Apa yang dimaksud dengan Opini Publik?

opini-publik
Gambar Opini Publik

Apa yang dimaksud dengan Opini Publik?

Opini publik (public opinion) dapat didefinisikan sebagai kumpulan pendapat dari individu-individu di dalam sebuah negara tentang suatu hal yan berkembang di masyarakat

Misalnya ada rencana kebijakan pemerintah untuk membatasi distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), maka opini publik dapat berupa opini dari masyarakat tertentu (biasanya berupa responden survei) tentang usulan rencana kebijakan pembatasan distribusi BBM oleh pemerinta opini masyarakat dapat berupa “setuju”, tidak setuju", atau mungkin saja “tidak tahu atau ragu-ragu”

Lantas, apa pentingnya opini publik? Pentingnya opini publik, terutama dalam negara dengan sistem politik demokrasi, ialah bahwa elite politik perlu mengetahui apa yang menjadi keinginan dari masyarakat, terutama dalam konteks kebijakan yang diinginkan oleh masyarakat.
Hal ini terutama terjadi pada saat pemilihan umum berlangsung: warga negara akan memilih elite politik yang mereka yakini paling baik jajak pendapat keinginan mereka. Dalam konteks itulah dilakukan oleh untuk mengetahui opini masyarakat, baik yang politik, pemerintah ataupun yang dilakukan oleh partai menemukan relevansinya.

Pendapat Aalberg tersebut diperkuat oleh Soroka dan wlezein. Menurut mereka, hubungan antara opini publik dan kebijakan adalah pusat dari politik sehari-hari. Hubungan satu opini publik dan kebijakan bersifat timbal Di sisi, pembuat kebijakan perlu bereaksi terhadap pilihan kebijakan publik yang diingin masyarakat, di sisi lain, perlu diinformasikan akan pilihan-pilihan, gerakan pada apa yang dilakukan oleh pembuat kebijakan. Dalam bahasa lain, jika kita ingin politisi membuat kebijakan kita inginkan, pilihan kita harus diinformasikan oleh kebijakan itu sendiri.

Seorang politisi memengaruhi hasil tertentu menggunakan kebijakan. Politisi menawarkan rencana untuk memecahkan masalah, seperti memperjuangkan ekonomi. Ada kebijakan untuk mengurangi kriminalitas, meningkatkan pendidikan memperbaiki jaminan kesehatan, dan sebagainya, dan ketika kondisinya meningkat, politisi tidak mengklaim bahwa mereka beruntung.
Mereka secara eksplisit memberi kredit pada kebijakan, sebagai contoh, ketika mereka mendeklarasikan bahwa “Kebijakan pemotongan pajak yang kita keluarkan membuat ekonomi membaik kembali” atau bahwa “Kami menempatkan lebih banyak polisi di jalan dan kriminalitas menurun”. Kebijakan tentu saja sangat berkaitan untuk hasil maupun untuk politik. Kita menginginkan hal-hal tertentu, dan melalui kebijakan, politisi mencoba untuk mengantarkannya.

Karakteristik dan Fungsi opini Publik

Opini Publik memiliki 3 (tiga) karakterisitik, yaitu:

  • Terdiri dari kumpulan individu-individu; opini publik merupakan kumpulan dari pendapat tiap individu yang digabung menjadi satu. Dalam hal ini, terdapat jenis opini yang menyatakan persetujuan dan juga sebaliknya.

  • Berkaitan dengan apa yang yang njadi perhatian masyarakat, bukan hanya penting untuk segelintir atau sekelompok orang, opini publik berarti opini dari publik. Publik itu sendiri dapat diartikan kumpulan banyak orang. oleh karena itulah, opini publik tak hanya penting untuk sedikit atau mpok orang, namun orang dalam jumlah ban atau sering disebut dengan mayoritas.

  • Berkaitan dengan waktu atau periode tertentu atau berhubungan erat dengan konteks terjadinya sesuatu. Setiap opini tidak bersifat tanpa batas waktu. Sebaliknya, sebuah opini tertentu boleh jadi hanya berlaku pada saat waktu tertentu saja. Ketika sudah berganti waktu, sangat mungkin terjadi perubahan dalam opini publik.

Sedangkan,
Fungsi dari opini publik adalah:

Sebagai tolak ukur apa yang menjadi pikiran, pendapat, dan keinginan dari masyarakat pada waktu tertentu:
.

  • Opini publik dapat berfungsi sebagai patokan bagi pihak tertentu yang ingin mengetahui bagaimana tentang masyarakat tentang hal. Misalnya, pemerintah ingin mengetahui bagaimana opini publik saat tertentu. masyarakat terhadap pemerintah di masyarakat Dengan mengetahui tingkat kepercayaan itu, tidak untuk memutuskan bisa menggunakan data populer apakah sebuah kebijakan saat ini atau di kemudian hari.

Sebagai dasar membantu merumuskan kebijakan publik Sebagai tertentu:

  • Sama halnya dengan contoh di atas, ketika ingin mengambil atau tidak mengambil sebuah kebijakan tertentu pemerintah perlu mempertimbangkan tidak hanya kapan waktu kebijakan dikeluarkan tetapi juga apakah sebuah kebijakan diputuskan diterapkan atau tidak.

Darmawan, Ikhsan. 2017. Mengenal Ilmu Politik. Jakarta;PT Kompas Media Nusantara