Pada suatu hari semua yang bersangkuatan dengan hutang Indonesia dikumpulkan dalam satu ruangan. Haji Adam Malik sebagai pelaksana tak ingin Indonesia selalu terpuruk dengan masalah hutang yang semakin hari terus bertambah dan bertambah. Haji Adam Malik berniat mengumpulkan dan membayar hutang Indonesia.
Saat semuanya sudah berkumpul dalam satu ruangan bersama wartawan yang tak ingin ketinggalan berita yang sangat mnghebohkan itu, tanpa banyak bicara Haji Adam Malik berbicara dengan tegar dan tegas dengan mengulang perkatan beliau.
Haji Adam Malik berkata saya sangat mencintai Indonesia, saya tak ingin selalu berharap yang tak pasti dengan para penguasa bangsaku untuk melunasinya. Dengan ini saya tegaskan saya akan mambayar semua hutang Indonesia dengan satu jam. Para wartawan mencatat dan merekam perkataan Haji Adam Malik berserta orang asing yang menyetujui perkataan beliau.
–satu jam kemudian–
Semuanya kembali ke dalam ruangan dengan harapan orang asing yang ingin hutang Indonesia yang tak lunas akan dilunasi. Setelah beberapa menit kemudian Haji Adam Malik datang dan membuka jam tangan yang sedang dipakainya dan beliau meletakannya di tengah semuanya lalu beliau berkata sekarang hutang Indonesia telah lunas.
Semuanya terkejut dan bingung.
Haji Adam Malik menyuruh wartawan mengulang rekaman perkataanya satu jam yang lalu. Rekaman itu pun diulang saya akan membayar hutang Indonesia dengan satu jam. Setelah semua mendengarkan dengan terpaksa akhirnya hutang Indonesia pun lunas tanpa banyak omong seperti penguasa bangsaku
