Harapan lahir dari ketiadaan harapan

Pada suatu ketika, Ibrahim bermimpi bahwa ia melihat malaikat Jibril. Malaikat membawa sebuah kitab di tangannya, dan Ibrahim bertanya apa isinya.

Jibril berkata:

“Dalam kitab ini aku menulis nama teman-teman Allah.”

Ibrahim bertanya:

“Apakah namaku ada di sana?”

Malaikat menjawab:

“Ibrahim, kau bukan teman Allah.”

Ibrahim menjawab:

“Begitukah, tetapi aku teman dari teman Allah.”

Untuk beberapa saat Jibril diam. Kemudian ia menunjuk Ibrahim:

“Aku menerima petunjuk untuk mencatat namamu di urutan paling atas daftar ini; karena harapan lahir dari ketiadaan harapan.”

Sumber : Idries Shah, Jalan Sufi : Reportase Dunia Ma’rifat, Judul asli: The Way of the Sufi, penterjemah Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha,
Penerbit Risalah Gusti, November 1999