Indikator apa saja yang harus diperhatikan sebagai tanda adanya pencemaran air?

Pencemaran air

Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air.

Air bersih adalah air yang tidak mengalami pencemaran. Pencemaran air biasanya terjadi apabila air sudah menyimpang dari keadaan normalnya sehingga tidak layak untuk digunakan apalagi dikonsumsi.

Indikator pencemaran air dapat diamati melalui adanya :

  1. Perubahan suhu air
  2. Perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen
  3. Perubahan warna, bau, dan rasa air
  4. Timbulnya endapan, koloid, dan bahan terlarut
  5. Adanya mikroorganisme
  6. Adanya zat radioaktif di dalam air

1. Perubahan suhu air

Dalam kegiatan industri seringkali suatu proses di sertai dengan timbulnya panas reaksi atau panas dari suatu gerakan mesin. Agar proses industri dan mesin- mesin yang menunjang kegiatan industri dapat berjalan dengan baik maka panas yang terjadi harus dihilangkan biasanya melalui proses pendinginan. Akibatnya air yang dingin akan mengambil panas sehingga air yang panas jika dibuang ke sungai mengakibatkan sungai menjadi panas.

Air sungai yang suhunya meningkat akan mengganggu kehidupan mahkluk air,karena kadar oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersamaan dengan kenaikan suhu melalui proses difusi. Makin tinggi suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut didalamnya sehingga menggangu biota air.

2. Perubahan pH

Air normal yang memenuhi syarat untuk kehidupan pH-nya berkisar antar 6,5– 7,5. Air dapat bersifat asam atau basa tergantung pH. Air dengan pH lebih kecil dari normal bersifat basa, bila sebaliknya air bersifat asam. Air yang terlalu asam atau terlalu basa bisa mengganggu kehidupan organisme di alam dan tidak layak untuk dikonsumsi sebagai air bersih atau air minum.

3. Perubahan warna, bau, dan rasa

Air dalam keadaan normal dan bersih tidak akan berwarna, berbau, berasa sehingga tampak bening dan jernih. Perubahan warna, bau dan rasa air disebabkan oleh degradasi zat organik dan anorganik sisa buangan industri.

Tetapi warna air yang tidak berubah belum tentu bersih.masih ada faktor penentu lainnya (kuman penyakit). Air yang berbau biasanya dapat disebabkan karena hasil degradasi bahan buangan oleh mikroba yang ada di dalam air yang mengubah bahan buangan organik terutama gugus protein menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau. Air normal yang dapat digunakan untuk kehidupan biasanya bau dan warna akan berpengaruh terhadap rasa.

4. Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut

Bahan sisa buangan industri dapat berupa endapan dan koloid yang biasanya terbentuk dari bahan buangan organik. Bahan buangan anorganik yang terlarut dalam air mengakibatkan air mendapat tambahan ion-ion logam yang umumnya berbahaya karena bersifat racun seperti: Hg, Cd, Cr, Pb.

5. Adanya mikroorganisme

Jika bahan sisa buangan yang terlarut dalam jumlah banyak akan memicu pertumbuhan berbagai macam mikroorganisme baik yang patogen maupun non patogen. Mikroba patogen yang berkembang akan menyebabkan timbulnya penyakit.

6. Adanya zat radioaktif di dalam air

Zat radioaktif dalam jumlah tertentu dapat menimbulkan efek terhadap kesehatan apabila terjadi proses biomagnifikasi di dalam organisme akuatik. Besar kecilnya masalah sangat tergantung pada kadar magnifikasi, peran organisme akuatik dalam rantai makanan dan lama waktu paruh zat radioaktif.

Efek langsung zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar, berupa kematian dan perubahan komposisi genetik. Perubahan genetis dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi genetika. Sinar alpha sulit menembus kulit sehingga efeknya bersifat lokal,apabila tertelan lewat minuman dapat terjadi kerusakan pada sel-sel saluran pencernaan. Sinar beta dapat menembus kulit sehingga kerusakan dapat lebih dalam dan luas, kerusakan tergantung intensitas sinar, frekuensi dan luasnya pemaparan.

Indikator Pencemaran Air


Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan ma- nusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, air untuk mandi dan mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk sanitasi dan air untuk transportasi, baik di sungai maupun di laut. Kegu- naan air seperti tersebut di muka termasuk sebagai kegunaan air secara konvensional.

Selain penggunaan air secara konvensional, air juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup manu- sia, yaitu untuk menunjang kegiatan industri dan teknologi. Kegiatan industri dan teknologi tidak da- pat terlepas dari kebutuhan akan air. Dalam hal ini air sangat diperlukan agar industri dan teknologi dapat berjalan dengan baik. Dalam kegiatan industri dan teknologi, air digunakan antara lain sebagai :

  1. Air proses,
  2. Air pendingin,
  3. Air ketel uap penggerak turbin,
  4. Air utilitas dan sanitasi.

Apabila air yang diperlukan dalam kegiatan industri dan teknologi itu dalam jumlah yang cukup besar, maka perlu dipikirkan dari mana air tersebut dipero- leh. Pengambilan air dari sumber air tidak boleh mengganggu keseimbangan air lingkungan. Faktor keseimbangan air lingkungan ini tidak hanya berkai- tan dengan jumlah volume (debit) air yang diguna- kan saja, tapi yang lebih penting lagi adalah bagai- mana menjaga agar air lingkungan tidak menyim- pang dari keadaan normalnya.

Di dalam kegiatan industri dan teknologi, air yang telah diguakan (air limbah industri) tidak boleh lang- sung dibuang ke lingkungan karena dapat menyebab- kan pencemaran. Air tersebut harus diolah terlebih dahulu agar mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas air lingkungan. Jadi air limbah industri harus mengalami proses daur ulang sehingga dapat digu- nakan lagi atau dibuang kembali ke lingkungan tanpa menyebabkan pencemaran air lingkungan. Proses daur ulang air limbah industri atau water treatment recycle proccess adalah salah satu syarat yang harus dimiliki oleh industri yang berwawasan lingkungan.

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :

  1. Adanya perubahan suhu air.
  2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion hidro- gen.
  3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air.
  4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut.
  5. Adanya mikroorganisme.
  6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan (Wardhana, 1998).

Referensi :

  • Putranto, T. T. (2011). Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) pada Airtanah. Teknik , 32 (1), 62-71.
  • Wardhana, Arya W. 1998. Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi Yogyakarta. Yogyakarta
1 Like