Inner Child "Sisi Lain Dalam Diri Yang Mesti Kamu Kenali"

images (1)

Apa Sih Sebenernya Inner Child itu?

Inner Child adalah sisi kepribadian diri yang masih “kekenak-kanakan” yang terbentuk dari berbagai peristiwa yang terjadi waktu kamu kecil.Inner Child ini terbentuk dari berbagai peristiwa yang kamu alamin, baik itu hak yang nyenengin, maupun peristiwa yang menyakitkan/menakutkan.Inner Child ini bakal berpengaruh terhadap cara respon mengatasi masalah loh.

Contohnya :
kalo sang anak dibiarkan tumbuh dengan pengabaian, kekerasan dan hal menyakitkan, akhirnya Inner Childnya bakal terluka, dan respon terhadap suatu masalahnya pun bakal serupa. Begitu sebaliknya.

Dr. Nioole LePers, Psikolog Holistik dari Philadelphia, AS, bilang :
“jika waktu kamu kecil dulu, kamu terbiasa nerima segala sesuatunya tanpa mempertanyakan ulang. Akhirnya segala perkataan yang di ucap orang tua, kamu anggap sebagai label”.
Pasti sedih ya rasanya…
orang tua yang di percaya jadi tempat paling aman buat dirimu, ternyata secara tidak sadar malah meninggalkan rasa trauma yang di bawa sampai kamu tumbuh dewasa…

Menurut kalian, gimana cara nyembuhin Inner Child ini?

1 Like

Pada dasarnya, yang bisa mengatasi sisi anak-anak yang hidup di dalam diri, hanyalah Anda sendiri. Oleh sebab itu, cobalah untuk melakukan beberapa hal berikut ini.

1. Memahami apa yang terjadi pada sisi anak-anak dalam diri Anda

Bagi sebagian orang, penyebab luka masa kecil sangat mudah dipahami. Sebagai contoh, mengalami kekerasan fisik saat kecil mungkin menjadi penyebab berbagai masalah emosi yang Anda rasakan saat beranjak dewasa.

Namun, bagi sebagian lainnya, penyebab luka masa kecil tidak mudah diidentifikasi. Artinya, Anda sendiri mungkin tidak tahu apa tepatnya pengalaman di masa lalu yang membentuk amarah atau perasaan-perasaan negatif tertentu yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan kata.

Untuk berhasil menyembuhkan lukanya, Anda perlu benar-benar mengetahui apa penyebab dari luka tersebut. Jika Anda tidak bisa menemukannya sendiri, cobalah cari bantuan ahli profesional untuk membantu mengatasi masalah ini.

2. Menyayangi sisi anak-anak di dalam diri Anda

Saat masih kecil, Anda mungkin mengalami suatu kejadian traumatis yang menimbulkan perasaan ragu terhadap kasih sayang orangtua dan anggota keluarga lainnya terhadap diri sendiri. Bahkan, sekalipun orangtua dan saudara Anda lainnya kerap menunjukkan rasa sayang mereka.

Oleh sebab itu, Anda harus memberikan rasa kasih sayang yang murni dan tulus kepada sisi anak-anak dalam diri. Dengan begitu, Anda bisa lebih merasakan rasa kasih sayang sesungguhnya yang mungkin saat masih kecil tidak didapatkan.

3. Mencoba mendengarkan sisi anak-anak di dalam diri Anda

Tidak hanya mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian, Anda juga perlu mendengarkan sisi anak-anak yang ada di dalam diri sendiri. Jika benar-benar memerhatikan dan merasakan, bisa jadi ada sebagian dari diri Anda yang berusaha keras untuk dipahami dan dimengerti.

Nah, bagian dari diri itu bisa jadi sisi anak-anak yang terluka dari Anda kecil, dan membutuhkan perhatian. Cobalah berkomunikasi dengan inner child yang terdapat di dalam diri Anda. Berikanlah ia pengertian dan kasih sayang, sehingga Anda bisa perlahan mengatasi luka mendalam yang selama ini terpendam.

Meski begitu, menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam International Journal of Qualitative Studies in Health and Well-being, bahwa pengalaman di masa lalu dapat memberikan pembelajaran yang bermanfaat untuk jangka panjang, hingga Anda tua nanti. Oleh sebab itu, cobalah untuk berdamai dan bersatu dengan inner child untuk hidup yang lebih baik.

Summary

Memahami Inner Child dan Cara Mengatasi Luka Tertinggal

1 Like

Langkah-langkah mengatasi inner-child (Klein, 2020):

  • Akui inner-child yang dimiliki. Untuk memulai penyembuhan, pertama-tama individu harus mengakui kehadiran inner-child yang dimiliki. Jika individu merasa ragu atau menolak gagasan untuk menjelajahi masa lalu, individu akan kesulitan memulai proses penyembuhan. Jika terasa sedikit aneh atau canggung membayangkan inner child, cobalah untuk membayangkan inner child sebagai proses penemuan jati diri. Proses mengenali inner child sebagian besar hanya melibatkan mengenali dan menerima hal-hal yang menyebabkan individu sakit di masa kanak-kanak. Mengingat rasa sakit saat kecil dapat membantu individu mulai memahami dampaknya.
  • Dengarkan apa yang dikatakan inner child. Setelah membuka koneksi dengan inner child, penting bagi individu untuk mendengarkan perasaan yang masuk. Perasaan ini sering muncul dalam situasi yang memicu emosi yang kuat, ketidaknyamanan, atau luka lama. Jika Individu dapat melacak perasaan ini kembali ke peristiwa masa kanak-kanak tertentu, Individu mungkin menyadari situasi serupa dalam kehidupan dewasa Individu memicu respons yang sama.
  • Menulis sebuah surat. Untuk membuka dialog dan memulai proses penyembuhan, tulislah surat kepada inner child. Individu dapat menulis tentang kenangan masa kecil dari sudut pandang orang dewasa, menawarkan wawasan atau penjelasan untuk keadaan menyedihkan yang tidak Individu pahami saat itu. Sebuah surat juga dapat memberi Individu kesempatan untuk memberikan pesan-pesan yang hangat dan nyaman untuk diri sendiri.
  • Lakukan meditasi. Meditasi membantu Individu berlatih mengakui perasaan apa pun yang muncul dalam hidup Individu. Ketika Individu terbiasa menerima emosi yang datang, Individu akan lebih mudah mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Ini membantu memvalidasi perasaan inner child Individu dengan mengirimkan pesan bahwa tidak apa-apa untuk memiliki emosi dan membiarkannya keluar. Individu juga dapat mencoba meditasi dengan cinta kasih untuk mengirimkan perasaan cinta kepada inner child.
  • Membuat jurnal. Banyak orang menemukan jurnal sebagai cara yang bagus untuk memilah-milah pengalaman yang menantang atau membingungkan dan gejolak emosional. Membuat jurnal dapat membantu Individu mengenali pola dalam kehidupan dewasa Individu yang ingin diubah, membuat jurnal dari sudut pandang inner child dapat membantu Individu mengenali pola tidak membantu yang dimulai pada masa kanak-kanak. Untuk latihan penjurnalan ini, sisihkan waktu Individu di momen ini dan salurkan inner child. Cobalah untuk foto atau latihan visualisasi singkat untuk membantu mengingat bagaimana perasaan Individu pada usia tertentu yang ingin dijelajahi individu.
Sumber

Klein, A. (2020, July 8). 8 Tips for Healing Your Inner child . 8 Tips for Healing Your Inner Child

Bagaimana Berdamai dengan Inner child?

Faktanya, setiap dari kita terikat dengan inner child . Mungkin saja, Inner child kita terluka dan butuh bantuan kita untuk menyembuhkannya. Jika kita mampu memahami lukanya dan apa yang dibutuhkannya, kita mungkin bisa memahami penyebab perasaan negatif yang kita alami saat dewasa, yang bisa saja berhubungan dengan inner child kita. Ketika kita berhasil memahaminya, kita akan mengenali diri dengan lebih baik, menyayangi diri kita dan orang lain, sehingga dapat berkembang menjadi individu yang lebih baik.

Bradshaw mengemukakan sebuah metafora tentang inner child , yaitu: “ Ada kasih sayang yang muncul saat kita melihat seorang anak kecil. Pemikiran bahwa diriku yang dewasa merawat dan mengasuh anak kecil yang terluka dalam diri saya (inner child) yang tidak memiliki ayah dan mengalami banyak rasa sakit, ketakutan, kehampaan, dan kesepian, sangat membantu.”

Kita dapat berinteraksi dengan inner child dengan berbagai cara, misalnya menuliskan surat untuk diri kecil kita dan menyampaikan bahwa kita menyadari keberadaannya dan ingin memulihkan lukanya. Bayangkan bahwa kita sedang berbicara dengan diri kecil kita dan bahwa anak itu bisa memahami kita, katakan bahwa kita mencintainya, bahwa kita mendengar apa yang diinginkannya.

Beberapa cara untuk berdamai dengan inner child , antara lain:

  • Bangun kepercayaan. Inner child kita membutuhkan dukungan. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk memvalidasi perasaannya serta tidak meninggalkannya (melupakannya) agar ia percaya bahwa kita akan ada untuknya.
  • Validasi. Pahami, sadari, dan terima bahwa kita pernah terluka. Luka kita di masa lalu yang mungkin disebabkan oleh orang lain, dapat terjadi karena berbagai hal. Boleh jadi, orang yang melukai kita di masa lalu, juga pernah terluka. Jika kita masih menolak dan tidak menerima luka kita di masa lalu, akan sulit untuk berdamai dgn inner child kita…
  • Validasi perasaan seperti marah, sedih, kesepian, dan perasaan lainnya. Setelah berhasil memvalidasi perasaan kita, kita akan mampu untuk jujur terhadap diri kita dan tidak menutupi diri kita dengan diri yang lain. Saat kita berhasil berdamai dengan perasaan terburuk kita, kita mampu keluar dari lingkaran itu dan menjadi diri kita yang sebenarnya.

Proses berdamai dengan diri sendiri tidaklah mudah. Terkadang, kita tidak mampu melakukannya sendiri dan membutuhkan pertolongan orang lain. Pengalaman sedih, takut, malu, tertinggal, kesepian, atau luka lain yang dialami di masa kecil dan belum terselesaikan, dapat berdampak pada kondisi emosional seseorang di masa depan hingga menghasilkan perilaku maladaptif yang dapat mengganggu produktivitas serta keberfungsian sebagai seorang individu. Jika hal tersebut terjadi dan tidak dapat kita atasi sendiri, penting untuk mencari bantuan seperti berkonsultasi dengan psikolog / dokter kejiwaan agar dapat ditentukan terapi yang tepat, misalnya terapi perilaku dan kognitif.

Sebagaimana WHO mendefinisikan sehat sebagai kondisi kesejahteraan keseluruhan yang meliputi fisik, mental, dan sosial, yang tidak terbatas pada kondisi bebas penyakit/kelemahan, untuk mencapai kondisi sehat seutuhnya, kita juga perlu menjaga kesehatan mental kita sebaik-baiknya.

Referensi

Memahami Innerchild: Bagian Diri yang Sering Terabaikan - Rumah Sakit Permata