Istilah “Perawan Tua” bukanlah hal yang asing lagi di masyarakat. Berbagai stigma di masyarakat menyebutkan bahwa perempuan di atas 25 belum menikah-menikah itu sering disebut perawan tua lah dan lain sebagainya. Akibatnya, para perempuan yang dilabeli “perawan tua” oleh masyarakat kerap kali stress dan tertekan. Bahkan, ada yang terang-terangan membenci perempuan yang belum menikah dengan menyebarkan berita yang tidak benar dan mengajak yang lain untuk ikut membenci perempuan yang belum menikah di usia matang. Menurut saya, masalah perawan tua ini adalah urusan individu dan kita tidak berhak ikut campur, dan melabeli yang tidak benar. Perempuan di era sekarang berbeda dengan dulu di mana mereka lebih terbuka pikirannya untuk mengejar karir terlebih dahulu dan setelah menemukan seseorang yang sudah pas barulah menuju jenjang pernikahan. Pernikahan bukanlah perkara mudah di mana main asal nikah saja. Perempuan dapat menikah atas dasar kemauannya sendiri dan telah merasa mampu membangun rumah tangga yang baik dengan pasangannya. Menurut kalian, apakah label perawan tua termasuk hate speech atau bukan?
Alasannya karena sebutan " Perawan Tua" bisa digolongkan sebagai suatu penghinaan dan dapat menyinggung perasaan orang yang mendapat sebutan.
Ucapan kebencian atau ujaran kebencian (Inggris: hate speech ) adalah tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, etnis, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama, dan lain-lain.
Menurut saya hal ini bukan merupakan hate speech karena seseorang perawan apabila dia masih menjaga kesucian dan prinsip nya hingga tua itu adalah hak dia. Apabila dia ingin tetap tidak mau berhubungan intim dengan pria hingga umur nya tua jadi nama tersebut disebut perawan tua.
sebutan perawan tua adalah semi-ejekan yang dipakai untuk menyebut wanita yang belum menikah yang berusia lebih tua ketimbang rata-rata usia dimana wanita harus menikah. Hal ini mmerupakan stigma di kalangan masyarakat karena beberapa prang tidak menikah menurut society atau lingkungan sebagaimana seseorang harus menikah.Sebenarnya umur bukanlah patokan seseorang harus menikah karena setiap orang memiliki prinsip nya masing-masing terkait pernikahan tersebut
Menurut saya, hal ini termasuk hate speech, karena perawan tua memiliki kesan negatif di society kita (masyarakat Indonesia) dan biasanya dijadikan bahan olokkan atau bahan gossip. Biasanya selalu dikaitkan dengan ‘tidak laku’. Padahal belum tentu mereka yang memutuskan untuk tidak menikah atau belum mau menikah meskipun umurnya sudah sangat matang itu merupakan keputusan terbaik bagi mereka sendiri dan bukan karena tidak laku.
Menurut saya hal yang bersifat menghina bisa dikatakan sebagai hate speech. Apalagi ditujukan kepada pihak tertentu. Yang menurut saya merupakan hate speech adalah bagaimana menggiring opini masyarakat bahwa perawan tua itu tidak menarik sehingga tidak laku.
