Kebiasaan apa yang baik untuk kesehatan mental kita?

Ajukan pertanyaan terbuka (open-ended questions).

Alih-alih membuang pertanyaan hanya agar Anda tetap mempertahankan pendapat Anda sendiri, mintalah pertanyaan yang lebih besar dan lebih baik. Hindari mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab dengan pertanyaan Ya atau Tidak.

Cobalah pertanyaan yang dimulai dengan “Apa pendapat Anda tentang …?” “Bagaimana Anda akan …?” Atau “Apa pengalaman Anda dengan …?” Kemudian dengarkan Jawaban dengan sikap bahwa Anda berada di sini untuk belajar.

Memiliki perspektif terbuka dan memulai percakapan yang lebih dalam akan membantu Anda berhubungan dengan orang lain, menumbuhkan empati, menjaga masalah Anda sendiri, membuat teman baru, dan belajar cara baru untuk mendekati sosial bermasyarakat. Bayangkan kebijaksanaan yang akan Anda dapatkan dalam lima atau sepuluh tahun jika Anda melakukan satu percakapan yang diawali dengan open-ended questions setiap minggu. Mulailah untuk sering berdiskusi di Dictio mulai saat ini.

Simpanlah perlengkapan seni di meja / rak Anda.

Ketika anda merasa jenuh dan ingin mengekspresikan jiwa seni anda, anda dapat melakukannya dengan mudah. jangan paksa diri anda untuk dapat menghasilkan karya seni dengan memberikan deadline. Lakukan saja ketika anda ingin melakukan. Sebagai catatan tambahan, ganti media seni setiap minggu atau bulan (pastel, krayon, cat air, tinta, tanah liat, adonan, pisau pahat & balok kayu).

Duduk dalam diam selama beberapa menit setiap hari.

Kita tidak perlu menyebut hal ini adalah sebuah meditasi, karena itu mungkin sedikit menakutkan. Anda tidak harus duduk bersila. Anda tidak perlu menutup mata. Anda tidak harus seperti Zen. Otak Anda bisa terbang seratus mil per jam, tapi jangan katakan atau melakukan apapun. Duduk saja, nyaman, dan bernafas selama beberapa menit.

Tuliskan semuanya yang ada di pikiran Anda selama beberapa menit di penghujung hari.

Ini adalah metode pembuangan beban otak dengan cara termudah. Jangan terjebak untuk menuliskan hal-hal yang besar, seperti jurnal harian atau to-do list atau sebuah perencanaan. Cukup tuliskan hal-hal yang sederhana.

Simpanlah buku catatan sederhana di samping tempat tidur, dan beri diri Anda beberapa menit untuk mencurahkan semua yang ada di pikiran Anda sebelum Anda pergi tidur. Jangan edit. Biarkan semuanya keluar, dalam format apapun, dalam urutan apapun. Tidak perlu masuk akal, bahkan untuk Anda. Studi menunjukkan bahwa jenis tulisan ini bisa mengurangi kecemasan dan depresi.

Alternatif lainnya: gunakan perekam suara dan cukup bicaralah, dengan gaya kesadaran yang “tidak sadar”, selama beberapa menit ke perekam Anda.

Ulangi mantra pribadi untuk diri Anda saat Anda mengalami stres.

Buatlah kalimat yang sederhana dan mudah untuk diingat yang menenangkan Anda dan mengingatkan Anda akan hal-hal penting dalam kehidupan. Ini adalah cara sederhana untuk melatih otak Anda dan mengatakannya bagaimana menanggapi stres. Alih-alih membiarkan titik stres membuat Anda panik dan depresi, lebih baik Anda mengucapkan mantra Anda dan memberi tahu otak Anda bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Beberapa mantra favorit : Keadaan ini juga akan berlalu. Saya lebih kuat dari yang saya kira. Saya bisa belajar apa yang perlu saya pelajari saat harus mempelajarinya. Saya sudah menangani hal yang lebih buruk daripada ini. Saya tidak sendiri. Ada kebebasan di sini. Ketika saya bertanggung jawab, saya mengambil alih kekuasaan.

1 Like

Menjaga kesehatan mental atau jiwa sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Namun banyak orang, bahkan pemerintah, belum memberikan perhatian
sungguh-sungguh terhadap permasalahan kesehatan mental. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Beban penyakit mental di tanah air terhitung cukup besar. Sekitar 1 juta pasien gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien gangguan jiwa ringan tercatat dalam Riskesdas 2014 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019). Meningkatnya jumlah pasien gangguan jiwa di Indonesia, dan nyaris di seluruh dunia, disebabkan pesatnya pertumbuhan hidup manusia, serta beban hidupnya. Di kota metropolitan, masyarakat umumnya rentan terkena sakit jiwa, seperti depresi, alkoholisme, gangguan bipolar, skizofrenia, dan obsesif kompulsif.

Terdapat beberapa langkah sederhana yang bisa kita praktikkan untuk mendeteksi dan membantu menjaga kesehatan mental kita yaitu (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019):

  • Mengenali diri sendiri
    Setiap orang unik, sehingga mengenali kebiasaan sendiri saat merasa sehat, dapat membantu kita lebih cepat untuk mendeteksi gangguan mental dalam diri. Kita dapat mencatat berapa lama biasanya butuh tidur, tak peduli apakah kita termasuk tipe manusia pagi atau doyan begadang; seberapa banyak energi yang kita butuhkan untuk masing-masing aktivitas, atau seberapa sering kita merasa lapar. Perubahan dramatis dalam kebiasaan-kebiasaan ini dapat menunjukkan terjadinya tekanan secara emosi atau mental. Ini juga bisa dilakukan orang tua terhadap kebiasaan-kebiasan anaknya untuk mendeteksi ganguan mental pada anak.

  • Mengambil waktu untuk diri sendiri
    Sekarang adalah masanya dunia terasa berputar lebih cepat, tuntutan dari keluarga, lingkungan, maupun pekerjaan lebih banyak, informasi berseliweran lebih banyak dari berbagai media, terutama dari internet. Karenanya, orang juga jadi lebih mudah terkena strss. Ambillah waktu waktu setiap hari hanya untuk bersantai dan melakukan apa pun yang kita sukai. Bisa sekedar mandi air hangat, mendapat perawatan tubuh di salon, dipijat, atau melakukan hobi. Jangan pernah merasa egois ketika melakukan hal ini, terlebih saat tenaga kita sangat dibutuhkan keluarga atau kantor.

  • Bebas dari segala jenis layar
    Sebisa mungkin jauhkan segala macam teknologi, seperti ponsel, komputer jinjing, tablet, atau TV dari kamar tidur atau hindari mengaktifkan alat-alat tersebut lebih dari dua jam sehari. Anda yang kecanduan media sosial mungkin tergoda untuk mengecek kabar terbaru di linimasa, tapi percayalah, terus-menerus terhubung dengan teknologi seperti itu hanya akan mempengaruhi kualitas tidur. Kualitas tidur yang baik sangat penting bagi kesehatan mental.

  • Menulis
    Saat stress, kita sulit untuk fokus. Kadang banyak ide berseliweran di kepala, tapi sulit sekali untuk diraih atau dijabarkan. Coba pindahkan ide-ide atau pikiran itu ke dalam tulisan. Bisa dalam bentuk daftar tugas atau to do list, bisa juga dalam bentuk jurnal. Kegiatan menulis ini bisa menjadi sangat katarsis.

  • Berolahraga
    Pikiran dan tubuh kita sangat berhubungan. Kesehatan fisik berpengaruh terhadap kesehatan mental. Demikian pula sebaliknya. Berolahraga telah terbukti membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, selain tentunya membantu menjaga kesehatan fisik. Berolahraga di luar ruangan sangat disarankan karena dengan begitu, Anda juga bisa mendapatkan udara segar yang ideal. Berolahraga minimal 30 menit per hari sudah cukup.

  • Mengurangi minuman beralkohol
    Banyak orang yang mengobati dirinya sendiri dari gangguan jiwa dengan minum minuman beralkohol atau minum obat penenang, padahal dampaknya hanya sementara saja dan akibat jangka panjangnya justru bisa lebih parah. Alkohol tergolong depresan atau mengandung zat yang mampu menekan pusat syaraf, yang justru dapat menyebabkan penyakit mental. (