Keegoisan berujung petaka

Namaku Adinda khanza, gue memiliki sahabatyang bernama dayra atmaja. Dia merupakan orang yang paling berharga setelah keluarga gue. Tapi semua berubah semenjak gue mengenal alvaro zayn dinata.

••••••••••••Skippp•••••••••••

Hari ini terasa sangat menyenangkan.
Aku berfikir, apakah harus aku ceritakan tentang kekagumanku kepada alvaro anak 11 ipa 1? Karena dayra adalah sahabat kecilku. jadi akan aku ceritakan. Aku berisyarat agar kepala dayra mendekat. “ya?” Tanyanya.
“Gue lagi naksir seseorang…” Kataku malu-malu. “Sama siapa?” Tanyanya penasaran. “Dia itu alvaro anak kelas 11 ipa 1. Dia itu ganteng, berwibawa, stay cool. Gue udah lama sih deket sama dia. Dari awal kita pemilihan anggota OSIS dia minta nomor gue. Ya, gue kasih sih-” kataku terhenti saat melihat raut muka dayra yang hanya terlihat tidak peduli.

“sudah selesai ngomongnya?” Katanya cuek.
“Lo kenapa sih, dayra kok kayaknya nggak suka gue deket sama alvaro?” Tanyaku. “Siapa yang gak marah cowok taksirannya dideketin sahabatnya?” Aku terdiam. Jadi, dayra juga naksir alvaro? Dayra terlihat sedang memikirkan sesuatu
“sebaiknya kita buat kesepakatan?”
Alisku mengerut. “kesepakatan apa?”
“Karena kita sahabatan dari kecil dan sama sama menginginkan orang yang sama. kita berdua harus menjauh dari alvaro.” Tegasnya. “Maksudnya?” Tanyaku tak mengerti. “jadi! lo jauhin alvaro!”
“Kenapa?” tanyakuu. “emang lo tega nyakitin hati gue? Tanyanya. Benar juga apa kata dayra. Akhirnya aku mengangguk menyetujuinya. Dayra kemudian kembali terdiam

Setelah pulang sekolah, akuvmenelepon alvaro dan mengatakan bahwa aku tak bisa lagi dekat dengannya. Sebenarnya aku tidak rela, tapi aku harus tetap tegar. Aku harus memikirkan dayra juga.alvaro juga sebenarnya keberatan. Tetapi ya sudahlah

Setelah beberapa bulan telah berlalu. Aku berjalan bersama dayra menuju aula. Tanpa sengaja bertemu alvaro. Padahal aku berusaha menghindar darinya. Tapi mengapa hari ini harus bertemu? Alvai tersenyum kepadaku. Ternyata aku salah dia tersenyum kepada dayra. Aku masih bergelut dengan pikiranku.


Ujian akhir semester didepan mata. Hari ini pelaksanaan ujian. Ruangku dan Shila terpisah. Dayra menempati ruang 1 dan aku menempati ruang 2.

Tiba tiba masya mengajak ku berbicara dan memberitahu ku bahwa dayra dan alvaro telah berpacaran

Aku terduduk lemas. Masya memegang pundakku. Mataku berkaca kaca . Aku memeluk masya. Masya berusaha menenangkan ku.
Setelah ujian selesai kemudian dayra datang, “ada apa, sya?” Aku melihat nanar kilatan marah seolah memerangkapku. “Ngapain lo ke sini! Belum cukup udah nyakitin gue!! Lo yang buat kesepakatan itu, lo yang yang ngerusak sendiri!!, emang suka jilat air ludah sendiri ya lo!!!"
“Apa sih din?” Tanya dayra.
“Lo pacaran sama alvaro, kan?” tegasku.
“dayra terdiam kaku"
“Pergi lo!! Kita nggak usah sahabatan lagi, gue korban keegoisan, penghianatan, tipu muslihat lo!!!.

Setelah ujian selesai, hari libur pun menanti.

Aku rinduu… dayraa…
Tetapi ntah kenapa penghinatan itu terasa menjijikkan.

Hari ini adalah hari pertama libur, dan aku mendapatkan kabar bahwa dayra dan alvaro putus karena alvaro hanya ingin memenangkan taruhan dengan teman temannya.

Disaat aku sedang sibuk dengan pikiran ku, terdengar pintu yang berbunyi.
Lalu aku membuka dan ternyata itu adalah dayra, aku menghampirinya yang sedang sesenggukan.

“Day? Lo kenapa?” Tanya ku.
“Maafin gue din, gue bersalah, gue yang egois disini, dan karna keegoisan gue lo jadi korban, padahal lo adalah sahabat gue dari kecil.” Ucap dayra sambil menangis.
“Hmm, gue kangen lo yang dulu, tapi rasa sakit gue gak bisa semudah itu hilang”.balas ku
" gue minta maaf ya din". Pinta dayra
" gue udah maafin lo kok, tapi kita gak bisa sedekat dulu, karna gue butuh waktu". Balas ku.

Kesimpulannya adalah = jangan pernah sekalipun kita memungkiri janji yangvtelah kita buat, karna itu berdampak banyak bagi orang sekitar kita, banyak hati yang harus terluka karna keegoisan kita.