Apakah Mempelajari Kitab Agama Lain Termasuk Syirik?

kitab agama

Saya hanyalah seorang mahasiswa baru di suatu universitas di kota Malang, yang mana saya ini sangat suka membahas persoalan agama, baik itu agama saya sendiri maupun agama lain, tapi tentunya tanpa saling merendahkan dan menjatuhkan, tetap menghormati atas jawaban teman teman sharing saya yang saling berbeda agama. Dari kebiasaan saya ini, saya menjadi sangat tertarik mempelajari isi kitab kitab lain, sampai saya meminjam buku kitab teman saya untuk dibaca baca.

Tapi saya hanya mengambil intisari dan kesamaan dari kitab kitab agama yang saya pelajari, sebagai ilmu pengetahuan juga. Bagaimana pendapat anda? kembali ke pertanyaan saya pada judul.

2 Likes

Saya mencoba menjawab dari sumber yang saya baca, yang mengutip dari laman Islamlib.com.
Disana diceritakan seorang muslim yang sedang berkabung karena anaknya yang baru meninggal dunia.

Setelah sekian lama mencari kedamaian hidup, dia menemukan kedamaian dari ajaran Buddhisme, lalu pelan-pelan mempelajari ajaran tersebut yang notabene hampir sama dengan ajaran yang disampaikan oleh Rasul Muhammad SAW, tetapi setelah sekian lama mempelajari dia merasa takut apakah perbuatannya tergolong Murtad, apakah dia telah meninggalkan agamanya yaitu Islam? Ini adalah pertanyaan yang wajar, mari kita telaah sebelum memberikan pendapat masing-masing.

Islam adalah agama kosmopolitan dan universal. Kosmopolitan dalam artian ia agama dengan wawasan “Kota Dunia”. Seorang kosmopolitan mudah bergaul dengan berbagai budaya. Ia mampu membebaskan dari provinsialisme, sikap tertutup seperti pribahasa “Katak dalam tempurung”.

Dengan baik sekali, kosmopolitanisme Islam ditunjukan oleh pengalaman sejarah pada era Abbasiyah, sebuah empire Muslim yang berkuasa selama hampir delapan abad (8-16 M). Jenius peradaban Islam lahir disana. Dimasa itulah peradaban Islam lahir dengan menerima secara terbuka elemen-elemen peradaban lain: Yunani, Persia, India, dll.

Peradaban Islam lahir di Baghdad, Ibu Kota kerajaan Abbasiyah, Seperti sebuah panci besar yang menampung banyak ragam peradaban dari berbagai penjuru dunia.

Karya-karya filsafat dan medis dari orang-orang bijak Yunani (hukama) dengan penuh antusiasme diterjemahkan dalam bahasa Arab. Buku Prof. Dimitri Gutas Greek Thought, Arabic Culture (1998) mengurai dengan baik pengaruh peradaban Yunani terhadapt peradaban Islam klasik.

Islam adalah Agama universal dalam pengertian ia bukan agama yang provinsialistik. Ia Agama yang watak ajarannya dapat menyesuaikan diri dengan segala tempat dan zaman. Islam memang lahir di Arab. Tetapi ia bukanlah Agama Arab. Ada unsur-unsur Arab dalam dirinya, tetapi bukan element esensial.

Watak Islam yang kosmopolitan dan universal inilah yang memungkinkan lahirnya peradaban besar pada masa lampau. Ciri-ciri Kosmopolitansime: Cara berpikir terbuka, mudah bergaul dengan kebudayaan dan peradaban manapun, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang beragama (adabtability), dan pluralistik.

Sedkit dari kisah tersebut menggambarkan bahwa Agama Islam adalah Agama yang tidak menutup diri dari dunia luar dan agama lain, kita dapat mempelajari Agama selain Islam dengan tujuan mengamalkan Islam yang memiliki sifat pluralisme tadi.

Jadi kesimpulan dari kisah seorang muslim yang mempelajari Agama Budha, asalkan dia tidak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang Muslim, maka dia tidak dikatakan murtad.

Bagaimana pandangan Anda tentang hal ini? berikan komentar dan opini Anda.

Sumber: islamlib.com

Saya akan menjelaskan secara singkat secara sepengetahuan saya selama belajar 6 tahun di pesantren. Jawaban yg anda tanya adalah tidak. Mengapa? Mari kita telusuri berikut.

Dari pengertian syirik itu sendiri, adalah menyembah atau beribadah kepada selain Allah subhanahu wa taala. Sedangkan pertanyaan anda adalah mempelajari kitab agama lain apakah syirik? Tentu tidak.

Kemudian secara agama, kita harus mendakwahi orang non muslim agar mengikuti agama Islam. Itulah kewajiban seorang muslim (bagi yang mampu). Dari situ, kita harus menguasai ilmu agama yang benar. Setelah itu, kita harus juga meruntuhkan keyakinan mereka terhadap agama mereka. Caranya? Dengan belajar atau membaca kitab mereka agar kita bisa meruntuhkan keyakinan mereka.

Terakhir, kalian bisa melihat video tokoh islam di Youtube bernama DR. Zakir Naik hafizohulloh. Beliau adalah tokoh islam yg bisa meng’islamkan’ ratusan orang non muslim dengan cara mendebatkan mereka. Cara beliau gimana? Beliau menghafalkan seluruh kitab Injil, orde baru maupun yang lama, kitab hindu dll.

Yaa asalkan kalian setelah mempelajari kiatb agama lain, jangan sampai kalian lah yang terjerumus di agama mereka.

Semoga penjelasan singkat ini bisa bermanfaat bagi yang membaca.

4 Likes