Kapan aku bertemu dengan kucingku?

fgh

Kapan Aku Bertemu Dengan Kucingku?

Puput fadhilah

Banyak hal yang telah terlewatkan. Seperti guguran daun pada penghujung masa, atau rintik hujan yang memilih turun di waktu malam. Manusia yang tengah asyik bercerita di detik-detik yang melambat. Burung hantu menggerakkan sayap bosan. Banyak hal yang terjadi di dunia ini, pada manusia-manusia yang sengaja tercipta.

Seperti di sudut kota ini, hiduplah aku. Manusia lemah yang merindukan alan—kucingku. Aku terpaksa berjalan bertelanjang kaki, mengabaikan lapar dan haus, melewatkan malam, mengacuhkan siang, hanya untuk mencari malaikatku.

Bagaimana bisa aku terlahir seperti ini? Aku yang tak bisa mencintai siapapun selain Alan, aku yang merugikan keluarga, aku yang membuat malu mama dan papa, aku yang selalu di benci oleh semua. Bagaimana aku masih bisa hidup dengan kebencian yang mengakar dalam hati ini?

Aku mencintai Alan, aku tak bisa mencintai diriku. Aku ingin marah pada Tuhan, aku ingin memki siapapun yang memandang hina ke arahku. Aku ingin…

Persetan!

Andai saja aku aku tak dilahirkan, andai saja Tuhan tak menciptakan aku dan mengirimku dala keluarga neraka, andai saja aku tak hidup

Mengapa Tuhan suka sekali menciptakan manusia dengan sengaja?

“Alan… kamu di mana?”

Aku menyusuri jalan yang semakin gelap, semakin ke ujung aku merasakan malaikat maut berdiri menungguku. Tapi toh aku tidak peduli. Siapa juga yang menginginkanku? Aku hanyalah sampah!

“Tuhan kembalikan Alan…”

Seperti biasa Tuhan menolaknya, lebih mencintai kesialanku.

Apakah Ia sedang menggodaku? Karena aku sudah berhenti mengharapkan kesembuhan hatiku? Apakah sudah waktunya aku memeriksakan diri?

Jawaban yang paling tidak kutunggu adalah keperian Alan

Kesembuhan hatiku

Mencintai diriku

Aku tidak mau lemah lagi, aku tidak ingin terluka lagi karena semboyan konyol itu.

Alan… aku tidak akan mencintai diriku lagi

Jombang.

1 Like