Gubahan Estetika : Deformasi

Dalam seni rupa dikenal istilah “Gubahan Estetika” dalam merespon sebuah karya seni untuk memunculkan sebuah bentuk baru. Istilah ini mungkin kalau dalam seni musik dikenal dengan istilah “Aransemen”. Salah satu jenis gubahan estetika adalah deformasi. Apa maksudnya?

Ketika dalam karya yang mimesis mencapai titik puncak kreatifitas, maka timbulah ide untuk merubah bentuk tersebut tanpa mengubah subtsansi dari objek tersebut. Kecenderungan ini muncul melalaui proses yang panjang, ketika titik jenuh dalam seni rupa mengampiri maka dari itu muncul konsep baru untuk merespon seni tersebut.

Kemunculan pola seperti ini mungkin dapat ditelusuri sejak periode Dadaisme dan Surealisme. Kedua aliran dalam seni rupa ini menandai era pemikiran baru dalam dunia seni. Dimana konsep seni rupa yang baru ini lebih mengekplorasi tema-tema seperti, perang, teknologi, sosial , kemanusiaan, masa depan atau bahkan psikologis (alam bawah sadar). Dalam lukisan-lukisan surealisme dapat dijumpai objek yang terdeformasi, dimana objek dalam lukisan tidak murni sesuai dengan alam, tetapi telah mengalami perubahan bentuk. Karya-karya jenis ini dapat dilihat pada karya-karya maestro surealime seperti Rene Magrite, Salvador Dali, kalau dari negeri sendiri dapat dilihat pada lukisan Ivan Sagita, Agus Kamal dan Effendi.