Idrus Seorang Sastrawan Indonesia Angkatan 45: Bagaimanakah Sosoknya?


Idrus merupakan seorang penulis di era sastra angkatan 45.

Bagaimanakah sosok Idrus dilihat dari karya sastra yang telah dibuatnya?

Idrus dilahirkan di Padang pada tanggal 21 September 1921. Ia tamatan SMT. Semasa Jepang, ia bekerja pada Balai Pustaka dan PUSD (Perserikatan Usaha Sandiw ara Jawa).

Prof. Dr. Teeuw berpendapat bahwa menimbang karangan-karangan Idrus adalah agak sukar. Bukankah ia itu pengarang prosa yang pertama dari Angkatan ’45 yang dikenal namanya dan dengan karangan-karangannya yang bernama Surabaya dan Corat-Coret di Bawah Tanah sama tegasnya ia membuktikan putusnya perhubungan antara prosa sebelum dan prosa sesudah perang; sebagaimana Chairil Anwar melakukan yang demikian itu bagi puisi dengan sanjak-sanjaknya – dan dalam pekerjaan itu, menurut perasaan saya, ia mencapai tingkat mutu yang lebih tinggi daripada kebanyakan yang terbit sebelum dan sesudah itu di dalam bahasa Indonesia (1958 : 103 - 104).

  • Chairil Anwar adalah pelopor Angkatan 45 dengan sajak-sajaknya.

  • Idrus adalah pengarang prosa yang pertama dari Angkatan 45.

H. B. Jassin berpendapat bahwa dalam cerita Surabaya tidak ada pelakon utamanya, yang dituruti perjalanan hidupnya atau pengalamannya dari permulaan sampai akhir. Kalau mau dicari juga, pelakon utama ialah revolusi dan diceritakan pengalaman orang dalamnya. Pada revolusi itu hanya diceritakan pula revolusi di salah satu bagian Indonesia, ialah di Surabaya dan sekitarnya, diwaktu permulaannya pecah.

Insiden terjadi ketika bendera merah putih biru yang dinaikkan oleh orang Belanda Indo sesudah Jepang menyerah, tetapi yang diturunkan kembali dan dirobek-robek oleh pemuda-pemuda Indonesia, yang semangatnya berkobar-kobar dan mau mempertahankan proklamasi kemerdekaan yang telah dinyatakan oleh Sukarno Hatta.

Selanjutnya, sekutu ,mendarat. Ia memberi ultimatum supaya pemuda Indonesia menyerahkan senjata. Ultimatum itu ditolak, maka terjadilah pemboman atas kota Surabaya pada tanggal 10 November 1945, hari yang kemudian dijadikan hari besar sebagai Hari Proklamasi dalam sejarah baru Republik Indonsia karena hebatnya perlawanan pemuda (1967 : 68 - 69).

Referensi

http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/8/unm-digilib-unm-andifatima-356-1-sejarah-a.pdf