Karikatur Pada Akhir Abad ke-20

Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu objek konkret dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut, biasanya objek tersebut adalah waja manusia.

Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, karikatur politik mengalami “kelahiran kembali” dalam masa yang oleh Steven Heller, direktur seni senior The New York Times, disebut sebagai “periode paling vital dalam perkarikaturan abad ke-20”. Hal-hal seperti Perang Vietnam, skandal Watergate, kebudayaan pemuda, feminisme, dan hak-hak sipil menjadi sasaran karikaturis dan kartunis politik pada masa ini yang dipelopori oleh David Levine, Edward Sorel, dan Robert Grossman dari Amerika Serikat serta Ralph Steadman dan Gerald Scarfe dari Inggris. Karya mereka tampil di majalah-majalah seperti The New York Review of Books, New York, dan Esquire maupun media protes lainnya.

David Levine beberapa kali disebut sebagai karikaturis terhebat pada masanya. Karyanya tampil sebagai ilustrasi artikel pada majalah The New York Review of Books mulai tahun 1963 hingga 44 tahun kemudian, dan lebih dari 6.000 karikatur penulis, artis, dan politisi yang digambarnya dengan pena dan tinta dimuat di berbagai terbitan prestisius seperti Time, Esquire, dan The New Yorker. Untuk membuat karikatur pada The New York Review of Books, Levine menelaah terlebih dahulu buram artikel yang akan diberi ilustrasi, bersama dengan foto tokoh yang oleh majalah tersebut diminta dibuat karikaturnya. The New York Times mendeskripsikan karikatur Levine sebagai “berkepala besar, berekspresi murung, menyelisik secara tajam, dan hampir tidak pernah memuji” Salah satu karyanya yang terkenal ialah karikatur Presiden Amerika Serikat Lyndon Johnson yang sedang menunjukkan bekas luka operasi yang digambarkan Levine berbentuk seperti peta Vietnam.

Pada tahun 1980-an, acara televisi Inggris Spitting Image yang menampilkan karikatur dalam bentuk boneka mengolok-olok politisi dan para pemimpin partai pada era Margaret Thatcher. Program yang ditayangkan tahun 1984–1996 ini dimotori oleh Roger Law dan Peter Fluck yang pada tahun 1970-an sudah membuat karikatur untuk The Sunday Times Magazine, The New York Times, dan sejumlah majalah internasional. Spitting Image mulanya dikritik karena karikaturnya dianggap bersifat ofensif, terutama karikaturnya atas keluarga kerajaan Inggris, namun kemudian menjadi sukses besar. Sesudah itu, acara ini ditiru di berbagai negara, dari Amerika Serikat hingga Iran.