Kegagalan seperti apakah yang terjadi jika perusahaan tidak melakukan analisis dalam memahami kebutuhan pengguna?

Ada beberapa Software, aplikasi atau sistem yang dihasilkan yang pada akhirnya tidak digunakan atau diimplementasikan di perusahaan (instansi) yang bersangkutan. Hal itu diarenakan pemahaman terhadap kebutuhan user belum matang.

Kegagalan seperti apakah yang terjadi jika perusahaan tidak melakukan analisis dalam memahami kebutuhan pengguna ?

Berdasarkan pengalaman dan beberapa literatur, ada beberapa kegagalan yang terjadi karena tidak menganalisa kebutuhan pengguna, diantaranya yaitu :

Produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna (user). Sebagai contoh misalnya di suatu instansi sekolah, kebutuhan pengguna yang paling mendesak adalah untuk mengefektifkan proses penerimaan siswa baru, namun justru yang dibuat malah sistem absensi siswa atau sistem perpustakaan.

Produk yang dihasilkan tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pengguna (perusahaan). Contohnya permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah proses pelaporan yang lambat dan tidak segera sampai ke pimpinan yang sering berada di luar kota. Solusi yang ditawarkan justru aplikasi berbasis desktop dimana untuk mengakses aplikasi pimpinan harus berada di kantor. Tentu solusi tersebut kurang tepat.

Produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan kondisi perusahaan (instansi). Misalnya untuk sebuah instansi yang hanya memiliki beberapa buah komputer tanpa adanya jaringan, ternyata dibuatkan suatu sistem yang berbasis client-server dimana diperlukan konektivitas antar semua komputer.

Produkyang dihasilkan tidak user-friendly dan lebih rumit dari proses yang sudah ada saat ini, sehingga pengguna dari sistem dapat mengalami banyak kesulitan dan kekecewaan terhadap sistem. Akhirnya akan kembali ke proses atau cara lama.

Produk yang dihasilkan dibangun dengan teknologi tinggi dan mutakhir namun tidak tepat guna. Contohnya penerapan SMS Gateway dalam sistem penjualan di suatu toko kelontong yang pelanggannya hanya tetangga sekitarnya.

Semua penyebab kegagalan dalam pembangunan software tersebut seharusnya dapat diminimilisir dan dikurangi jika saja pengembang software (developer) secara konsisten menggunakan metodologi pengembangan software yang baik. Software yang baik bukanlah software yang menggunakan teknologi tinggi dan mutakhir namun tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Software yang baik adalah software yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna, serta menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh pengguna maupun perusahaan. Dari contoh-contoh kasus di atas, tentunya dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa kebutuhan pengguna merupakan tahapan yang sangat penting.