Keadaan apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk memutuskan dalam pemberian suplemen pada bayi?

ASI merupakan makanan yang sehat dan dianggap cukup dalam memenuhi kebutuhan gizi, kecuali vitamin D dan flour.
Keadaan apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk memutuskan dalam pemberian suplemen pada bayi?

Pemberian suplemen sangat dianjurkan apabila bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya.

Pada bayi yang diberi ASI, sebagian besar kebutuhan vitaminnya akan tercukupi, dengan syarat bunda mengasup nutrisi yang seimbang dan bunda dan si kecil sama-sama dalam kondisi sehat. ASI mengandung berbagai vitamin dalam jumlah seimbang, terutama vitamin B, C, dan E sehingga si kecil tidak lagi perlu diberi suplemen makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin-vitamin tersebut.

Lain halnya dengan vitamin D. Secara alami, kulit bisa memproduksi sendiri vitamin D ketika ia terpapar cahaya matahari. Akan tetapi, kulit bayi yang amat sensitif membuatnya mudah terbakar dan tidak memungkinkan baginya untuk menahan paparan sinar matahari yang terik.

Bahkan, paparan sinar matahari yang intens terhadap kulit bayi dalam jangka waktu lama dipercaya dapat menimbulkan kanker kulit. Karena itu, American Academy of Pediatrics menganjurkan kepada para orang tua untuk menjauhkan bayinya dari sengatan terik sinar matahari dan mengaplikasikan sedikit tabir surya untuk menghindarkannya dari resiko di atas.

Memang, bayi diperbolehkan berjemur di bawah sinar matahari untuk merangsang pembentukan vitamin D, namun hanya selama beberapa menit setiap hari dan hanya boleh dilakukan pada waktu-waktu dimana cahaya matahari tidak terlalu menyengat atau saat pagi hari. Hal ini membuat bayi yang diberi ASI eksklusif rentan mengalami kekurangan vitamin D.

Untuk itu, konsultasikan dengan dokter tentang pemberian suplemen vitamin D untuk si kecil, terutama bila ia mengkonsumsi ASI eksklusif. Pada bayi yang minum susu formula, suplemen vitamin D biasanya tidak diperlukan. Karena susu formula telah mengandung vitamin D, bayi yang mengkonsumsi 950 ml susu setiap harinya tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen vitamin D.

Kebutuhan mineral dan vitamin D bayi

Bayi dan anak-anak dianjurkan mengkonsumsi 400 IU vitamin D setiap harinya sejak beberapa waktu setelah kelahiran. Akan tetapi, setelah si kecil berusia 1 tahun, ia tidak perlu lagi diberi suplemen vitamin D. Suplemen vitamin D biasanya masih diperlukan bila bayi lahir prematur atau memiliki masalah kesehatan tertentu.

Selain vitamin, si kecil juga membutuhkan berbagai mineral penting untuk mendukung tumbuh kembangnya, salah saunya zat besi. Pada umumnya bayi lahir dengan cadangan zat besi yang cukup untuk menjaganya dari anemia hingga ia berusia 6 bulan. Selain itu, ASI sudah mengandung sejumlah zat besi yang mudah diserap tubuh. Pada bayi yang diberi ASI eksklusif, suplemen zat besi tidak lagi dibutuhkan.

Bila si kecil mengkonsumsi susu formula, pilih susu formula yang telah dilengkapi zat besi. Bayi prematur biasanya memiliki cadangan zat besi yang lebih sedikit sehingga suplemen zat besi mungkin diperlukan. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kebutuhan si kecil akan suplemen vitamin dan mineral sesuai kondisi kesehatannya.