Jelaskan pemikiran Karl Marx tentang Basis dan Bangunan Atas?

Cara produksi kehidupan material mengkondisikan proses kehidupan sosial, politik, dan spiritual pada umumnya. Bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan mereka, sebaliknya, keadaan sosial merekalah yang menentukan kesadaran mereka. Marx membagi lingkup kehidupan manusia dalam dua bagian besar, yang satu adalah “dasar nyata” atau “basis”, dan yang lain adalah “bangunan atas”. Dasar atau basis itu adalah bidang “produksi kehidupan material”, sedangkan bangunan atas adalah “proses kehidupan sosial, politik, dan spiritual”. Kehidupan bangunan atas ditentukan oleh kehidupan dalam basis.

1.Basis/Materi (Ekonomi) - Unterbau

Basis ditentukan 2 faktor:

  1. tenaga-tenaga produktif, dan
  2. hubungan-hubungan produksi.

Tenaga2 produktif adalah kekuatan-kekuatan yang dipakai untuk mengerjalan dan mengubah alam. Unsur-unsur tenaga produktif adalah alat-alat kerja, manusia dengan kecakapannya, dan pengalaman-pengalaman dalam produksi.

Hubungan2 produksi adalah hubungan kerjasama atau pembagian kerja antara manusia yang terlibat dalam proses produksi. Hubungan ini adalah strukur pengorganisasian sosial produksi. Misalnya, pemilik modal dan pekerja. Dan karena struktur kelas pada hakekatnya ditentukan oleh sistem hak milik, maka hubungan2 produksi itu sama juga dengan hubungan hak milik.

Struktur kelas dalam masyarakat bukan sesuatu yang kebetulan, melainkan ditentukan oleh tuntutan efisiensi produksi, atau oleh tingkat perkembangan tenaga2 produksi. Maka yang pertama menentukan hubungan2 produksi atau struktur kelas suatu masyarakat adalah tenaga2 produktif. Hubungan2 itu tidak tergantung pada kemauan orang, melainkan pada tuntutan objektif produksi.

2.Bangunan Atas/Superstruktur (Kesadaran) - Überbau

Terdiri dari 2 unsur:

  1. tatanan institusional dan
  2. tatanan kesadaran kolektif (bangunan atas ideologis).

Tatanan institusional adalah semacam lembaga yang mengatur kehidupan bersama dalam masyarakat di luar bidang produksi, seperti organisasi sebuah pasar, sistem pendidikan, sistem kesehatan masyarakat, sistem lalu lintas, dan terutama sistem hukum dan negara

Tatanan kesadaran kolektif memuat segala sistem kepercayaan, norma-norma dan nilai yang memberikan kerangka pengertian, makna, dan orientasi spiritual kepada usaha manusia, termasuk mengenai pandangan dunia, agama, filsafat, moralitas masyarakat, nilai2 budaya, seni, dsb.

Marx bertolak dari pengandaian bahwa institusi-institusi, agama, moralitas, dan sebagainya ditentukan oleh struktur kelas dalam masyarakat. Menurutnya, negara selalu mendukung kelas-kelas atas, dan agama serta sistem nilai lainnya memberikan legitimasi kepada kekuasaan kelas2 atas itu. Hubungan2 produksi dalam basis selalu berupa struktur2 kekuasaan, tepatnya struktur kekuasaan ekonomis. Hal itu ditandai kenyataan bahwa bidang produksi dikuasai oleh para pemilik. Maka teori tentang basis/bangunan bawah dan bangunan atas berarti bahwa struktur2 kekuasaan politis dan ideologis ditentukan oleh struktur hubungan hak milik, atau oleh struktur kekuasaan di bidang ekonomi. Yang menguasai bidang ekonomi, pada mumnya para pemilik, juga menguasai Negara, sehingga kekuasaan Negara selalu mendukung kepentingan mereka. Begitu pula kepercayaan-kepercayaan dan sistem-sistem nilai berfungsi memberi legitimasi kepada kekuasaan kelas-kelas atas. Dalam arti ini struktur kekuasaan politis dan spiritual dalam masyarakat selalu mencerminkan struktur kekuasaan kelas-kelas atas terhadap kelas-kelas bawah dalam bidang ekonomi.

Sumber : Franz Magnis-Suseno. Pemikiran Karl Marx dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999, hlm. 142-147