Indah Karena Beragam

20200420_070222_0000

“Hakikatnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan berbeda – beda, tetapi bukan untuk merendahkan satu dengan yang lain melainkan untuk saling mengenal dan menghormati perbedaan itu. Apalagi kita tinggal di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama.”

Makna Quote:

Setiap manusia lahir di dunia selalu mempunyai perbedaan diantara satu sama lain. Tidak ada dua orang yang sama persis di dunia ini. Mesikupun mereka kembar identik sekalipun. Perbedaaan ini meliputi beberapa aspek, ada yang secara fisik, perbedaan agama, suku, golongan sosial ekonomi, ataupun perbedaan lain yang menyangkut gagasan, selera, keinginan dan sebagainya. Maka dalam bahasan ini merasa penting bagi saya pribadi sebagai penulis untuk mengulas bagaimana menghargai perbedaan dan keberagaman.

Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau dan lautan yang sangat luas. Terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, bahasa daerah, adat istiadat, agama dan kepercayan, ras, warna kulit, dan peradaban yang berbeda. Hal tersebut menunjukan bahwa negara kita banyak perbedaan dan keberagaman.

Indonesia merupakan negara yang dikenal dunia dengan multikulturnya. Dari budaya, suku, agama, bahkan bahasa yang beragam walaupun masih satu wilayah di Indonesia. Hal ini merupakan kelebihan dari Indonesia, walaupun berbeda beda tapi tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia, sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”. Namun, dengan banyaknya keragaman yang ada di Indonesia, terdapat kesulitan agar bisa selalu rukun dan bersatu, seringkali terjadi perdebatan hanya karena perbedaan.

Perbedaan dan keberagaman merupakan aset dan sumber daya yang perlu dikembangkan. Semua itu merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Adanya perbedaan dan keberagaman bangsa Indonesia akan menjadi modal dasar pembangunan bangsa kita sendiri, asalkan kita saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan dan keberagaman tersebut. Sebaliknya jika masyarakat Indonesia tidak mau saling menghargai dan menghomati adanya perbedaan dan keberagaman tersebut, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah. Misalnya; perkelahian antar suku, kekerasan, pelecehan, penghinaan dan sebagainya.

Namun, pada saat ini masyarakat semakin mudah untuk dipecah belah karena perbedaan yang dimiliki. Entah karena perbedaan agama, suku, kebudayaan ataupun aspek yang lain. Masyarakat semakin sensitif, hal ini mungkin dikarenakan karena nilai–nilai primodialisme, yaitu mementingkan kepentingan golongan berdasarkan suku, agama, ras, kebudayaan atau golongan yang masih tinggi, sehingga jika ada perbedaan yang tidak sesuai, mereka akan mudah tersulut dan akan terjadi kericuhan.Seperti yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer:

“Di balik setiap kehormatan mengintip kebinasaan. Di balik hidup adalah maut. Di balik persatuan adalah perpecahan. Di balik sembah adalah umpat. Maka jalan keselamatan adalah jalan tengah. Jangan terima kehormatan atau kebinasaan sepenuhnya”.

Hal ini seharusnya tidak terjadi, apalagi di era globalisasi saat ini masyarakat perlu untuk berpikiran terbuka terhadap perbedaan. Jika masyarakat terus mengisolasi dirinya terhadap perbedaan dan menganggap golongannya adalah yang paling baik dan benar, integritas di Indonesia akan meluntur dan sulit untuk mempertahankan Negara Indonesia. Sebagai penerus bangsa, yang kita perlu lakukan hanyalah melanjutkan perjuangan mereka dengan mengamalkan semua hal yang sudah disebutkan di atas. Tidak sulit, karena tidak perlu untuk bertempur dan tidak sulit, karena tidak perlu untuk merumuskan hal–hal yang berkaitan dengan kepentingan seluruh masyarakat Indonesia. Jadikan perbedaan yang ada di Indonesia sebagai keunikan Indonesia.

“Inilah Indonesia, dengan segala keberagaman dan keanehannya. Indonesia, negeri yang kucinta. Masyarakat yang majemuk, pluralis, dan menjunjung tinggi semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Banyak hal-hal yang menarik di Indonesia, dari budayanya, lingkungannya, pendidikannya dan lain sebagainya. Kebiasaannya juga aneh-aneh semua. Dari yang makan nasi dengan mie , jalan satu arah jadi dua arah, apapun mereka jadikan candaan. Begitulah Indonesia ku”. –Suci Kurnia Putri

1 Like