Perlakuan panas didefinisikan sebagai suatu operasi atau kombinasi operasi yang melibatkan pemanasan dan pendinginan logam/paduannya dalam keadaan padat untuk memperoleh kondisi dan sifat-sifat yang diinginkan. (O.P Khanna 292, 1986).
Perlakuan panas adalah suatu metode yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, dan kadang-kadang sifat kimia dari suatu material. Aplikasi yang paling umum adalah untuk material logam walaupun perlakuan panas juga digunakan dalam pembuatan berbagai materi lain, seperti kaca. Secara umum perlakuan panas adalah memanaskan atau mendinginkan material, biasanya dalam suhu ekstrem, untuk mencapai hasil yang diinginkan seperti pengerasan atau pelunakan material.
Jenis-jenis Perlakuan Panas
Sebelum benda dikerjakan dilakukan perlakuan panas maka disebut perlakuan panas awal sedangkan setelah benda dikerjakan disebut perlakuan panas akhir. Beberapa jenis perlakuan panas adalah:
- Annealing
Annealing merupakan salah satu proses laku panas terhadap logam paduan. dalam proses pembuatan suatu produk pada dasarnya annealing dilakukan dengan memanaskan logam atau paduan sampai temperatur diatas suhu transformasi (30’C sampai 50’C). sehingga tercapai perubahan yang diinginkan lalu mendinginkan logam atau paduan tersebut dengan laju pendinginan yang lambat. annealing dapat dilakukan terhadap benda kerja dengan kondisi yang berbeda – beda dan dengan tujuan yang berbeda, tujuan melakukan annealing ialah untuk melunakkan, menghaluskan butir kristal, menghilangkan tegangan dalam dan memperbaiki machinability.
Annealing terbagi menjadi 4 bagian:
a). stress-relief Annealing
b). process Annealing
c). spheodising Annealing
d). Full Annealing.
- Normalizing
Normalizing merupakan pemasan baja sampai di atas temperatur daerah transformasi, ditahan sampai suhunya merata kemudian didinginkan di udara bebas, untuk mendapatkan struktur butiran yang halus dan seragampada umumnya untuk memperbaiki sifat mekanis, Djarifin Sitinjak (36,1985)
- Hardening (pendinginan cepat)
Hardening didefinisakan sebagai proses pemanasan sampai mencapai daerah austenit, yaitu kira-kira 30′-50′ diatas garis A3 seperti pada digram fasa kemudian dilakukan pendinginan denga media pendinginan air sampai terbentuknya Martensit. baja yang telah di hardening mempunyai kondisi struktur yang sangat tegang dan getas, sehingga tidak bisa digunakan sesuai dengan penggunaan praktis, Y.Lakhtin (1957,214).
- Tempering
Tempering adalah suatu proses pemanasan kembali baja yang telah dikeraskan pada temperatur sebelum titik kritis (sub-critical), untuk mendapatkan sifat keuletan dan kekerasan yang lebih baik, dalam proses ini mertensit akan berubah menjadi “Black Martensit”, troostite dan sorbite” yang mempunyai struktur yang lebih baik dan halus. Temperatur tempering tergantung pada sifat yang diinginkan, tapi pada umumnya berkisar antara 180-650’C, Djarifin Sitinjak (36,1985).
Tempering ini terbagi menjadi tiga bagian:
a). Martempering
b). Austempering
c). Maraging
SUMBER : https://materialengineeringranggaagung.wordpress.com/2017/07/06/perlakuan-panas-heat-treatment/