Kapan sebaiknya melakukan Jeda (Pause) ketika menjadi Pembicara?

Percakapan adalah dialog, bukan monolog. Itulah sebabnya ada beberapa percakapan yang bagus: karena kelangkaan, dua orang pembicara yang cerdas jarang bertemu.

Ketika menjadi pembicara, pemberian jeda (pause) perlu diperhatikan di beberapa tempat. Jangan pernah anda meremehkan pemberian jeda tersebut, karena selain memberikan waktu kepada orang lain untuk memahami dan mencerna apa yang anda sampaikan selanjutnya.

Selain itu, anda juga bisa memamfaatkan jeda tersebut sebagai sarana untuk mengatur pernafasan dan melepaskan rasa grogi anda.

Jeda (pause) dapat dianggap sebagai bagian dari kecepatan (rate), tetapi perhentian ini memainkan peranan penting dalam komunikasi nonverbal.

Jeda singkat berguna untuk titik pemisah, sebagai pemisah suatu kesatuan pikiran atau modifikasi ide, seperti fungsi koma dalam penulisan.

Jeda panjang berguna untuk memisahkan pemikiran yang lengkap seperti kalimat, tanda tanya, tanda seru dalam sebuah kalimat dalam tulisan.