Insecure, Apakah di Pengaruhi Oleh Pola Asuh?

image

insecure dapat diartikan sebagai perasaan tidak aman yang mungkin setiap orang rasakan dalam hidupnya. Rasa tidak aman atau insecure sendiri bisa terjadi pada dirimu disaat kamu sedang merasa kekurangan, malu, bersalah, bahkan sampai rasa tidak mampu akan melakukan sesuatu (Kusuma, 2021).

Menurut Youdics apakah pola asuh yang diterapkan oeh orang tua juga mempengaruhi rasa insecure seorang anak?

1 Like

Insecure, atau rasa tidak percaya diri bisa terjadi pada siapa pun dan kapan pun, termasuk saat menjalin suatu hubungan. Kondisi tersebut dapat terjadi karena beberapa penyebab dan apakah salah satu penyebabnya juga dari pola asuh orang tua yang salah?

Menurut aku, iya. Karena jika kesalahan pola asuh yang diterima dari kecil bisa membentuk atau menimbulkan trauma yang mungkin juga bisa berlanjut hingga dewasa. Itu juga ikut berpengaruh pada hubungan sosial dan personal. Mengapa bisa terjadi? Mungkin dikarenakan juga kita tidak mendapatkan rasa aman yang sesuai dari orang tua sehingga kita merasa bahwa kebutuhan emosional tidak pernah tercukupi.

Dari hal itu lah saat dewasa akan sulit untuk mengutarakan atau menyampaikan perasaannya, karena tidak ada atau tidak memiliki pengalaman di masa kecil. Akibatnya, mungkin kita akan cenderung menjadi ketakutan, memiliki rasa cemburu yang berlebih, sangat sensitif dan bisa juga selalu meyakinkan diri dengan bertanya apakah orang-orang disekitar benar-benar menyayangi kita.

1 Like

Menurut saya ya, tapi tidak sepenuhnya salah orang tua juga. Bisa jadi ada faktor dari luarnya juga. Seperti misalnya, keluarga dari kakek-nenek, guru dan teman disekolah, atau lingkungan pergaulannya yang lain. Orang tua memang menjadi peran yang sangat utama dalam perkembangan diri anak, tapi sebagai orang tua seharusnya juga dapat mengatasi dan mengawasi perkembangan anak-anaknya di lingkungannya yang lain. Karena jika saat anak mengalami perasaan ditolak oleh lingkungannya hingga menyebabkan perasaan insecure muncul, disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membuat anak merasa worth dan loved . Dan sebaliknya, jika anak mengalami hal tersebut dalam lingkungan keluarga; orang tuanya sendiri yang menolak, anak juga harus aware akan hal ini sehingga ia bisa mencari lingkunga pergaulan lain yang dapat menerima dirinya dengan baik. Sehingga perasaan-perasaan insecure ini tidak ada karena seorang anak ini sudah tahu jelas value yang dimilikinya.

1 Like

Aku cukup setuju dengan kak @sylvldk, mungkin pola asuh dapat berpengaruh terhadap rasa insecure. Namun, bukan berarti rasa insecure ini selalu dipicu oleh polah asuh yang salah saja. Pengaruh utama dan pertama untuk memasuki kesan-kesan yang menarik bagi anak adalah lingkungan, karena lingkungan merupakan faktor yang pertama anak mengalami perubahan.

Faktor-faktor penyebab rasa insecure beragam, seperti:
1.Sikap orang tua
Pola asuh keluarga yang otoriter menyebabkan anak merasa tertekan. Keluarga yang menuntut anak berhasil dalam segala hal, membuat anak takut untuk gagal, tidak percaya diri dan mudah putus asa. Anak akan kehilangan kebebasan bertindak dan berpikir, sehingga menekan perkembangannya.

2.Hubungan sosial dengan lingkungan
Kurangnya pihak yang mengerti dengan si anak membuatnya seringkali merasa berbeda. Tanpa adanya teman untuk bertukar pikiran, dapat mempengaruhi pengendalian emosi. Kurangnya apresiasi dan dukungan dari orang disekitarnya dapat membuat anak merasa tidak berguna dan beranggapan bahwa pencapaian yang diraihnya tidak bermakna. Anak pun akan lebih sering kecewa dan merasa kurang terhadap dirinya.
Terlebih lagi, bila lingkungan yang ditinggali anak adalah lingkungan superior, yang mana orang-orang di sana memiliki berbagai pencapaian maupun kemampuan yang luar biasa. Bila anak hanya diabaikan saja dalam kondisi demikian, anak akan merasa sia-sia untuk berusaha karena usahanya tidak akan sebaik teman-teman lainnya.

Referensi:
Triningtyas, D. A. (2016). Studi kasus tentang rasa percaya diri, faktor penyebabnya dan upaya memperbaiki dengan menggunakan konseling individual. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling , 3 (1).

1 Like

Penyebab Insecure salah satunya yaitu penerapan Pola Asuh Orangtua yang Salah

Berdasarkan penelitian psikologis yang dilakukan, salah satu penyebab insecure dalam hubungan dapat dipengaruhi oleh pola asuh orangtua yang salah. Kesalahan pola asuh dari kecil akan membentuk trauma yang berlanjut hingga dewasa, dan berpengaruh penting dalam membentuk hubungan personal dan sosial. Hal tersebut dikarenakan, anak dengan pola asuh yang salah tidak memiliki rasa aman dari orangtua, sehingga kebutuhan emosionalnya tidak pernah tercukupi.

Kondisi tersebut berpengaruh dalam hubungan ketika ia dewasa, karena ia sulit untuk mempresentasikan perasaannya, karena tidak memiliki pengalaman tersebut di masa kecil. Segala sesuatu yang seharusnya didapatkan oleh anak di masa kecil, tidak didapatkannya dari orangtua. Akibatnya, saat dewasa anak cenderung memproyeksikan ketakutan ini dengan cara yang jelas, seperti cemburu berlebihan, sangat sensitif, terus-menerus bertanya apakah pasangan sayang padanya, dan lain-lain.

1 Like

Aku setuju sih kalo salah satu faktor insecure adalah kesalahan pada pola asuh. Misalnya saja anak jarang dikenalkan dengan dunia luar diajarkan untuk berani menyapa dan bersosialiasi dengan lingkungan luar rumah bisa jadi awal tumbuh ini yang membuat dia menjadi cenderung pemalu. Belum lagi misal pengaruh pemalu itu berlanjut sampai sekolah dasar jika si anak tidak mampu beradaptasi bisa mempengaruhi kecenderungan tingkat kepercayaan dirinya menjadi bentuk yang tertanam. Namun pola asuh tidak serta merta menjadi patokan, karena seiring berjalannya waktu sang anak pasti merasakan masa yang berbeda-beda. Bertemu dengan berbagai orang dan pengalaman sekolah. Bisa jadi lingkungan tersebut yang membuat anak tersebut dapat meningkatkan rasa kepercayaan dirinya lagi.

Bisa jadi rasa insecure tumbuh dikarenakan pola asuh. Keluarga merupakan faktor lingkungan yang sangat penting dalam pertumbuhan setiap orang terutama orang tua. Terkadang mungkin orang tua sering membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain dengan maskud agar anak tersebut dapat lebih baik dari orang lain dan menajdi semangat mengajar hal tersebut, namun tidak sedikit juga anak yang jadi merasa takut atau insecure karena dibanding-bandingkan tersebut. Jadi intinya bisa jadi insecure dipengaruhi dari pola asuh menurut saya pribadi,

Pola asuh merupakan pola perilaku yang diterapkan pada anak yang bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu yang diberikan orang tua untuk mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak agar memiliki perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Setiap anak memperoleh pola asuh yang berbeda dari orangtuanya. Hal ini karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua, diantaranya seperti kepribadian orang tua, keyakinan, dan persamaan dengan pola asuh yang diterima orang tua (Hurlock, 1999 dalam Adawiah, 2017). Selain itu, menurut Tisngati & Meifiani (2014), pola asuh orang tua juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan tingkat Pendidikan.

Menurut Adawiah (2017), pola asuh merupakan hal fundamental dalam pembentukkan karakter anak. Oleh sebab itu, pola asuh tersebut dapat berdampak positif dan negative untuk anak. Hal ini dapat kita lihat banyak sebagian besar orang yang telah dewasa seringkali merasa insecure atau tidak percaya diri karena merasa potensi yang dimiliki rendah dan tidak sebaik yang orang lain punya.

Menurutku karateristik yang muncul tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Orang tua yang menunjukkan kasih, perhatian, penerimaan, cinta dan kasih sayang serta kelekatan emosional yang tulus dengan anak akan meningkatkan rasa percaya diri pada anak tersebut. Sebab anak akan merasa dirinya berharga dan bernilai di mata orang tuanya (Tisngati & Meifiani, 2014). Oleh karena itu, pola asuh orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakteristik seorang anak. Hal ini karena, dalam meningkatkan rasa percaya diri anak tidaklah instam, melainkan perlu melalui proses yang panjang sejak usia dini.

Sumber

Tisngati, Urip. Meifiani, Nely Indra. 2014. Pengaruh Kepercayaan Diri Dan Pola Asuh Orang Tua Pada Mata Kuliah Teori Bilangan Terhadap Prestasi Belajar.1(2)

Adawiah, rabiatul. 2017. Pola Asuh Orang Tua Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Anak (Studi pada Masyarakat Dayak di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan). 7(1)

Bisa jadi dan bisa juga pengaruh pola asuh menjadi salah satu penyebab rasa insecure.
Namun saya pribadi tidak begitu memperdulikan bagaimana rasa insecure itu terjadi, jika memiliki rasa insecure itu adalah hal yang wajar dialami oleh seseorang, cukup jadikan apa hal yang menjadikan kita insecure tersebut sebagai bahan motivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. SMANGATT… :hugs:

Pastinya pola asuh orang tua sangat berpengaruh pada rasa insecure di diri anaknya. Menurut salah satu penelitian yang dilakukan untuk melihat efek dari pola asuh orang tua terhadap tingkat kepercayaan dan harga diri seorang anak, ketika keterlibatan pola asuh orang tua terbatas, anak-anak biasanya menerima sedikit cerminan atau dorongan. Mereka tidak memiliki siapa pun yang mencerminkan kembali kepada mereka bahwa mereka berharga, mengagumkan, atau menarik. Ketika orang tua terlalu terlibat, kontrol berlebihan yang mereka berikan mengenai cara anak-anak mereka mendefinisikan diri mereka di dunia akan memberikan sedikit kesempatan bagi anak untuk merefleksikan diri dan memiliki pikiran dan perasaan positifnya sendiri.

Pola asuh orang tua yang terlalu protektif seperti terus-menerus mencegah anak-anak mereka terkena konflik juga sangat berpengaruh pada rasa insecure anak. Orang tua ini cenderung terlalu berhati-hati dengan anak-anak mereka dan sering merasa terlalu bertanggung jawab tentang apa yang mungkin terjadi pada mereka. Mereka ingin mencegah anak mereka dari penderitaan, mengalami masa-masa yang buruk, atau harus melalui banyak hal yang mereka alami di masa kanak-kanak atau remaja mereka sendiri. Namun, nyatanya niat baik ini bisa membuat mereka kehilangan pengalaman belajar yang layak bagi anak-anak mereka karena hal itu tidak memberi mereka kesempatan kepada anak-anak untuk mengatasi kesulitan pada usia mereka. Hal tersebut yang akan mengakibatkan rasa insecure atau tidak percaya diri seorang anak meningkat.

Oleh karena itu, pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Orang tua perlu merefleksikan hal-hal positif dan belajar untuk lebih mendorong anak melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka kepada. Karena jika pola asuh yang tidak tepat diterapkan dalam jangka waktu yang lama dan sejak anak masih kecil, maka rasa insecure terdebut akan terus bertumbuh bahkan sampai anak-anak mereka beranjak dewasa.

Referensi

Amsel, B. (2017). The effects of parental involvement on self-confidence and self-esteem.