Kebiasaan apa saja yang dapat memicu kolesterol tinggi?


Kolesterol dalam kadar normal memang dibutuhkan oleh tubuh Anda. Namun, jika kadar kolesterol darah Anda tinggi justru dapat menyebabkan penyakit yang fatal, seperti darah tinggi (hipertensi), diabetes, jantung dan stroke. Lantas, kebiasaan buruk apa saja yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi?

Kebiasaan buruk penyebab kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi tidak memberikan tanda dan gejala apapun. Biasanya kondisi seseorang terkena kolesterol tinggi diketahui dengan tes darah. Tanda dan gejala biasanya muncul ketika kolesterol tinggi sudah menyebabkan penyakit pada tubuh.

Kemungkinan seseorang memiliki kolesterol tinggi juga dipengaruhi oleh riwayat keluarga. Jika orang tua Anda memiliki kolesterol tinggi, Anda memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menderita kolesterol tinggi juga.

Namun, kolesterol tinggi lebih dipengaruhi oleh faktor gaya hidup. Berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi:

1. Kebiasaan makan sehari-hari

Kualitas dan kuantitas dari makanan yang Anda konsumsi sehari-hari adalah faktor penentu terbesar dari kadar kolesterol Anda. Sering mengonsumsi makanan yang berkolesterol tinggi seperti daging merah, jeroan (otak), makanan laut (udang, cumi), produk susu serta makanan olahan dan cepat saji (terutama goreng-gorengan) dapat menyebabkan tingginya kolesterol jahat dan rendahnya kolesterol baik.

Konsumsilah makanan yang tinggi lemak baik dan sayuran untuk mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh. Contoh makanan yang tinggi akan lemak baik seperti

ikan salmon, sarden, tuna yang tinggi akan asam lemak omega 3
buah alpukat, kacang-kacangan (almon, hazelnut, kenari) dan minyak zaitun yang kaya akan lemak tak jenuh
sayuran hijau seperti brokoli, bayam dan kangkung yang mengandung asam lemak omega 3
telur mengandung omega 3, namun perlu diingat batasi cukup satu butir setiap dua-tiga hari sekali
Makanan di atas dapat dinikmati dengan cara direbus, dipanggang, ditim atau dikukus. Hindari menggoreng dengan minyak karena sama saja mengandung kolesterol jahat.

2. Gaya hidup sedentari

Gaya hidup yang kurang aktif bergerak disebut gaya hidup sedentari. Ketika Anda kurang aktif, tubuh akan kehilangan kemampuan untuk mengubah lemak menjadi energi, sehingga lemak akhirnya disimpan dan menumpuk. Lemak tersebut yang menyebabkan tingginya kadar kolesterol jahat.

Lakukanlah olahraga secara teratur minimal 30 menit setiap harinya agar kadar kolesterol terkontrol. Olahraga yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat adalah olahraga kardiovaskular seperti berjalan atau bersepeda.

3. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas

Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas akan lebih rentan menderita kolesterol tinggi dibandingkan orang dengan berat badan ideal yang stabil.

Lemak yang terakumulasi pada orang dengan berat badan berlebih menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeliminasi lemak di dalam pembuluh darah. Sehingga berisiko terjadinya plak pembuluh darah. Menurunkan indeks masa tubuh (IMT) sebanyak 10% saja dapat mencegah penyakit kardiovaskular yang parah.

4. Skinny fat

Orang kurus juga dapat memiliki kolesterol tinggi. Orang yang tidak mudah mengalami kenaikan berat badan justru sering tidak memperhatikan asupan makan mereka. Kondisi ini membuat mereka merasa dapat mengkonsumsi makanan berlemak dan berkolesterol secara berlebihan.

Justru orang kurus yang sering disebut sebagai skinny fat ini sering memiliki pola makan yang tidak sehat. Orang yang skinny fat justru mungkin lebih berbahaya kesehatannya dibandingkan orang yang obesitas. Riset membuktikan bahwa 1 di antara 4 orang yang kurus mengalami obesitas secara metabolik atau prediabetes.

Istilah MONW atau Metabolically Obese Normal Weight dibuat untuk orang yang memiliki berat badan ideal namun memiliki lemak tubuh yang banyak. Orang diabetes yang kurus lebih berisiko kematian dibandingkan orang diabetes yang obesitas.

Oleh karena itu, jangan meremehkan kesehatan jika Anda bertubuh kurus. Mungkin saja Anda memiliki lemak dan kolesterol tinggi. Jangan lupa untuk selalu melakukan gaya hidup sehat yaitu diet sehat dan olahraga teratur. Rutinlah melakukan pemeriksaan kesehatan.

5. Stres

Stres berhubungan dengan kebiasaan diet yang kurang sehat dan berat badan yang lebih tinggi, terutama pada pria. Diet yang kurang sehat tentunya merupakan faktor risiko kolesterol tinggi.

Studi lain yang melibatkan 90.000 orang menemukan bahwa mereka yang mengaku stres di tempat kerja memiliki kadar kolesterol yang tidak normal. Kondisi tersebut bisa berupa total kolesterol tinggi, kolesterol baik rendah dan kolesterol jahat tinggi.

Hal tersebut mungkin disebabkan oleh tubuh yang mengeluarkan hormon kortisol saat stres. Kadar kortisol yang tinggi dalam jangka waktu yang lama menyebabkan kadar kolesterol meningkat. Hormon adrenalin juga akan dilepaskan oleh tubuh dan memicu trigliserida yang dapat meningkatkan kolesterol jahat.

Stres memang tidak dapat dihilangkan dari kehidupan. Namun, stres dapat diatasi dengan melepas beberapa kewajiban yang melelahkan atau berolahraga lebih teratur. Bercerita kepada keluarga terdekat juga dapat membantu melepaskan sedikit beban dari stres.

6. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan

Alkohol dalam jumlah banyak merupakan faktor risiko kolesterol tinggi. Racun pada alkohol dapat memengaruhi fungsi jantung, pembuluh darah dan organ hati.

Sehingga tubuh sulit untuk membakar kolesterol dan kadarnya menjadi tinggi di tubuh dan terakumulasi pada pembuluh darah. Hindari mengkonsumsi alkohol secara berlebihan agar terhindar dari kolesterol tinggi.

Kolesterol tinggi berhubungan dengan banyak penyakit yang mematikan. Rutinlah melakukan tes kadar kolesterol dan hindari kebiasaan buruk

Sumber : klikdokter