Haruskah Kita Memblokir Sosial Media Mantan?


Ilustrasi: Mojok.co

Youdics! Pernah nggak sih kalian habis putus terbitlah blokir mantan? :laughing: Atau teman kalian yang habis putus langsung menutup akses komunikasi dengan mantannya dengan cara memblokir semua akun sosial medianya. Beberapa dari kita mungkin merasa kesal bahkan benci dengan mantan, apalagi bila hubungan cinta berakhir dengan cara yang kurang baik, maka blokir socmed adalah jalan ninjanya.

Beberapa alasan mengapa kita harus blokir socmed adalah karena ingin terus melanjutkan hidup, menghindari compare kehidupan pasca putus dengan matan, demi kebaikan batin serta mencari kebahagiaan yang lain tanpa terbayang-bayang wajah mantan yang terpampang di profile pictures WA, atau geleng-geleng kepala menggunakan filter di instagram stories.

Sebetulnya, niat memblokir social media mantan ini memiliki tujuan baik, kok. Tapi, aku rasa tidak sedikit dari kita yang merasa bahwa nge- block akun mantan merupakan tindakan yang nggak banget karena sangat kekanak-kanakkan dan tidak dewasa alias childish. Ya ngapain harus di- block, sih??? Bukannya nanti malah kelihatan kalau kita yang lemah dan si mantan yang jahat dan nggak punya hati dan perasaan itu yang menang???

Kalo menurut Youdics, gimana? Haruskah kita memblokir akun sosial media mantan? Bantu aku menemukan jawabannya, ya!

Ilustrasi by:

Mojok.co: https://mojok.co/apk/pojokan/mengapa-nge-block-mantan-perlu-dilakukan/

Menurutku saat kita putus dengan mantan tidak perlu sampai melakukan blokir sosial media seperti itu. Memang benar jika kita pasti tidak lagi ingin melihat segala hal tentang mantan tersbut, tapi tidak harus dengan blokir. Bisa saja hanya dengan men-skip jika mantan membuat status. Atau saat baru putus bisa dengan menenangkan diri dengan tidak bermain sosial media terlebih dahulu dan fokus melakukan hal yang positif, seperti mengasah hobi atau berlibur bersama sahabat. Menurut saya itu lebih efektif jika dibandingkan dengan memblokir sosial media mantan. Sebaiknya lebih berfokus pada kesenangan kita saja dan biarkan mantan melakukan apa ingin dia lakukan.

1 Like

Kalau aku sendiri, juga bukan tipe orang yang suka nge-block akun social media orang. Menurut pandanganku pribadi, kalau nge-block akun mantan menunjukkan bahwa kita bersedih, galau, dan bisa aja mantan tersbut senang melihat kita yang merasa desperate dan feels like we couldn’t do anything without him. Jadi menurutku, sebaiknya tidak perlu sampai memblokir mantan di social media, entah WhatsApp, Instagram, dll. Lebih baik kita tunjukkan kalau meskipun sudah menjadi mantan, tetap bahagia dan stay cool aja! Show to him that we are doing okay and not feel regret after all :slight_smile:

1 Like

Menurut saya hal tersebut tidaklah kekanakan. Ketika pasangan putusnya tidak dengan cara yang baik misal karena diselingkuhi, atau hubungan yang toxic, dll. Ngeblock mantan adalah hal yang wajar. Nggak ada salahnya untuk ngeblok demi kesehatan mental kita sendiri dan mungkin bisa jadi jalan pertama yang diambil untuk melupakan mantan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa alasan block mantan adalah demi kebaikan diri kita sendiri.

Akan tetapi beda lagi kalau pasangan putusnya dengan baik. Putus dengan baik? Gimana tuh? Tidak ada pertengkaran. Kedua belah pihak merasa memang tidak ada lagi yang perlu dipertahankan dari hubungan tersebut.

1 Like

Saya sependapat dengan pernyataan kak @nanazz bahwa kita tidak harus memblokir sosial media mantan kita. Berdasarkan pengalaman, saya tidak perlu memblokir mantan untuk merasa tenang ataupun hal lain, karena saya rasa hubungan kita bisa berubah menjadi teman atau hubungan yang lebih positif kedepannya, justru sayalah yang diblokir oleh mantan saya :joy:
Namun, saya tidak berpikir bahwa dia kekanak-kanakan, karena setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk menenangkan diri atau memperbaiki diri dan kita tidak boleh memaksakan apalagi men-judge tindakan yang ia pilih, selama tindakan tersebut tidak merugikan orang lain.

1 Like

Menurut saya tindakan memblokir mantan tidaklah kekanak-kanakan. Itu adalah salah satu cara dari diri kita untuk membenahi diri dan kehidupan kita pasca putus dengan mantan. Apalagi jika putusnya tidak dengan cara yang baik. Karena terkadang kita butuh waktu dan space. Hal tersebut tidaklah salah, itu hak kita juga.

1 Like

Saya setuju dengan Kak @auliaar09 , kita harus mengedepankan kesehatan mantan sendiri bahkan jika harus memblokir seseorang yang dicap sebagai kekanak-kanakan.

Dan saya berpendapat fitur blokir memiliki tujuan yang lebih penting lagi lebih dari sekedar alat statement saat anda marah kepada mantan. Beberapa hubungan berakhir dan menjadi agak ‘berbahaya’ disaat salah satu pihak menjadi agak sedikit kasar atau membahayakan baik dari segi perilaku di dunia nyata atau di chat. Di sini fitur chat merupakan fitur yang sangat berguna untuk membantu menghindari gangguan, konfrontasi, bahkan bahaya saat mantan pasangan mulai tidak kooperatif bahkan memaksa dalam kasus ini.

1 Like

menurut saya jika sudah tidak memiliki hubungan dengan seseorang atau putus dan menjadi mantan, tidak perlu sampai memblokir sosial media agar tidak melihat aktivitasnya lagi.
sebab, kalau saya pribadi meyakini bahwa kehidupan ini berputar dan kita tidak tahu nantinya siapa yang akan menolong kita jika kita kesulitan, dan saya selalu berpikir bagiamana jika yang menolong saya adalah orang yang tidak saya sukai di masalalu (misalnya mantan), selain itu menjaga interaksi dengan komunikasi yang baik serta menjaga silahturahmi akan membuat pikiran kita menjadi lebih tenang.

1 Like

Memang tidak ada keharusan untuk memblokir sosmed mantan setelah putus. Namun jika ada yang ingin memblokirnya pun tergantung dan terserah tiap individu tersebut, bukan? Kalau aku sendiri lebih memilih untuk menghapus nomornya. Untuk sosmed lainnya sih aku lebih memilih untuk bodo amat.

Selain itu ada juga pilihan lain jika tidak ingin memblokir sosmednya yakni menggunakan fitur mute account (hanya ada di sosmed tertentu) atau yang paling mudah ya unfollow sosmed mantan hehehe✌

1 Like

Menurut syaa ketika kita putus dengan pasangan dan menjadi mantan tidak perlu untuk memblokir sosial media mantan, masalalu itu dijadikan pelajaran untuk masa depan yang lebih baik lagi, yang terpenting masalalu tidak menggangu kehidupan kita tidak perlu di blokir. Kita bisa menunjukkan bahwa kita bisa bahagia bisa maju tanpa adanya dia.

1 Like

Menurut saya hal tersebut tidak perlu untuk dilakukan, namun kembali lagi setiap orang pasti memiliki alasan khusus jika hal tersebut sampai dilakukan, mungkin saja mantannya toxic, memaksa balikan atau malah terus meneror setiap hari seperti terobsesi dengan kita. Jika sudah sampai ke tahap tersebut wajar untuk memblokir sosial media mantan, karena akan berdampak juga bagi kesehatan mental kita, akan tetapi jika tidak ada masalah berarti sebaiknya biarkan saja, karena kedepannya tidak ada yang tau tentang takdir, justru bisa saja mantan kita adalah jodoh di masa depan :sweat_smile:

1 Like

Ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan seseorang ketika ia memblokir mantan kekasih. Menurut saya, bila alasan tersebut demi kesehatan mentalnya, seperti mantan kekasih yang bersifat sangat toxic, melakukan kekerasan, dan lain-lain, maka wajar bila ia memblokir sang mantan.
Namun, apabila tidak ada masalah sama sekali dengan mantannya, menurut saya tidak seharusnya memblokir media sosial sang mantan, tetapi tetap semua itu merupakan hak setiap orang yang tidak dapat kita atur.
Memblokir atau tidak juga tergantung penyebab putusnya pasangan tersebut.

1 Like

Di beberapa kasus hubungan yang berakhir dengan kurang baik, saya rasa perlu untuk memblokir akun sosial media mantan. Hal ini tentunya akan sangat membantu kita dalam menyelesaikan perasaan, mengembalikan mood, serta menjaga kesehatan mental dan diri kita sendiri. Saya rasa lebih baik menyingkirkan penyebab kita sakit dibanding harus terus menerus berlindung di balik tameng ‘aku baik-baik saja’.

Saya pribadi jika dihadapkan dengan pilihan harus memblokir sosial media mantan atau tidak, maka pilihan saya adalah tidak. Saat ini sudah tersedia fitur bisukan atau mute di beberapa sosial media. Saya tidak perlu repot untuk memblokir akun mantan agar saya tidak melihat apa yang dia lakukan sendiri atau dengan kekasih barunya. Saya tetap akan mengikuti akun mantan di sosial media sebagaimana awalnya, seperti tidak terjadi apapun. Apabila sewaktu-waktu kami putus, maka tinggal mengaktifkan fitur bisukan post and story, dan tada tidak ada lagi wajahnya di beranda. Untuk WhatsApp, saya memilih untuk menghapus kontaknya dibanding memblokir.

Jadi, saya pikir memblokir sosial media mantan menjadi keputusan sesuai preferensi masing-masing.

1 Like

Untuk jawaban secara general “harus” atau tidak, tentu jawabannya tidak harus. Memblokir komunikasi dengan mantan itu ya seperlunya kamu.
Jika kamu memang merasa lebih tenang, merasa lebih nyaman, ataupun merasa lebih bebas dan mentalmu lebih baik dengan cara memblokir mantan, ya lakukan. Tapi jika dengan masih berteman di sosmed dengan mantan dan kamu merasa fine fine aja, tidak ada masalah segala macam, ya untuk apa harus diblok?

Topik yang menarik untuk di bahas. Memblokir sosial media mantan itu balik lagi ke persepsi diri masing-masing karena hal tersebut merupakan hak seseorang.
Kalo menurut saya, memblokir sosial mantan itu harus dilihat dari konteks tujuannya dulu. Jika tujuannya ingin move on atau sekadar melupakan, hal tersebut terlalu childish karena banyak cara untuk melupakan tanpa harus memblokir sosial media dan memutuskan tali silaturahmi. Contohnya seperti mencari kesibukan yang bermanfaat, refreshing diri dengan cara hangout dengan teman-teman dan lain-lain. Namun jika sang mantan masih mengganggu kehidupan dan hak privasi maka hal tersebut diwajarkan untuk memblokir sosial medianya.

Menurut saya pribadi, memblokir akun sosial media mantan itu boleh-boleh saja demi ketenangan hati dan kepuasan hati, dan itu tidak menunjukkan bahwa kita itu ke kanak-kanakan. Tapi, kalo saya pribadi bukan tipe orang yang suka memblokir, karena jika saya memblokir, mantan saya gabisa melihat betapa bahagianya saya setelah lepas dari dia.

setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam menyikapi sebuah hubungan yang telah berakhir. Tapi menurut ku sendiri ketika hubungan telah barakhir tidak perlu memblokir mantan dari setiap sosial media. saat hubungan telah berakhir lebih baik menghapus kontak atau media sosial mantan ketimbang memblokirnya, ini adalah cara yang lebih elegan dari pada memblokirnya. LOL

Yap, saya rasa hal tersebut tidak ada salahnya dilakukan. Ada beberapa alasan yang mendasari kenapa memblokir mantan perlu dilakukan. Sebagai contoh, untuk kedamaian batin, apakah perpisahan itu sulit? Jika ya, lalu mengapa kita rela menyiksa diri sendiri dengan tetap berteman di media sosial? kita pasti masih memiliki keinginan untuk mengecek unggahan terbarunya, kenangan-kenangan yang kalian lalui bersama, dan itu akan membuatmu kembali merasa kesal. Untuk itu, sebaiknya kita tak tahu apa yang mantan unggah, dan kita akan mendapatkan kedamaian batin. Kemudian, untuk menghindarkan diri dari membandingkan hidup dengan hidup mantan, setelah putusnya hubungan, tak jarang muncul pertanyaan apakah dia sudah pindah? Apakah dia bergaul dengan orang lain? Dengan siapa dia pacaran? Haruskah saya juga pergi kencan untuk menunjukkan bahwa saya telah move on dari dia? Jika kita akan terus memantau hal-hal yang dilakukan mantan, kita mungkin akan membandingkan hidup yang kita jalani dengannya. Perbandingan yang terus-menerus akan lebih merugikan kita dan tidak sehat untuk kesehatan mental kita. Hal hal buruk yang menjadi penyebab perpisahan haruslah segera dilupakan, dan tidak berurusan dengan mantan adalah salah satu caranya.

Saya rasa pilihan antara memblokir atau tidak memblokir media sosial mantan pasangan merupakan pilihan masing-masing orang dengan alasan yang bermacam-macam pula. Namun untuk saya pribadi, saya tidak pernah sampai memblokir media sosial mereka. Bila merasa terganggu ketika melihat unggahan mereka, saya lebih memilih memanfaatkan fitur mute. Selain itu, saya lebih memilih untuk menghapus nomor atau kontak mantan untuk kenyamanan diri sendiri.