otak kita berhubungan erat dengan sistem endokrin yang bekerja melepaskan hormon. Hormon ini berpengaruh pada kesehatan mental kita. Nah, pikiran dan perasaan kita dapat mempengaruhi hormon yang dilepaskan dari sistem endokrin yang kemudian akan mempengaruhi sistem kerja organ tubuh kita. Dr. Goodstein juga mengatakan bahwa seringkali pasien yang datang ke dokter dengan keluhan pusing, letih, gangguan di perut ternyata penyebabnya adalah depresi, walau si pasien tidak secara terang-terangan merasa mengalami depresi. Ini menunjukkan, kesehatan mental yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan secara fisik. Contoh lain yang dapat menjadikan bukti bahwa mental mempengaruhi fisik, depresi. Depresi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, stroke, diabetes dan kanker. Kemungkinannya adalah karena depresi akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang berkaitan dengan depresi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit. Misalnya, kurang aktivitas fisik dan menurunnya nafsu makan. Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental atau sudah didiagnosa mengalami depresi biasanya mengalami susah tidur, merasa mudah letih, konstipasi, tidak nafsu makan. Hal-hal ini tentunya akan memberi dampak pada kesehatan fisik lainnya. Kemudian ada orang yang mengalami kecemasan, atau anxiety, berisiko mengalami gangguan fisik yang berkaitan dengan tekanan darah. Umumnya adalah tekanan darah tinggi. Namun bisa juga pada bagian lain seperti naiknya asam lambung. Ada pepatah mengatakan, “Mens sana in corpore sano” yang artinya “di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”. Jadi, jaga kesehatan mental kalian, niscaya kesehatan fisik akan ikut terjaga

Dalam hemat saya , antara kesehatan mental dengan kesehatan fisik dua hal tersebut sama-sama memiliki korelasi. Sehingga , dalam hal ini tidak bisa pastikan bahwa antara kedua ini manakah yang lebih penting.

Kesehatan mental mengacu pada kesejahteraan seseorang pada tingkat emosional, sosial dan psikologis. Kondisi kesehatan mental seseorang sangat mempengaruhi cara mereka bertindak, memproses emosi dan membuat keputusan. Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik dapat menjaga hubungan yang sehat, mengekspresikan berbagai emosi dan mengelola permasalahan. Seseorang yang sehat secara mental mampu menyadari kesanggupannya, menangani stres dalam kehidupan sehari-hari, bekerja dengan produktif, serta dapat berkontribusi untuk sekitarnya.

Sedangkan , kesehatan fisik adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan dan atau kerja fisik yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan.

Mental dan juga fisik merupakan komponen yang berbeda namun mereka merupakan komponen penyusun manusia yang saling mempengaruhi. Seorang profesor psikiater klinis dari New York University’s Langone School of Medicine bernama Charles Goodstein, MD menyatakan bahwa otak manusia berhubungan erat dengan sistem endokrin yang bekerja melepaskan hormon. Hormon ini memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental kita. Begitu pula pikiran dan perasaan kita yang dapat memengaruhi hormon yang kemudian akan mengganggu sistem kerja organ tubuh kita. Beliau juga menyampaikan bahwa seringkali pasien yang datang ke dokter dengan keluhan pusing, letih, hingga gangguan di perut ternyata disebabkan oleh depresi.

Contoh dari adanya hubungan antara kesehatan fisik dan juga kesehatan mental yaitu depresi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, stroke, diabetes dan kanker karena mental ilness ini memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang berkaitan dengan depresi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit, seperti kurang aktivitas fisik dan menurunnya nafsu makan.

image

Hubungan kesehatan mental dan kesehatan fisik memang sangat erat. Dimana kita harus tetap menjaga keduanya secara seimbang. Maka dari itu, penting bagi kita semua untuk terus menjaga keduanya.

Menurut saya, keduanya sama-sama penting. Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi mental maupun fisik seseorang. Kesehatan mental adalah kesehatan yang berhubungan dengan pikiran, emosi dan jati diri seseorang. Jika kita mempunyai masalah mental, kita harus menyelesaikan dengan kepala dingin tanpa adanya emosi yang muncul. Mental juga berhubungan dengan kinerja otak. Bila kita lelah pikiran, sebaiknya kita harus menyempatkan untuk beristirahat agar pikiran kita menjadi fresh kembali. Kesehatan fisik adalah kesehatahn yang berhubungan dengan fisik kita baik bagian dalam dan luar. Bila kita mimiliki riwayat penyakit lebih baik memeriksakannya ke dokter.
Pada intinya keduanya sangat penting dilain sisi kita harus menjaga keseehatan fisik, di lain sisi lagi kita juga mempunyai kesehatan mental yang juga penting untuk membangun mood kita.

Tidak ada yang lebih penting maupun kurang penting mengenai kesehatan. Berbagai penelitian memberikan hasil bahwa adanya hubungan antara kesehatan fisik dan mental seseorang, dimana pada individu yang menderita sakit secara fisik menunjukkan adanya masalah psikis hingga gangguan mental. Begitu pula sebaliknya. Namun, apabila diambil dari cara bagaimana fisik dengan mental bisa disembuhkan, aku rasa kesehatan mental harus diutamakan di sini. Menurutku, kesehatan mental tidak bisa hanya disembuhkan dengan obat dan istirahat, perlu juga dukungan keluarga terdekat yang positif dan menghindari pikiran-pikiran yang negatif. Sementara itu kesehatan fisik perlahan-lahan akan sembuh dengan obat dan istirahat yang cukup.

Referensi

Putri, Adisty Wismani , Budhi Wibhawa dan Arie Surya Gutama. 2015. KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT INDONESIA (PENGETAHUAN, DAN KETERBUKAAN MASYARAKAT TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN MENTAL). Vol 2, No 2. Prosiding KS Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM)

Sebenarnya kesehatan fisik dan juga kesehatan mental keduanya sama-sama saling berpengaruh satu sama lain. Kesehatan fisik yang buruk dapat meningkatkan resiko tumbulnya masalah kesehatan mental. Begitu juga jika kesehatan mental yang buruk, maka dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik. Pikiran yang mengganggu dapat memengaruhi fungsi-fungsi tubuh yang lainnya dan berakibat rentan mengalami berbagai kondisi medis tertentu.

Emosi positif berkorelasi dengan keadaan mental seseorang, begitupun dengan emosi negatif juga dapat berkorelasi dengan keadaan mental seseorang. Stress adalah salah satu contoh paling umum. Lalu emosi negatif seperti kemarahan juga bisa memicu serangan jantung dan masalah fisik lainnya.

Orang yang mengidap skizofrenia sering dikaitkan dengan resiko kematina akibat penyakit jantung dan resiko kematian akibat penyakit pernapasan sebanyak tiga kali lipat. Hal ni terjadi karena pasien sedang berada di kondisi kesehatan mental yang cenderung tidak menerima perawatan kesehatan fisik yang berhak di terima. Pasien juga cenderung tidak di tawari bantuan untuk berhenti merokok, mengurangi mengonsumsi alkohol, dan mengubah pola makan menjadi lebih sehat.

WHO atau World Health Organization mendefinisikan bahwa tubuh yang sehat merupakan sehat secara fsik, mental, dan sosial. Namun, menurut data World Federation or Mental Health atau WFMH yang dilansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1 dari 4 orang engalami kesehatan jiwa setidaknya sekali dalam hidupnya. Selama ini tidak sedikit orang yang fokus menjaga kesehatan tubuh hanya secara fisik saja dan melupakan cara merawat kesehatan mentalnya. Pada keduanya saling terkait dan sama pentingnya.

Untuk saya keduanya sangatlahh penting, seperti yang dijelaskan dalam artikel halo.doc sebagai berikut:

Kesehatan fisik yang buruk dapat meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan mental. Demikian pula, kesehatan mental yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik. Walaupun kelihatannya pikiran hanya ada dalam benak saja, nyatanya pikiran yang mengganggu bisa memengaruhi fungsi-fungsi tubuh yang lainnya.

Emosi positif ternyata berkorelasi dengan keadaan mental seseorang, begitu pula sebaliknya. Stres adalah contoh yang paling umum. Menurut American Psychological Association (APA), seseorang yang mengalami stres seringkali mengalami sakit perut. Lantas, bagaimana jadinya kalau seseorang mengalami stres kronis? Stres kronis yang tidak kunjung diobati mampu melemahkan tubuh dari waktu ke waktu.

Emosi negatif seperti kemarahan ternyata juga bisa memicu serangan jantung dan masalah fisik lainnya. Melansir dari Mental Health Foundation, o rang dengan tingkat kesusahan tertinggi punya peluang 32 persen meninggal karena kanker. Sedangkan seseorang yang mengalami depresi, diketahui mengalami peningkatan risiko penyakit jantung koroner.

https://www.halodoc.com/artikel/kesehatan-mental-bisa-memengaruhi-kesehatan-fisik

Jika ditanya mana yang lebih penting menurut saya kedua dari kesehatan mental dan kesehatan fisik sama penting dan sangat penting dalam kehidupan. Kesehatan mental dalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Sedangkan kesehatan fisik atau kesehatan jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan dan atau kerja fisik yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan.

Kesehatan mental dan fisik adalah komponen yang sama pentingnya secara keseluruhan. Walaupun kesehatan mental hanya melalui pikiran seseorang namun hal tersebut dapat mengganggu serta mempengaruhi fungsi tubuh lainnya. Penyakit mental, terutama depresi dapat meningkatkan risiko berbagai jenis masalah kesehatan fisik, terutama kondisi jangka panjang seperti stroke, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Menurut saya kesehatan mental dan kesehatan fisik keduanya sangatlah penting karena kesehatan mental dan fisik sama pentingnya secara keseluruhan. Penyakit mental, terutama depresi, meningkatkan risiko berbagai jenis masalah kesehatan fisik, terutama kondisi jangka panjang seperti stroke, diabetes tipe , dan penyakit jantung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai “keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan spiritual dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan”.

WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai kesejahteraan mental di mana seorang individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

Kesehatan mental dan fisik merupakan kesehatan yang patut dijaga, kesehatan mental seseorang bisa berubah seiring waktu tergantung pada banyak faktor. Ketika tuntutan yang ditempatkan pada seseorang melebihi sumber daya dan kemampuannya, kesehatan mental mereka dapat terpengaruh.

Referensi

Pentingnya Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya, Baca Lebih Lanjut | merdeka.com

Kesehatan mental dan fisik; keduanya sama-sama penting. Kesehatan mental yang tidak baik juga akan mempengaruhi kesehatan pada fisik karena keduanya saling terhubung satu sama lain. Tidak ada yang lebih baik atau lebih unggul dari yang lainnya.

Menjaga kesehatan mental dengan senantiasa menjaga dan menjauhkan diri dari hal-hal yang sekiranya dapat membuat mental terganggu, lalu menjaga kesehatan fisik dengan rajin menggerakkan tubuh dan mengkomsumsi makanan bergizi tinggi untuk saling menyeimbangi keduanya.

Kira - kira kalau ada kasus seseorang yang fisiknya kuat, happy, dan sehat. Tapi ternyata dia memiliki kesehatan mental yang kurang baik, apakah bisa terlihat ga ya?

Menurut saya keduanya sama-sama penting, karena layaknya makan dan minum. Jika kita tidak makan maka tubuh ini akan lemas dan tak bertenaga. Tetapi jika kita tidak minum kita juga jadi lemas dan dehidrasi. Nah, seperti itu juga dengan kesehatan fisik dan mental keduanya sama-sama penting dan kita harus menjaga kesehatan keduanya dengan sungguh-sungguh. Keduanya sangat penting dan saling terkait contohnya misalnya kesehatan mental kita terganggu seperti banyak pikiran dan akhirnya susah tidur malam. Tentunya dalam pikiran kita menjadi kalut dan kita mengidap insomnia, jika sudah insomnia fisik kita jadi tidak bugar lagi dan merasa lemas, tidak nafsu makan. Pada awalnya kondisi kesehatan mental kita yang buruk, dan sekarang akhirnya kondisi kesehatan fisik kita juga jadi ikut memburuk.

Seorang profesor psikiater klinis dari New York University’s Langone School of Medicine bernama Charles Goodstein, MD menyatakan bahwa otak manusia berhubungan erat dengan sistem endokrin yang bekerja melepaskan hormon. Hormon ini memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental kita.

Begitu pula pikiran dan perasaan kita yang dapat memengaruhi hormon yang kemudian akan mengganggu sistem kerja organ tubuh kita. Beliau juga menyampaikan bahwa seringkali pasien yang datang ke dokter dengan keluhan pusing, letih, hingga gangguan di perut ternyata disebabkan oleh depresi.

Seseorang yang mengalami mental yang kurang baik biasanya dapat terlihat dari fisik yang lesu, tidak bersemangat, hingga kehilangan nafsu makan atau justru mengalami peningkatan nafsu makan. Masalah dalam nafsu makan ini bisa menyebabkan malnutrisi, di mana berat badan penderitanya menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi (obesitas). Selain itu, orang yang mengalaminya juga mungkin akan merasakan nyeri atau keluhan pada bagian tubuh tertentu, namun secara fisik tidak terdapat kelainan pada bagian tubuh tersebut. Keluhan ini dinamakan gangguan psikosomatik.

Namun, ada juga kasus seseorang yang fisiknya terlihat kuat, happy dan sehat mengalami gangguan kesehatan mental. Hal ini dapat terjadi karena seseorang tersebut mengalami perubahan emosi yang dramatis. Hal ini tentunya perlu diwaspadai, terutama jika terjadi secara berulang dan dalam waktu yang cepat. Misalnya, saat bangun pagi ia merasa sangat bersemangat dan bahagia, namun menjelang siang tiba-tiba menjadi sangat sedih dan tidak bertenaga.

Menurut saya pribadi kesehatan fisik maupun mental sama pentingnya. Meskipun kesehatan mental akan lebih susah untuk disembuhkan, dan belum semua orang paham kesehatan mental. Percuma fisik kita sehat tetapi memiliki kesehatan mental yang kurang baik. Begitupun sebalinya kesehatan fisik pun bermacam-macam, sakit yang ada difisik juga akan memperlambat kita dalam bertingkah laku. Namun kesehatan mental lebih susah disembuhkan ketimbang kesehatan fisik.

Menurut saya, kesehatan fisik jauh lebih penting, memang kesehatan fisik yang baik tidak menjamin mental seseorang akan sehat dan baik juga, akan tetapi setidaknya dengan memiliki konidisi kesehatan fisik yang baik, seseorang atau individu tidak harus dan tidak ada kemungkinan untuk memikirkan serta bersedih terhadap kondisi fisiknya, (misalnya seseorang yang memiliki kondisi fisik yang tidak baik, dia terkena penyakit A, dan sulit disembuhkan, maka bukan tidak bungkin ia akan memiliki beban berlebih untuk memikirkan hal tersebut), yang mana tentu hal tersebut akan berakibat pada terganggunya kesehatan mental seseorang, apalagi jika terjadi secara berulangkali atau dalam satu kurun waktu yang cukup lama. Meskipun kembali, tingkat kekuatan fisik serta kekuatan mental setiap individu berbeda antara satu dengan yang lain. sehingga mungkin saja, kasus yang saya contohkan bisa berbeda lagi jika berhadapan dengan orang yang memang memiliki kondisi kekuatan mental lebih baik.

Tetapi, akan jauh lebih baik, jika kita bisa adil dan seimbang dalam menjaga kesehatan dan kondisi keduanya, agar tetap baik dan sehat. kita harus bisa melakukan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang memang dapat menjaga kesehatan fisik dan mental tersebut, seperti menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan berolaharaga untuk menjaga kesehatan fisik, serta melakukan hal-hal yang bisa menjaga kesehatan mental kita masing-masing, seperti meluangkan waktu untuk diri sendiri, tidak memikirkan sesuatu secara berlebihan, berlibur atau refresing dan hal-hal lainnya, yang biasanya akan berbeda antara satu sama lain.

Konteks ini adalah diskusi tentang kesehatan.

Kesehatan mental secara ringkasnya adalah suatu kondisi tingkat kesejahteraan psikologis seseorang, seperti tingkat kecemasan, tingkat bahagia, dan emosional lainnya.
Sedangkan, kesehatan fisik adalah mencakup tingkat kebugaran seseorang. Apakah dia sehat, atau sedang mengidap penyakit.

Pertanyaan yang dilontarkan adalah mana yang lebih penting, kesehatan mental atau kesehatan fisik?

Menurut pendapat dan hemat saya adalah tidak ada yang lebih unggul diantara keduanya. Hal ini dikarenakan keduanya adalah kesatuan yang sama dan memiliki korelasi.
Contohnya, jika seseorang yang mengalami penyakit parah seperti kanker ataupenyakit jantung, mereka akan merasa stress akibat kondisi fisiknya yang tidak kunjung pulih, ditambah kondisi suasana rumah sakit yang membuat mereka bosan, jenuh atau rindu suasana seseorang. Pada intinya kondisi kesehatan akan mempengaruhi tingkat mental seseorang.
Dalam kasus lain, jika seseorang dikatakan memiliki penyakit jiwa atau stress biasanya kondisi fisiknya akan terlihat kurus dan tidak terawat. Maka, kondisi psikologis juga berpengaruh terhadap kondisi fisik seseorang.
Hal ini juga adalah karena manusia mempunyai otak dan saraf - saraf yang merespon apa yang sedang kita rasakan.

Kesimpulannya, tidak ada yang unggul diantara keduanya. Karena keduanya saling berkaitan satu sama lain. Oleh sebab itu, jaga pola kesehatan dengan hidup sehat seperti olahraga, makan yang sehat dan teratur. Sedangkan untuk kondisi psikologis, lakukanlah hal - hal yang positif, seperti mendekatkan diri kepada tuhan Yang Maha Esa, reflexing atau liburan jika sedang dalam kondisi penat atau jenuh.