Indonesia Hadapi Level Baru Ekonomi Global


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Indonesia harus menyesuaikan diri dengan level normal terbaru dalam perekonomian global. Dalam hal ini, era suku bunga rendah mulai berakhir dan beralih ke bunga ‘gemuk’.

Apa itu level normal terbaru dalam perekonomian global? Bagaimana pemerintah memonitornya?

Level normal yang dimaksud pada saat bank sentral AS Federal Reserve menaikkan suku bunganya dan obligasi pemerintah AS (US Treasury) ikut terangkat. Sebagai gambaran, hingga akhir 2015, suku bunga acuan AS hanya berkisar 0 - 0,25 persen. Namun, sejak 21 Maret 2018 lalu, suku bunga acuan AS telah berada di kisaran 1,5 hingga 1,75 persen.
Kenaikan suku bunga AS diantisipasi oleh pasar keuangan global yang diliputi oleh ketidakpastian. Jika suku bunga AS naik, aliran modal akan mengalir ke Negeri Paman Sam. Untuk mengimbanginya, sejumlah negara di dunia juga bakal ikut mengerek suku bunga acuannya.
Pengaruh kenaikan suku bunga AS cukup terasa akhir-akhir ini di mana kurs rupiah dan sejumlah mata uang negara lainnya tertekan melawan dolar. Gejolak pasar keuangan dunia juga berimbas pada lesunya minat investor terhadap penerbitan Surat Utang Negara (SUN).
Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah akan terus memonitor selera dari investor yang berinvestasi jangka panjang, maupun yang ingin mengambil untuk dengan berinvestasi jangka pendek.
“Pemerintah akan terus memahami appetite yang disampaikan oleh para investor calon pembeli obligasi kita,” ujarnya.
Namun, Sri Mulyani menekankan bahwa pemerintah selalu memiliki opsi pembiayaan. Misalnya dari pinjaman multilateral, bilateral, maupun private placement apabila pasar dalam situasi tidak rasional atau pasar meminta imbal hasil yang terlalu tinggi dan tidak bisa dijustifikasi dari kondisi fundamental.
Saat ini, Sri Mulyani meyakinkan bahwa kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih baik dengan pertumbuhan ekonomi yang masih di atas lima persen, defisit APBN mendekati dua persen, dan tingkat inflasi yang terjaga.

sumber: cnnindonesia.com