Kenapa Singa laut lebih rentan terkena kanker?

Singa laut adalah spesies pada enam genera pinnipedia modern. Habitat mereka meliputi perairan subarktik hingga tropis baik pada belahan bumi utara maupun belahan bumi selatan dengan pengecualian di samudra Atlantik.

Singa laut memiliki angka kanker tertinggi di alam liar, yang menjadi kentara ketika Gulland dan peneliti lain mulai mencatat jumlah yang mengkhawatirkan dari kanker urogenital pada hewan-hewan di lepas pantai California. Dua puluh tahun yang lalu, mereka menemukan 18% (66 dari 370) singa laut yang diperiksa sejak 1979 menunjukkan tanda-tanda kanker kemih dan kelamin yang agresif. Di tahun-tahun terakhir, mereka telah melaporkan angka tinggi yang sama. Tidak lama sesudahnya, mereka menemukan suatu virus pada hewan yang telah mati.

Riset pada singa laut ini sangat penting untuk memahami kanker yang mewabahi kehidupan liar- dan, mungkin, juga pada manusia. Mamalia laut ini memegang kunci pemahaman akan interaksi yang kompleks antara gen-gen, virus, dan lingkungan yang memicu kanker.
Sejauh ini, dengan membandingkan singa laut yang masih hidup dan bebas kanker dengan singa laut yang mati karena kanker, periset telah mengenali gen-gen tertentu yang sepertinya meningkatkan kepekaan mereka terhadap kanker. Selanjutnya, mereka berusaha menemukan peran dari virus yang disebut OtHV1. Apakah ia menyebabkan kanker? Atau ia hanya virus herpes jinak yang tinggal di saluran reproduksi singa laut?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bisa berdampak besar pada kesehatan manusia dan hewan. Jika kita bisa memahami mekanisme yang digunakan oleh virus herpes pada sel-sel singa laut sendiri untuk menyebabkan kanker, maka saintis bisa mengembangkan cara untuk mencegah virus yang sama mengendalikan sel-sel manusia.