Kamu lebih pilih bekerja di Startup atau Perusahaan Konvensional?

image

Tentu kita memiliki tempat kerja impian dong ya? Nah walaupun tujuan pada akhirnya bekerja adalah untuk mencari uang, namun kita juga harus menyesuaikan lingungan kerja yang cocok dengan kita yang seperti apa. Pilihan bekerja sekarang pasti antara kamu ingin bekerja disebuah startup atau perusahaan konvensional. Tentu keduanya memiliki perbedaan, salah satunya yang paling beda adalah ritme kerja karyawan.

Karyawan startup selalu dituntut untuk berkembang dan bekerja lebih cepat. Ini karena banyak pekerjaan atau proyek yang harus dipelajari serta diselesaikan dalam waktu yang singkat dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan kemungkinan besar kita juga mengerjakan pekerjaan yang bukan dalam wilayah jobdesc kita. Sedangkan di perusahaan konvensional, ritme kerja memang tidak sefleksibel startup. Pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai dengan jobdesc nya, karena disana sudah pasti dalam pembagian tugasnya.

Nah dari perbedaan tersebut, kamu lebih pilih bekerja di Startup atau Perusahaan Konvensional?

1 Like

untuk saya pribadi, saya mungkin lebih memilih utuk mencoba bekerja pada startup, menurut saya, mungkin dengan bekerja pada startup saya lebuih dapat mengetahui bagaimana sih perkembangan pada perusahaan startup tersebut dan mungkin saya dapat lebih banyak mempelajari banyak hal selama mengembangkan startup tersebut. menurut saya itu akan sangat berguna nantinya.

Kalo aku harus bekerja di sebuah perusahaan, aku sih lebih milih buat bekerja di perusahaan konvensional yang telah memiliki reputasi yang cukup baik. Karena meskipun perusahaan konvensional tidak sefleksibel perusahaan startup , perusahaan konvensional memiliki beberapa keunggulan yang bagiku lebih menguntungkan. Perusahaan konvensional yang telah memiliki reputasi cukup baik setidaknya telah berdiri lumayan lama sehingga setidaknya telah memiliki akar yang kuat dan memiliki pengalaman yang banyak sehingga akan berdampak baik bagi jenjang karir kita. Perusahaan konvensional juga memiliki sistem kerja dan job description yang pasti sehingga beban kerja akan cenderung selalu sesuai dengan gaji dan tunjangan yang diterima. Ditambah, perusahaan konvensional saat ini bukan lagi merupakan sebuah perusahaan yang kolot atau kurang update akan teknologi. Di era Industri 4.0 ini, tentunya perusahaan konvensional sekalipun sudah melakukan modernisasi teknologi dan sistem kerja mereka agar tidak tertinggal dalam persaingan.

Aku juga memiliki pandangan pribadi kalo perusahaan startup yang masih baru dirintis itu masih belum memiliki akar yang kuat. Seperti kita tau, persaingan di dunia startup saat ini sangatlah keras dan ketat. Permintaan konsumen di dunia startup juga ga jauh-jauh dari tingkat kepercayaan mereka. Hadirnya startup yang baru membutuhkan banyak usaha untuk menarik minat konsumen. Dari situ, aku berpendapat bahwa bekerja di dunia startup memiliki risiko yang tinggi dari sisi karyawan. Ditambah lagi, startup yang masih baru dirilis jika tidak didukung dengan investasi modal yang kuat akan sangat rawan gulung tikar karena tidak kuat bersaing di pasaran. Menurut penelitian yang dilakukan oleh UC Berkeley & Stanford menunjukkan bahwa lebih dari 90% perusahaan startup gagal dalam tiga tahun pertamanya. Selain itu, pembentukan perusahaan startup membutuhkan modal yang tidak sedikit karena membutuhkan teknologi yang menunjang sehingga aku sering mendengar kabar bahwa jaminan gaji dan tunjangan saat bekerja di perusahaan startup yang baru dirintis cenderung masih rendah. Namun, seluruh anggapanku terhadap perusahaan startup tersebut bisa ga berlaku buat perusahaan startup yang telah memiliki nama besar. Tapi, tentunya perusahaan yang telah besar akan menetapkan standar kualitas SDM yang lebih tinggi lagi dan cenderung sangat tinggi untuk mengikuti tuntutan pasar.

Sumber

Ismi, T. (2021, 11 Juni). Tertarik Kerja di Startup? Cari Tahu Dulu Apa Saja Plus Minusnya Berikut Ini. Diakses pada 26 Juli 2021, dari 10 Plus Minus Bekerja di Startup yang Harus Kamu Tahu - Glints Blog.

Jika dilihat dari perbedaan antara Start up dan perusahaan konvesional banyak sekali perbedaannya salah satunya yaitu start up lebih fleksibel dalam hal waktu dan merupakan usaha rintisan, sementara perusahaan konvesional memiliki jam kerja dan job des nya masing-masing. Bagi saya perusahaan konvensional merupakan pilihan yang cocok karena ada beberapa karakteristik dan ciri tipe konvensional yang bisa saya jamin untuk bisa bekerja lama disana salah satunya adalah perusahaan konvensional memiliki “jam terbang” yang lama sehingga bisa dibilang pengalamannya sudah banyak dalam menangani sesuatu, selain itu dengan pembagian jobdesc ini menurut saya membuat karyawan bisa lebih fokus terhadap yang ia kerjakan. Sementara itu start up merupakan perusahaan rintisan yang masih membutuhkan dukungan khususnya dalam sumber daya manusianya. Jika untuk bekerja jangka panjang saya akan memilih perusaahn konvensional

Menurut saya banyak sekali perbedaan antara perusahaan startup atau perusahaan konvensional. Saya sendiri merasa tidak masalah jika harus bekerja dari salah satu perusahaan tersebut, yang penting perusahaan memberikan wadah untuk saya berkembang. Tetapi jika disuruh harus memilih antara perusahaan startup atau perusahaan konvesional saya lebih memilih untuk bekerja di perusahaan konvensional. Karena perusahaan konvensional lebih fleksibel dan merupakan pilihan yang cocok dikarenakan dapat menjamin ketika kita bekerja dalam jangka panjang.

Kalau aku tergantung dari umur aku yaa hehehe

Menurut pandanganku, di usia <28 ini aku akan cenderung memilih bekerja di startup dengan tujuan memperbanyak pengalaman dan memang diusia muda dituntut untuk berkembang dan bekerja lebih cepat. Jadi yaa sesuai dengan porsinya aja gitu. Apalagi di start up sekarang menuntut kita untuk lebih kreatif, update tentang banyak hal, out of the box, dll. Dan diusia segitu masih tinggii juga keinginan untuk coba-coba. Maksudnya coba untuk bekerja di A, bekerja di B, bekerja di C. Tingkat loyalitasnya masih rendah.

Nah dengan banyaknya pengalaman tersebut, bisa menjadi acuan dan pembelajaran untuk bekerja di perusahaan konvensial di umur 28 an. Karena di perusahaan konvensional itu dibutuhkan loyalitas yang tinggi juga ya. Aku pernah baca di buku perilaku organisasi bahwa semakin bertambah umur semakin bertambah juga tingkat loyalitasnya terhadap perusahaan.

Jadi kalau disuruh pilih, jika memang diusia muda aku berkesempatan bekerja di perusahaan konvensional yang reputasi sangat bagus dan jenjang kariernya bisa menjamin kenapa tidak? hehehe. Kalaupun belum ada kesempatan, berarti waktunya kita berproses dulu di masa muda dengan bekerja di startup

Menurut aku pribadi mungkin saat ini akan lebih memilih startup. Dikarenakan pada startup kita dituntut untuk selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman yang otomatis skill dan kemampuan kita pasti akan selalu terasah dan berkembang. Selain jam kerja yang rata-rata fleksibel, di startup juga terkenal dengan kekeluargaannya yang rekat daripada perusahaan besar dikarenakan karyawannya yang tidak sebanyak perusahaan besar. Namun apabila saya meresa sudah cukup mumpuni dengan skill yang saya miliki saya ingin mencoba untuk merasakan bekerja pada perusahaan besar juga.