Kesalahan dalam menggunakan pelembap yang harus dihindari

Untuk mendapatkan kulit wajah yang halus, lembap, dan mulus, banyak cara yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan rajin menggunakan pelembap. Pelembap tidak hanya dapat menghidrasi wajah, namun juga jadi elemen penting dalam meningkatkan kesehatan kulit. Lalu apa saja kesalahan dalam menggunakan pelembap?

Kesalahan yang sering kamu buat saat memakai pelembab agar bisa kamu hindari di lain waktu :

Kamu mengoleskan pelembab pada kulit yang kering
Untuk dampak yang maksimum, kamu tentu ingin losionmu untuk mengunci kelembaban sebelum ia menguap, kata Mona Gohara, MD, seorang profesor klinis dermatologi di Yale School of Medicine. Setelah mencuci muka, keringkan kulitmu dengan cara ditepuk-tepuk (pat dry), jangan menggosoknya dengan handuk, sarannya. “Kamu tidak akan melihat tetesan air,” katanya, tapi wajahmu semestinya masih sedikit basah ketika kamu meraih botol pelembab.

Kamu hanya menggunakannya secara sporadis
Paling tidak sekali sehari, sangat penting untuk mengendalikan kekeringan kulit. Untuk memahami alasannya mengapa, maka bayangkan jika kulit sebagai dinding bata, dengan sel-sel menjadi batu batanya dan matriks lipid (bahan lemak) menjadi adukan semen yang merekatkan mereka. Jadi hal itu seperti set-up yang nyaman, tetapi ada banyak hal yang dapat mengganggunya, termasuk cuaca dingin, air panas, dan produk yang keras. Penuaan memainkan peran juga, karena pasokan lipidmu akan menurun secara signifikan saat usia bertambah. Setelah adonan semennya terganggu, maka kulit akan kehilangan fungsinya sebagai penghalang untuk hilangnya air dan kulit menjadi kering. “Pelembab berguna untuk memperkuat adonan semen, sehingga akan semakin sedikit kelembaban yang keluar dan kamu akan lebih mampu untuk mempertahankan hidrasi,” jelas Gohara.

Kamu tidak melakukan persiapan dengan tepat
Meluruhkan atau mengelupas lapisan permukaan sel dapat memungkinkan pelembab untuk benar-benar tenggelam masuk ke dalam kulitmu. Berkonsentrasilah pada wajahmu serta titik-titik masalah yang ada di bawah leher, seperti siku, lutut, dan kaki, di mana kulit di bagian sini memiliki kelenjar minyak yang minimal dan dapat mengental akibat adanya gesekan. Perlu diingat bahwa kamu akan memoles permukaan yang halus, bukannya menggosok bak mandi: Maka itu, melakukan buffing lembut sekali atau dua kali seminggu dengan kain lap atau sikat pembersih berbulu lembut seharusnya cukup di musim dingin, kata Gohara.

Kamu tidak memakai pelembab sebab sedang berjerawat
Menggunakan pelembab sangat penting jika kulitmu rawan berjerawat, karena kebanyakan perawatan jerawat sifatnya mengeringkan dan banyak yang tidak akan bekerja dengan baik pada kulit yang kering. Jika kamu khawatir bahwa pelembabmu mengandung minyak yang dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat, maka pilihlah serum yang hydrating, saran Gohara. “Serum sangat terkonsentrasi tapi ringan, dan karena banyak serum yang berbasis air, mereka tidak akan menyebabkanmu berjerawat.”

Kamu mengoleskan pelembab terlalu tebal
Jika kamu harus benar-benar menggumpalkan pelembab agar foundationmu bisa ‘sit’ dengan lancar, maka saatnya untuk beralih pada produk yang memberikan hidrasi yang lebih terkonsentrasi. “Dalam kamus pelembab, losion adalah yang paling hydrating, kemudian krim, serum, minyak, dan salep,” Gohara menjelaskan. Pilihan pelembab yang paling tepat untukmu adalah salah satu pelembab yang memungkinkanmu untuk dengan nyaman melapiskan sesuatu (seperti makeup) di atasnya tak lama setelah aplikasi.

Sumber :
http://werno-werno.com/kesalahan-penggunaan-pelembab-yang-kamu-lakukan/