Ikut Volunteering Apa Penting?

20210805_105842_0001

Sesuai dengan pernyataan Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart bahwa komunikasi bermedia memberikan kontribusi budaya yang sangat besar. Terdapat hubungan erat antara event volunteering sebagai suatu budaya populer dengan media dalam hal penyebarannya.
Pada masa pandemi ini, masyarakat yang menghabiskan waktu di rumah akan banyak terpapar dengan media. Volunteering menjadi salah satu kegiatan yang marak tersebar selama pandemi. Tidak sedikit pula masyarakat yang turut meramaikan kegiatan tersebut.
Para mahasiswa kesehatan berbondong-bondong menjadi relawan COVID, para mahasiswa pendidikan turut mengajar adik-adik yang kesulitan belajar daring , para mahasiswa psikologi menjadi relawan kesehatan mental, dsb. Seiring dengan peningkatan popularitasnya muncul indikasi bahwa event volunteering telah menjadi bagian gaya hidup kelompok milenial.
Dalam suatu kesempatan, Kak Putri Agustina selaku founder id.volunteering menekankan bahwa “Membantu itu bukan kewajiban melainkan dorongan. Tidak bisa dipungkiri dalam melakukan volunteering terkadang banyak kerugian yang didapatkan. Mulai dari dapat menghabiskan uang juga waktu. Oleh karena itu, dibutuhkan dorongan agar para volunteer tidak berhenti di tengah jalan.”

Nah, kalau kalian adakah yang gemar mengikuti kegiatan volunteering? Selain karena adanya dorongan dari diri, apa saja alasan kalian dalam melakukan dan tidak melakukan volunteering? Yuk share-share pandangan kamu Youdics

Referensi
Novella, V., & Azeharie, S. S. (2020). Event Volunteering: Gaya Hidup Kelompok Milenial (Studi Kasus Pada Volunteer Asian Games 2018). Koneksi , 4 (1), 50-57.

1 Like

Menurutku mengikuti kegiatan volunteer itu penting karena memiliki manfaat positif yang sangat banyak dan tentunya sangat berguna bagi diri kita. Memang mengikuti kegiatan volunteer yang konsep dasarnya adalah menjadi sebagai relawan yang membantu melakukan sesuatu itu tidak akan menjadi kewajiban kita dan sifatnya harus sukarela. Oleh karena itu, kita bebas dan berhak memilih untuk mengikuti kegiatan yang mana agar sesuai dengan kemampuan diri kita serta mempertimbangkan banyak hal seperti potensi keuntungan dan kerugiannya.

Aku rutin mengikuti kegiatan volunteer yang diadakan di lingkungan sekitar rumah, seperti event masjid (Idul Fitri dan Idul Adha) dan kegiatan karang taruna. Event hari raya Idul Adha menurutku menjadi kegiatan volunteer terberat dan paling berkesan dari yang pernah aku ikuti hingga saat ini karena masjid di lingkungan rumahku selalu menyembelih hewan kurban sapi yang jumlahnya selalu di atas 15 ekor. Selama 4 tahun aku rutin mengikutinya, kegiatan Idul Adha tersebut selalu diadakan selama sehari penuh mulai dari pagi hingga malam dengan berbagai tugas yang diberikan kepadaku, seperti memotong daging, packing , hingga menyetir mobil distribusi daging ke berbagai tujuan.

Aku memilih untuk mengikuti kegiatan volunteering seperti Idul Adha karena adanya dorongan dari diri sendiri, ajakan orang tua (ayah), dan memang telah mengenal orang-orang masjid. Dari mengikuti kegiatan tersebut, aku mendapatkan sangat banyak pesan, kesan, dan pengalaman yang dapat aku ambil. Aku menjadi tahu cara berkomunikasi yang baik dengan orang yang jauh lebih tua, bekerja sama dengan mereka, tahu cara manajemen sumber daya dan kegiatan yang tekanannya sangat tinggi karena waktu yang terbatas, dan sebagainya.

Namun, di event Idul Adha tahun 2021 ini aku terpaksa memilih untuk tidak bergabung sebagai volunteer karena aku harus isolasi mandiri karena sedang kurang sehat. Dari situ, aku menunjukkan bahwa kita tetap bebas untuk memutuskan kapan harus ikut atau tidak mengikuti suatu kegiatan volunteer . Selain itu, menurutku kita harus tepat memilih kegiatan volunteer agar nyaman dalam mengikutinya sehingga kita bisa bekerja secara maksimal dan tidak terpaksa.

Sumber

Intan, A. P., & Sitio, R. P. (2016). Motivasi volunteer: Sebuah studi deskriptif pada CSO pendidikan anak marjinal dan jalanan. Jurnal Manajemen, 13(1), 76-93.

1 Like