Jangan Salahkan Saya

salah kamu

Hakim sedang menghadapi Ringgo, Rino dan Roni, tiga terdakwa kejahatan besar yang tertangkap basah. Ketiganya melakukan pembelaan diri.

Ringgo: “ Pak Hakim, memang saya benar melakukannya, tapi ini karena saran dan petunjuk teman saya Amir, saya tidak bersahah, Amir lah yang harusnya dipersalahkan.”

Rino berkata: “ Pak Hakim, benar saya juga melakukan, tapi kata terapist saya memang saya mengindap kelainan jiwa dan perlu melalukan ini, dan dia setuju hal ini memang tidak bisa saya hindari. Mohon jangan salahkan saya, kalau mau dihukum mestinya terapist saya yang dihukum.”

Roni: “ Pak Hakim, menurut ahli nujum saya, ketika Neptunus berada pada resi bintang Aries, memang hal ini akan saya lakukan dan sudah menjadi takdir saya untuk melakukannya. Jangan salahkan saya dong, ini kesalahan ahli nujum saya. Hukum dia saja.”

Hakim terdiam sejenak, masuk kedalam, dan keluar lagi dengan keputusannya: “ Memang ini kasus yang baru dan pelik, saya sampai harus meminta pendapat para senior saya. Saya putuskan menghukum kalian bertiga penjara seumur hidup. Saya sudah mengkonsultasikan ke senior saya, mohon bisa dimaklumi, jangan salahkan saya, salahkan mereka. “

Ketika kita masih kecil, berjalan dan jatuh kena meja, ibu kita berkata: “ Meja nakal, meja jahat, lihat si Upik sampai terjatuh dan berdarah.” Maka kita sudah sejak kecil diajarkan tentang kambing berwarna hitam dan pengalihan tanggung jawab atas semua kesalahan dan kelakuan kita.

Apa pesan moral yang dapat disimpulkan dari kisah teraebut?

SUMBER :

Berhentilah untuk menyalahkan siapa pun, dan tatalah kepribadian untuk selalu berpikiran baik dalam jiwa besar yang luas. Kebahagiaan dan kedamaian hidup sangat tergantung kepada kesempurnaan jiwa besar.

Jadilah pribadi yang berpikir dan merasakan keindahan dari semua sisi kehidupan. Hindarkan diri dari sikap yang menyalahkan siapa pun atau apa pun, apalagi membiarkan energi benci menjadi bagian dari sistem keyakinan hidup.

Sebab, energi benci di dalam hati hanya akan membuat Anda jauh dari rasa damai, nyaman, dan bahagia. Setitik terkecil noda benci di dalam hati hanya akan menjadikan hidup Anda tidak damai. Apalagi bila noda benci di dalam hati sangat besar, maka pikiran dan perasaan baik akan kalah dengan pikiran dan perasaan negatif.