Kedudukan Muhammad Rasulullah saw

Kedudukan Muhammad Rasulullah saw

Buku yang ditulis Sya’rawi, seorang pakar tafsir ini akan memberi kita penegasan yang logis dan empiris seputar kedudukan Muhammad Saw. sebagai nabi dan rasul akhir zaman.

Deskripsi Buku


Buku yang ditulis Sya’rawi, seorang pakar tafsir ini akan memberi kita penegasan yang logis dan empiris seputar kedudukan Muhammad Saw. sebagai nabi dan rasul akhir zaman. Bukan kehendak Muhammad, ia memiliki kedudukan sebagai nabi dan rasul. Juga bukan karena pengakuan dari para sahabat dan pengikutnya. Allah-lah yang memilihnya menjadi nabi rahmatan lil ‘alamin . Allah juga yang menyiapkan dan menentukan setiap ucap dan langkah Muhammad Saw.

Membaca buku ini, kita bukan semata disuguhi kisah hidup Nabi Muhammad Saw. Lebih dari itu, dari kisah-kisah yang disampaikan, kita diberi bukti-bukti kuat bahwa kedudukan Muhammad sebagai nabi dan rasul merupakan kehendak Allah. Karenanya, semua yang disampaikannya benar-benar datang dari Allah. Dan, kehadiran buku ini diharapkan mampu semakin memperkuat aqidah dan keimanan kita atas kenabian Muhammad Saw.

Detail Buku


Weight 280 g
Dimensions 13 × 19 cm
Halaman 262
Tahun Terbit 2011
Author Muh. Mutawalli Al-Sya’rawi
Publisher Republika Penerbit

Kode Buku BR050

Detail Pengarang


Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’râwi (16 April 1911. – 17 Juni 1998) dikenal sebagai Imam Ad-Du’âti (Pemimpin Para Da’i). Lahir pada 16 April 1911 di desa Daqadus, distrik Mith Ghamr, provinsi Daqahlia, Mesir. Dalam usia 11 tahun ia sudah hafal Al-Qur’an. Ia terdaftar di Fakultas Bahasa Arab tahun 1937 dan tamat pada 1940. Setelah tamat ia ditugaskan ke pesantren agama di Thanta, lalu ke pesantren agama di Zaqaziq, dan pesantren agama di Iskandaria. Setelah masa pengalaman yang panjang, ia pindah untuk bekerja di Saudi Arabia pada 1950 sebagai dosen syari’ah di Universitas Ummu al-Qurro.

Imam Asy-Sya’râwi diberikan tanda penghargaan pertama pada usia pensiunnya pada 15 Maret 1976 sebelum ditugaskan menjadi Menteri Wakaf dan Urusan al-Azhar. Mendapatkan penghargaan nasional tingkat pertama pada 1983 dan tahun 1988, dan pada hari Da’i Nasional ia mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa pada bidang sastra dari Universitas Manshurah dan Universitas al-Azhar Daqahlia.

Syekh Asy-Sya’râwi mempunyai sejumlah karangan-karangan, beberapa orang yang mencintainya mengumpulkan dan menyusunnya untuk disebarluaskan, sedangkan hasil karya yang paling populer dan yang paling fenomenal adalah Tafsir Asy-Sya’râwi terhadap Alquran yang Mulia. Dan di antara sebagian hasil karyanya adalah: Al-Isrâu wa al- Mi’râju (Isra dan Mi’raj), Asrâru Bismillâhirrahmânirrahîmi (Rahasia dibalik kalimat Bismillahirrahmanirrahim), Al-Islâmu wa al-Fikru al-Mu’ashiri (Islam dan Pemikiran Modern), dan masih banyak yang lainnya.