Kenapa Kerusakan atau Fasâd Terjadi Dalam Negara-negara Islam?

Orang-orang yang berbuat fasad –kerusakan– : Adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran yaitu dari kalimat : Laa ilaha Illallah, menuju kepada kebatilan yaitu dengan menjadikan sembahan selain Allah, kufur, dan menghalang-halangi jalan Allah, memisahkan kaum manusia dari keimanan kepada Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan al-Qur’an, berlaku tipu daya dan mengadakan makar terhadap kaum muslimin.

Kenapa kerusakan atau fasâd terjadi dalam negara-negara Islam?

Menurut pandangan al-Qur`an faktor menyebar luasnya kerusakan dalam masyarakat-masyarakat Islam disimpulkan dalam satu kalimat yaitu tiadanya keimanan kepada Allah Swt dan tiadanya penentangan terhadap “thâghut” (segala sesuatu yang tidak terkait dengan Allah Swt dan tidak memiliki warna Ilahi). Sebaliknya, iman kepada Allah Swt dan menentang “thâghut” (secara kolektif) merupakan faktor transendensi individu dan masyarakat.

Dengan kata lain, perbaikan manusia dan masyarakat Islam di sisi Allah Swt terdapat pada agama yang dianugerahkan kepada manusia. Jika manusia dengan kehendaknya dapat menjalankan perintah-perintah dan ajaran etika agama dalam segala aspek kehidupannya, maka ia telah memenuhi kebutuhan-kebutuhan fitrahnya dan akan sampai kepada tujuan-tujuan penciptaannya dengan potensi yang ia miliki.

Jika kecendrungan duniawi dan hal-hal yang bersifat duniawi (thâghut) telah menjadikannya mengabaikan agama atau menjalankan sebagian aturan-aturan agama saja yang tidak merugikan duniawinya, maka dia telah terpengaruh oleh hawa nafsunya dan hal inilah yang menyebabkannya dan masyarakat terpuruk secara bertahap. Mereka yang sangat bertanggung jawab atas keterbelakangan masyarakat tersebut ialah para penguasa dan kemudian para ulama istana, kemudian para ulama yang sadar namun diam, kemudian masyarakat awam dan solusi yang dapat menjunjung masyarakat tersebut terdapat pada para penguasa, ulama dan masyarakat.