Jenis Kanvas Untuk Melukis

Kanvas merupakan salah satu media utama untuk melukis. Dalam kenyataannya, kanvas ternyata terbagi menjadi beberapa jenis. Apa sajakah itu?

Cotton Duck Canvas

Kanvas cotton duck sama sekali tidak ada hubungannya dengan bebek, tapi merupakan kanvas yang paling sering digunakan dan paling murah. Ketebalannya macam-macam dan dihasilkan melalui tenunan. Yang paling murah biasanya memiliki tenunan yang renggang dan bahannya dapat terkoyak dengan mudah jika tidak hati-hati. Lekukan tenunannya dapat diisi dengan cat dasar atau kapur untuk menciptakan lukisan dengan permukaan yang lebih halus (terutama jika memakai layer). Atau tenunannya dapat digunakan sebagai bagian dari tekstur lukisan.

Kanvas Linen

Kanvas linen dianggap lebih unggul ketimbang kanvan katun karena jahitan benangnya lebih rapat dan tenunannya lebih kencang. Linen Belgia merupakan yang terbaik. Meski ditarik, kemungkinannya kecil sekali kanvas linen untuk melar atau mengecil, atau benangnya bergeser atau tergelung. Kanvas linen sudah diberi cat dasar biasanya akan terlihat cokelat ketimbang putih. Sedang linen potret adalah kanvas linen dengan permukaan yang sangat halus, sehingga ideal untuk melukis detail.

Kanvas Cat Air

Kanvas cat air khusus dibuat untuk lukisan cat air. Bukan kanvas biasa dengan label yang berbeda belaka, karena kanvas ini memang berbeda untuk menggambar dengan cat air di atas kertas. Sebagai catatan, cat akan tetap basah lebih lama dan bisa menggambari dengan bebas permukaannya dengan kuas berbulu kasar.

Serat Sintetis Sebagai Kanvas

Banyak seniman yang berprasangka buruk kepada serat sintetis, karena bukan bahan tradisional dan belum teruji oleh waktu. Pada dasarnya kita bisa menggunakan bahan apa saja sebagai kanvas, yang penting seratnya kuat dan mampu mendukung berat cat dasar dan juga lukisan, tanpa terkoyak atau kusut. Jika tahan lama merupakan hal yang penting, maka bahan kaku seperti panel kayu merupakan pilihan terbaik yang berarti lukisan tidak akan pernah melentur.