Jika Takdir Sudah Digariskan Tuhan, Lalu Untuk Apa Manusia Berencana?

Sejatinya, manusia adalah seorang perencana yang hebat. Mampu merencanakan segala sesuatunya untuk mencapai kepentingan dan tujuannya dengan detail dan rinci. Akan tetapi, sebesar-besarnya rencana seseorang, ketika Allah tidak meridhoi rencana itu terjadi manusia bisa berbuat apa.

Mau tidak mau kita harus menerima apapun yang terjadi dalam hidup kita baik buruknya. Sehingga seseorang seringkali tidak menerima keadaan dan justru menyalahkan takdir Allah yang salah terhadap dirinya. Kemudian, manusia merasa bahwa apa yang diberikan Allah adalah suatu ketidak adilan.

Lantas timbulah sebuah tanda tanya, jika manusia berencana dan Tuhan menetapkan, lalu untuk apa manusia berencana?

difference-between-fate-destiny_0066f46bde

Pertama-tama kita harus memahami perbedaan makna antara takdir dan nasib. Keduanya kembar namun tak sederajat. Secara makna bahasa, menurut KBBI takdir dan nasib adalah sesuatu yang mempunyai makna sama, yaitu ketetapan yang sudah ditentukan. Namun sebenarnya keduanya berbeda.

Nasib yang bisa juga diartikan sebagai peruntungan, adalah sesuatu yang masih bisa kita ubah sendiri, seperti keberuntungan, pilihan hidup dll. Walaupun seringkali faktor luar bisa mempengaruhi nasib seseorang. Sementara takdir adalah sesuatu yang diyakini sebagai yang sudah digariskan sejak awal oleh kuasa Ilahi, dan sifatnya tetap, tidak bisa diubah. Takdir adalah sesuatu atau peristiwa yang tidak bisa diterka sama sekali karena itu rencana Tuhan. Seperti kematian misalnya, itu adalah takdir.

Jadi saya setuju bahwa Tuhan memang sudah menggariskan takdir. Namun kita tetap perlu berencana. Untuk apa? untuk menentukan nasib, bukan menentukan takdir, karena takdir sifatnya sudah tetap. Saya percaya bahwa nasib masa depan bergantung pada keputusan yang kita buat sendiri hari ini. Nasib bersifat open-ended dan terjadi atas dasar sebab-akibat.

ARGUMENTASI SAYA TERKAIT "Jika Takdir Sudah Digariskan Tuhan, Lalu untuk apa Manusia Berencana?"

image

1. PEMAKNAAN.

  • Segala sesuatu di dunia ini bahkan di Alam semesta ini tidak akan terjadi tanpa kehendak-Nya. Dia lah yang maha berkehendak. kalau di kantor-kantor, kita bisa analogikan, segala sesuatu yang terjadi di kantor harus seizin atasan/manager yang mempunya otoritas tanggung jawab, dan inipun kadangkala banyak kejadian yang terjadi tanpa sepengetahuan atau izin atasan/Manager, bahkan hal yang negatifpun kadang tak terpantau oleh mereka. Tak ada yang luput dari pandangan Allah semuanya dalam gengamannya, jumlah butir pasir di muka bumi inipun Allah mengetahuinya, saya sedang menulis tulisan inipun Allah mengetahuinya. jangankan yang tersurat yang tersirat tersembunyi dalam lubuk hati kitapun Allah pun mengetahuinya.

2. RENCANA MANUSIA.

  • Kita manusia kadang lupa akan adanya yang Maha Melihat, Maha Mendengar,dan Maha Kekehendak. Seolah-olah kita hidup dan melangkah di muka bumi ini kita yang mengatur dan kita yang mengedalikan, padahal tidaklah demikian karena segala sesuatu itu telah di rancang oleh Allah jauh sebelum kita dilahirkan.

REFERENSI

Abdul Majid dan Dian Andayani, 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi,Bandung , Remaja Rosdakarya.

Muhammad Daud Ali, 2004, Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Raja Wali Pres.

Muhammad Roqib, 2009, Ilmu pendidikan Islam, Jakarta, LKIS.

aku pernah mempertanyakan hal yang sama. sama halnya dengan jika manusia akan mati dengan usia yang telah ditetapkan lantas apa gunanya doa meminta panjang umur? dalam kepercayaanku, ada 4 hal yang telah digariskan Tuhan bahkan sebelum kita dilahirkan yaitu maut, amal, rejeki, celaka atau bahagia. di kehidupan sehari-hari kita perlu melakukan aktivitas untuk bertahan hidup bisa itu mencari rejeki ataupun yang lainnya. kita tidak bisa berdiam diri saja untuk mencapai tujuan dalam hidup ini. dalam alquran juga disebutkan bahwa allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika dia tidak berusaha mengubahnya. semua yang tejadi di hidup kita emang sudah digariskan. bentuk usaha yang kita lakukan dalam memenuhi kebutuhan merupakan ilham dari tuhan. Tuhan yang menunjukkan jalan mana yang kita pilih, tuhan yang membukakan pikiran kita untuk memenuhi kebutuhan dengan cara yang kita pilih. semua hal yang terjadi melibatkan campur tangan tuhan dan manusia tidak bisa hanya berdiam diri dengan stigma semua hal sudah digariskan tuhan danmenyerah dengan nasib buruk yang menimpah.

Pada dasarnya dalam hidupnya manusia harus tetap ikhtiar atau berusaha. Rencana adalah salah satu bentuk dari usaha yang dilakukan manusia. Tuhan memang telah menentukan takdir manusia, tapi bukan berarti kita berdiam diri saja tidak melakukan apa-apa untuk mendapatkan sesuatu. Contoh, Tuhan mungkin telah mentakdirkan saya berkuliah, tapi bukan berarti saya tidak perlu belajar dan daftar kuliah karena saya tidak akan berkuliah jika saya tidak berusaha dalam hidup saya. Tidak mungkin saya tiba-tiba masuk kuliah tanpa saya berencana untuk belajar dan daftar ke kampus.

Alasan lainnya mengapa manusia berencana dalam hidupnya yaitu kita tidak pernah tau bagaimana takdir kita di masa yang akan datang. Dengan kita berdiam diri tanpa usaha, kita tidak akan mencapai keinginan kita dalam hidup. Jika semua manusia mengetahui takdirnya seperti apa, saya rasa kita semua akan diam menunggu takdir itu datang. Jadi, kita berencana dan berusaha karena kita tidak mengetahui takdir kita.