Jean-Paul Agon, Membawa L'Oreal Menjadi Nomor 1 di Dunia

Jean-Paul Agon

CEO & Chairman of L’Oreal Group

Agon, “the young-passionate!”

Jean-Paul Agon adalah lulusan HEC Paris International Business School. Ia menyelseaikan studinya tahun 1978 lalu mulai meniti karir dengan bergabung bersama L’Oreal. Pada saat itu ia mengisi posisi sales dan marketing. Awalnya Agon menjabat sebagai product manager untuk pelanggan L’Oreal di wilayah Prancis saat ia berusia 24 tahun. Tentunya ini bukan merupakan tanggung jawab yang sepele, mengingat Prancis merupakan “rumah” bagi L’Oreal dan ya! usianya masih sangat muda. Agon “muda” dengan segala kapabiltas dan kemampuan yang dimilikinya membuat semua berjalan lancar dan ia terus menunjukkan trend positif bagi perusahaan.

Waktu berlalu cepat, tidak ada hambatan berarti bagi Agon, yang ada malah sebaliknya; pencapaian. Tepat tiga tahun semenjak ia bergabung bersama L’Oreal, ia naik pangkat, yaitu ditunjuk sebagai General Manager of L’Oreal Greece. Bersama tanggung jawab baru tersebut ia juga terus menorehkan hasil positif dan berhasil membangun pondasi bisnis yang begitu solid.

Dua tahun berselang, tepatnya tahun 1985, Agon di usianya yang mulai menginjak 29 tahun kembali ke Prancis untuk mengisi posisi baru yaitu sebagai General Manager of L’Oreal Paris, disini ia juga sukses, tentunya.

Pencapaian dan prestasi, seakan jadi hobby

Berkat kerja keras dan ketekunannya nya, empat tahun kemudian, tepatnya tahun 1989 Agon ditunjuk sebagai International Managing Director untuk Biotherm, yang merupakan salah satu perusahaan skin-care mewah terkenal di Prancis yang diakusisi L’Oreal pada tahun 1970. Berkat strategi dan keuletan Agon, company ini melebarkan sayap, Biotherm berhasil menembus pasar internasional, satu kesuksesan lagi berhasil ia raih.

Pada tahun 1994, Agon meninggalkan Prancis untuk segera menghadapi tantangan baru di Jerman, ia ditunjuk menjadi Managing Director of L’Oreal Germany. Saat mengisi posisi ini, ia berkontribusi banyak, khususnya menyangkut isu-isu ekonomi Eropa.

Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1997, CEO L’Oreal saat itu, Owen-Jones mempercayainya untuk memimpin L’Oreal khusus untuk area Asia tepat saat terjadinya krisis ekonomi yang parah. Tentunya ini merupakan tantangan baru bagi Agon. Tetapi berkat keuletan nya lagi-lagi Ia berhasil. Ia berhasil mendirikan beberapa anak perusahaan di sejumlah negara, membangun strategi yang relevan, menata investasi dan merekrut telenta-talenta lokal. Jean-Paul Agon menunjukkan kehebatan dan dominasi nya dalam menumbuhkan dan mengembangkan bisnis yang sangat potensial tersebut.

Melesatnya karir dan babak baru kematangan Agon

Tahun 2001 menjadi tahun yang krusial bagi Agon, saat ia ditunjuk menjadi President of L’Oreal USA, ia berhasil merajai pangsa pasar dalam beragam kategori di lingkungan yang tentunya sangat kompetitif. Pengaruh Agon sangat luar biasa, saat itu ia juga meluncurkan produk baru bernama “Garnier” yang kemudian meraih kesuksesan besar.
Lima tahun berselang, yaitu 2006, berkat trend positif yang ditunjukkannya, Agon mendapat posisi baru yang lebih menantang baginya, ia diangkat menjadi Chief Executive Officer (CEO).

Beberapa tahun setelah ditunjuk menjadi CEO, tepatnya 17 Maret 2011, Jean-Paul Agon berhasil menjadi orang nomor satu di L’Oreal Group, yakni sebagai Chairman.

Ketika menjadi CEO sekaligus Chairman di L’Oreal, Agon terus mengantongi kesuksesan. Sejumlah tantangan dapat ia taklukkan. Baginya tantangan merupakan wadah bagi diri sendiri untuk menemukan kekuatan dan potensi yang tidak disadari sebelumnya, begitulah Agon; optimis, berani dan penuh visi.

Tahun ketika ia menjabat menjadi CEO, sedang terjadi krisis ekonomi dan finansial yang membuat banyak perusahaan merosot turun. Namun, Agon dapat menaklukkan situasi tersebut, bersamanya L’Oreal berhasil berinvestasi di banyak produk-produk kecantikan mewah seperti, Lancôme, Yves Saint Laurent, Giorgio Armani, dan Kiehl’s. Selain itu, dibawah kepemimpan Agon, L’Oreal berhasil menjadi produk kecantikan best-seller di seluruh dunia, membawahi Unilever dan P&G.

“Resep” dibalik kesuksesan Agon bersama L’Oreal Group

  • Membangun atmosfer nyaman dalam perusahaan

    Menurut Agon atmosfer nyaman dalam perusahaan akan membuat para karyawan bekerja dengan semangat, penuh spirit dan bebas stress. Semakin bagus atmosfer, semakin bagus pula dampaknya.

  • Mengakuisisi banyak perusahaan kecil

    Ini merupakan bagian penting yang menjadi kunci dalam sejarah tumbuhnya L’Oreal hingga menjadi produk kecantikan nomor satu di seluruh dunia. Strategi akuisisi yang dianut Agon cukup sederhana; mereka akan mengakuisisi perusahaan/bisnis kecil yang tampak berpotensi (tumbuh) menjadi besar.

    Misalnya Maybelline, brand ini merupakan poduk kecantikan terkenal di US, dengan penjualan tahunan sebanyak $300 juta, L’Oreal mengakuisisi brand ini di tahun 1996, hal menakjubkan terjadi, dibawah “payung” L’Oreal brand ini menjadi brand kosmetik nomor satu di dunia, dengan perkiraan penjualan hingga 7 kali lipat sebelumya; €2 miliar.

  • Riset khusus di setiap wilayah penjualan

    L’Oreal semakin menunjukkan taringnya selama dibawah kepemimpinan Agon. Brand ini semakin mendunia, terutama di Eropa dan Amerika Utara, beberapa di Amerika Latin China, dan akan semakin besar di Asia.

    Menurut Agon, jenis kulit, tipe rambut, iklim dan tradisi dari setiap orang dari berbagai belahan dunia sangatlah berbeda. Sehingga hal ini akan menantang tim Research & Development, marketing dan production untuk melakukan riset hingga terdapat kecocokan produk.

    “Anda tidak dapat membuat dan menjual produk kecantikan yang sama ke semua orang,”kata Agon. “Ini bukanlah Coca-Cola. Anda tidak dapat meng-globalkan satu produk, satu rasa, satu performa”.

  • Menjadikan L’Oreal sebagai brand Global dan Local di saat bersamaan

    Dengan doktrin “universalization”, Agon berambisi untuk meraup konsumen baru sejumlah satu milyar di tahun 2020, sebuah visi yang luar biasa. Bersama L’Oreal dan seluruh staff nya ia ingin mempersembahkan the best of beauty untuk seluruh customer mereka di seluruh dunia, tidak peduli dimanapun mereka berada, dimanapun mereka berbelanja (L’Oreal), dimanapun mereka bekerja, pria atau wanita, etnis apapun, semuanya.

    Agon begitu jenius dalam memahami customer nya, ia membuat L’Oreal menjadi sangat relevan dan cocok sehingga dapat menyaingi _brand loca_l. Agon menyatakan, meskipun L’Oreal adalah brand kosmetik internasional tapi tetap harus relevan dengan market lokal sehingga dapat “akrab” dengan customer yang secara tidak langsung meningkatkan income. Jadilah L’Oreal sebagai brand Global sekaligus Local berkat strategi Agon.

Referensi :

1 Like