Kemanakah Lia Pergi ?

“Tadi aku mau bilang apa ya “ , Kata kata itulah yang sering aku ucapkan, aku memiliki daya ingat yang kurang baik. Hal negatif kedua dariku adalah sudah seminggu ini aku mulai merasa cemas berlebihan karena kakakku, Toni dipenjara selama 15 tahun karena kasus pembunuhan terhadap pacarnya sendiri Amy , yang memiliki saudara kembar laki laki. Hal itu memaksaku untuk tinggal sendiri di rumah, karena orang tuaku juga sudah tiada sejak aku SD. Yang membuatku cemas adalah banyak berita di TV yang mengisahkan pembalasan dendam karena saudaranya dibunuh, ditambah lagi dari penglihatanku, saudara dari Amy tipikal orang yang keras, kita memang belum pernah bertemu namun aku tau wajahnya.Di suatu malam seminggu setelah ditahannya kakakku. Aku sedang bersiap siap untuk pergi ke tempat les bersama temanku Lia. Lia yang menunggu diluar dengan sepeda motornya nampak sudah kelihatan BT menunggu. melihat nya begitu, akupun segera mengunci pintu dan bergegas pergi.

“ Ah Lu Rini ,Udah tau malem malem begini lu masih telat juga, takut nih gua sendirian” kata Lia. “Disini mah gak ada apa apa, aman aman aja” jawabku untuk menenangkan Lia, padahal aku sendiri juga takut

Saat sudah sampai, aku baru ingat, dompet yang berisi kartu memberku tertinggal di meja ruang tamu, padahal hari ini ada try out di tempat Les. Akhirnya kamipun membuat keputusan agar hanya Lia yang mengambil sedangkan aku bertugas meminta ijin waktu sebentar.

Lia pun kembali ke rumahku dan langsung mengambil dompetku
“Eh gua udah ambil dompet nih, gapapa kan kalau gua telat?”Telpon Lia
“Gapapa tadi udah gua izinin”Jawabku
“Oke gua otw”
Pada malam itu juga aku tak kunjung mendengar kabar dari Lia.

Lia telah terbunuh oleh saudara Amy. Saudara Amy menyangka Lia adalah Rini
Pintu awalnya dikunci oleh Rini, namun dengan mudahnya Lia masuk . Lia tidak curiga karena memang Rini orangnya pelupa