Hywind Scotland : Pembangkit Listrik Tenaga Angin Terapung Pertama di Dunia

https://i0.wp.com/warstek.com/wp-content/uploads/2018/01/Photo_-Jan-Arne-Wold-2F-Woldcam-Statoil-Hywind-Scotland-1461843.jpg?resize=800%2C445&ssl=1

Potensi energi terbarukan di beberapa negara mulai dimanfaatkan secara optimal. China, USA dan India merupakan negara yang paling terdepan dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti energi matahari, angin, dan air. Selain ketiga negara tersebut, negara-negara Eropa seperti United Kingdom (UK meliputi 4 negara yakni Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara), Jerman dan Belanda ikut berlomba dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan sebagai sumber energi listrik. Dalam laporan “Wind Energy in Europe : Outlook to 2020”, negara-negara Eropa sedang merencanakan untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin di darat (onshore) maupun di lepas pantai (offshore). Kapasitas total terpasang pembangkit listrik tenaga angin di Jerman sampai tahun 2017 adalah 2,9 Gigawatt (GW) yang terdiri dari 2,3 GW di darat dan 0,6 GW di lepas pantai. UK menempati urutan kedua dengan kapasitas total terpasang sebesar 1,7 GW yang terdiri dari 1,2 GW di darat dan 0,5 GW di lepas pantai.

Pada bulan Oktober 2017, perusahaan minyak asal Norwegia, Statoil, bekerja sama dengan Masdar (Perusahaan asal Uni Emirat Arab) telah membangun pembangkit listrik tenaga angin terapung pertama di dunia. Pembangkit listrik tersebut berada di laut utara (North Sea) Skotlandia yang berjarak 15 mil dari pantai Petershead. Proyek pembangunan turbin angin ini disebut Hywind Scotland. Pembangunan turbin angin terapung membutuhkan waktu yang lama dan kepercayaan dari berbagai pihak untuk membuktikan bahwa turbin tersebut dapat bekerja secara maksimal.

Pada tahun 2001, para insinyur mulai menuangkan ide mereka untuk membuat turbin angin terapung. Untuk menguji ide mereka, maka pada tahun 2009 mereka mulai membuat prototipe turbin angin terapung yang diuji di lepas pantai Karmoy Norwegia[2]. Prototipe tersebut berkapasitas 2,3 MW dengan panjang bilah 85 meter. Pada tahun 2015, pemerintah Skotlandia mendukung dan mendanai proyek turbin angin terapung yang digagas oleh perusahaan Statoil yang akan berdiri megah di Laut Utara Skotlandia. Kecepatan angin rata-rata di laut utara adalah 10 m/s dan tinggi ombak 1,8 meter.

Hywind Scotland memiliki 5 buah turbin dengan kapasitas masing-masing turbin sebesar 6 MW sehingga total kapasitas terpasang sebesar 30 MW dengan tegangan transmisi 30 kV[3]. Berat dari masing-masing turbin angin adalah 12.000 ton (12 juta kilogram). Diameter rotor turbin adalah 154 meter, panjang bilah 75 meter dan total tinggi turbin 253 meter (78 meter dibawah permukaan laut dan 175 meter dari permukaan laut ke ujung bilah)[5]. Hywind Scotland ditopang oleh 15 buah jangkar dengan masing-masing jangkar memiliki tinggi 16 meter, diameter 5 meter dan berat sekitar 300 ton. Jangkar dan tiang turbin dihubungkan oleh rantai dengan panjang 2,500 meter dan berat 1,200 ton. Hywind Scotland mampu menerangi lebih dari 20,000 rumah di wilayah UK.

Dana yang dibutuhkan untuk membangun Hywind Scotland adalah 200 juta poundsterling setara dengan 3,7 triliun rupiah[2]. Untuk membuat turbin angin di lepas pantai, kedalaman maksimal yang diperbolehkan adalah 200 feet atau sekitar 61 meter. Selain itu, tiang turbin harus ditanam di dasar laut dan harus mampu menahan ombak laut agar turbin angin tetap berdiri kokoh. Hywind Scotland menggunakan konsep berbeda yang memberikan keunggulan dibanding turbin angin yang dirancang untuk ditanam di dasar laut. Turbin angin terapung milik Statoil tersebut dibangun di kedalaman 255 feet atau sekitar 77 meter dan Statoil menjelaskan bahwa turbin angin tersebut dapat dipasang di kedalaman lebih dari 2,600 feet atau sekitar 792 meter[2]. Hywind Scotland memiliki beberapa keunggulan lainnya yaitu konstruksi yang sederhana dengan biaya fabrikasi yang murah, tahan terhadap cuaca ekstrem dan pergerakan turbin yang optimal.

Energi angin di lepas pantai memiliki potensi yang sangat besar. Negara-negara Eropa telah membangun pembangkit listrik tenaga angin di lepas pantai dengan kapasitas terpasang sebesar 15 GW. Potensi energi angin lepas pantai dunia mencapai lebih dari 100 GW[3]. Oleh karena itu, turbin angin terapung diperkirakan akan mengambil bagain sebesar 10% dari total potensi tersebut. Statoil menargetkan akan menerangi 12 juta rumah di wilayah UK pada tahun 2030. Selanjutnya, Statoil akan mengembangkan teknologi Hywind di beberapa negara seperti Irlandia, Perancis, USA dan Jepang.

Sumber:
[1] Nghiem, A., Fraile D., Mbistrova A dan Remy T. 2017. Wind Energy in Europe : Outlook to 2020. Wind Europe

[2] Gibbens, S. 2017. See The World’s First Floating Wind Farm. National Geographic (Diakses pada 19 Januari 2018)

[3] Statoil. 2017. Hywind-The World’s Leading Floatinf Offshore Wind Solution. https://www.statoil.com/en/what-we-do/hywind-where-the-wind-takes-us.html (Diakses pada 19 Januari 2018)

[4] Best, S. 2017. World’s First Floating Wind Farm Starts Generating Electricity Off The Coast Scotland. First floating wind farm starts generating electricity | Daily Mail Online (Diakses pada 19 Januari 2018).

[5] Rogers, S. 2017. Scotland Officially Opens The World’s First Ever Floating Wind Farm. Scotland Officially Opens the World's First Ever Floating Wind Farm (Diakses pada 19 Januari 2018)