“Good-looking dapat membuatmu meringankan sedikit beban hidup kamu.” Setujukah kalian dengan pernyataan ini?

images (28)

Mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan ungkapan, Don’t judge book by its cover. Memang kita tidak bisa menilai seseorang hanya berdasarkan penampilannya, bukan? Namun, tidak bisa dipungkiri juga jika penampilan adalah hal yang pertama kali dilihat orang lain dalam diri kita. Ada banyak juga pekerjaan yang menuntut kita untuk dapat berpenampilan menarik, contohnya pegawai bank dan sebagainya.

Penampilan yang menarik juga dapat menjadi nilai tambah untuk sebagian orang. Misalnya, siapa yang tidak suka jika memiliki pasangan yang tampan dan cantik?

Namun, apakah benar jika penampilan atau yang orang sering bilang ‘good-looking’ adalah sebuah hal yang penting?

2 Likes

Yes, I agree with u. Tapi ada hal yang bisa melibihi good looking secara fisik, yakni orang yang bersih dan wangi. Yang katanya orang yang berpenampilan bersih dan wangi meskipun wajahnya tak good looking memiliki damage yang lebih besar dari orang yang sekedar good looking dan terkesan jorok.

Saya rasa benar adanya good looking dapat meringankan sebagian beban hidup. Mengapa? Salah satunya karena saat ini kebanyakan orang lebih asik berselancar di dunia maya. Tentunya di dunia maya ini banyak orang yang berlomba-lomba memamerkan penampilan yang menarik. Tak sedikit dari orang berpenampilan menarik ini juga akan mendapatkan benefit lebih dari perhatian orang-orang sekitarnya. Padahal di sisi lain nyatanya ada juga orang yang lebih berpotensi memamerkan karyanya, namun kurang mendapatkan perhatian. Sedangkan “sebagian” orang yang good looking bisa mendapatkannya dengan berlenggak-lenggok sambil menuai drama dan kontroversi (Walaupun tentu saja banyak juga orang-orang good looking yang pandai dan berpotensi). Bukankah itu sudah menunjukkan bahwa good looking dapat meringankan beban?

1 Like

Sepertinya hanya berlaku pada laki laki ya? buktinya banyak sekali perempuan good looking yang mungkin “bau dan jorok” tetapi masih mendapat perlakuan yang “lebih” dibanding perempuan yang lain. Biasanya seperti ini “Bau sih, tapi cantik. Coba kalau jelek blablabla” “jorok ih, untung cantik”.

1 Like

Setuju, saya juga masih sering mendengar perkataan seperti ini, tetapi saya pribadi orang yang bersih dan berpenampilan rapih itu membuat kita nyaman saat ngobrol ya, secantik dan setampan apapun orangnya kalo dia jorok juga rasanya sangat tidak nyaman saat berinteraksi dgn mereka, yang perlu diingat bahwa good looking itu memang penting tapi bersih dan wangi itu wajib.

1 Like

Statement mengenai “good looking dapat meringankan sedikit beban dalam hidup” itu ada benar dan tidaknya. Benar adanya jika kita lihat atau mungkin pernah kita rasakan ketika kita memiliki penampilan yang baik kita lebih di hargai bahkan tak jarang kita di prioritaskan atau “dimaklumi” atas tindakan yang kita lakukan. Banyak juga pekerjaan, atau kegiatan yang mengharuskan kita memiliki penampilan yang baik sebagai pendukung pekerjaan yang akan kita lakukan.

Tapi good looking tidak selalu menyenangkan bagi sebagian orang. Seperti contoh nya ada salahsatu teman perempuanku, dia memiliki penampilan yang baik, dia cantik, memiliki kepribadian yang asik dan kemampuan komunikasi yang baik juga. Suatu waktu dia lolos seleksi disalahsatu komunitas sosial yang dalam proses seleksinya memang terbilang cukup sulit. Banyak dari teman komunitasnya yang beranggapan bahwa ia lolos seleksi karena memiliki wajah cantik, bukan karena kemampuannya. Padahal dia berusaha sama kerasnya dengan peserta lain untuk mengikuti tahapan seleksi. Dari saat itu, ia jadi harus membuktikan bahwa ia layak berada di komunitas itu karena memang ia memiliki kemampuan bukan karena wajah cantiknya itu.

1 Like

Sepertinya dalam realita memang kebanyakan seperti itu, orang yang dianggap good looking terlihat lebih mudah diterima dalam masyarakat. Mereka cenderung lebih disukai, dihormati, dan diperlakukan lebih baik. Contohnya dapat kita lihat juga orang dengan daya tarik yang lebih dari orang lain mendapatkan pasangan mereka dengan mudah. Bahkan pikiran kita mengarah pada pilihan yang sama, yaitu menyukai orang yang good looking. Ini hanyalah kebenaran dan realita yang universal.

Namun, kecantikan bukan berarti hanya penampilan luar, melainkan bisa berupa sikap, perilaku, dan karakter. Bagi saya, sekarang bukan waktunya untuk mengutamakan tingkat kecantikan yang berbeda-beda dalam pandangan orang lain. Yang terpenting adalah bagaimana caranya supaya dapat memaksimalkan kepercayaan diri terhadap apapun yang kita punya, merawat dan menyayangi diri sendiri.

1 Like

Menjadi seseorang yang good looking memang lebih diterima oleh masyarakat. Tidak sedikit circle pertemanan memilih untuk menjadi teman karibnya yang berpenampilan good looking. Tetapi saya kurang setuju dengan pernyataan “good looking dapat membantu meringankan sedikit beban hidup”. Tidak hanya good looking saja, apabila kita memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik akan meringankan beban hidup. Jika good looking tidak memiliki kemampuan dan keterampilan akan percuma sama dengan kita jika tidak memiliki kemampuan yang baik.

Well, yes. Saat ini masih banyak masyarakat yang menerima dan berpihak hanya kepada orang yang good looking. Tapi sebenarnya memang penting untuk kita menjaga penampilan dan menjadi good looking. Ketika kita terlihat baik, kita tidak akan memiliki kekhawatiran tentang diri sendiri, kita lebih mudah tersenyum dan bersikap baik kepada orang lain. Ketika kita merasa bahwa diri kita terlihat baik, maka kita juga mempersilahkan energi positif masuk ke diri kita. Kita terbuka akan peluang baru, dan kita lebih mudah untuk bersosialisasi dengan banyak orang.

Menurut aku good looking bukan hanya berarti tampan dan cantik, tapi saat kita juga merasa baik dengan diri kita dan saat kita bisa menempatkan diri untuk terlihat baik. Kita bisa mulai dari hal simple seperti pakai pakaian yang membuat kita nyaman dan rapi dan menjaga kebersihan diri kita. Ubah mindset kita menjadi lebih positif, hal tersebut secara tidak langsung juga membuat kita terlihat lebih percaya diri dan good looking.

Referensi

The Importance of Looking Good and Feeling Good - Living Marvelously

Statment ini menurut ku ada benarnya, daya tarik fisik memang berpengaruh untuk kelancaran karir dan pendapatan lebih besar. Hal ini bisa terlihat di perusahaan, meskipun sebuah perusahaan lebih mengutamakan kecerdasan dan attitude ketika merekrut pegawainya,namun tak bisa dipungkiri bahwa daya tarik fisik memang memiliki kontribusi dalam berkarir seseorang jadi lancar. Mengingat,Forbesv melaporkan kalau pekerja memiliki potensi untuk mendapatkan gaji lebih jika punya penampilan menarik atau bereajah menawan.
Berdasarkan riset,jika seseorang memiliki keunggulan dalam fisiknya,itu cenderung menunjukkan bahwa dia adalah orang yang sehat,cerdas,dan memiliki kepribadian yang baik.Maka dari itu lah banyak perusahaan yang memberikan beauty privilege kepada orang berpenampilan menarik (secara tidak langsung),yang notabene bisa punya gaji lebih besar dari karyawan lainnya

Sumber

kompasiana.com/kenapa-orang-yang-good-looking-mendapatkan-hak-yang-istimewa-yang-biasa-disebut-beauty-privelege

Menjadi good looking dapat membantu meringankan sedikit beban hidup? Jawabannya adalah ya. Apakah benar jika penampilan atau menjadi good looking itu sebuah hal penting? Ya dan tidak.

Saya akan mengambil contoh beban hidup dalam dunia kerja. Seperti, mencari pekerjaan atau kesulitan dalam suatu tugas. Menjadi good looking akan sedikit membantu dalam meringankan beban pekerjaan. Di beberapa kasus, menjadi orang yang good looking akan lebih mudah untuk didekati oleh orang lain. Tentunya ini akan membuka jembatan relasi dan koneksi baru bagi orang tersebut. Dan juga ketika ada kesulitan dalam pekerjaan, biasanya ada saja yang akan menawarkan bantuan. Banyak dikenal oleh rekan kerja, senior, hingga relasi luar kantor. Dalam hal ini ada beberapa kasus yang mana senior atau atasan akan menawarkan diri untuk mengajari tentang pekerjaan yang dilakukan. Nah, jadi good looking itu cukup membantu kan?

Di sisi lain, menjadi good looking tidak selalu enak. Sebentar, saya putar lagunya Blackout - Resiko Orang Cantik dulu! Risiko pertama jadi orang cantik, sering digosipin dan diomongin. Eh si A deket sama pacarnya M tuh, ganjen banget sih. Padahal tidak ada yang tahu cerita sebenarnya seperti apa, tahu-tahu muncul gosip seperti itu tentang A, si cantik. Risiko kedua adalah menjadi tertekan. Saya pernah mendengar dan membaca beberapa teman saya yang bercerita betapa tertekannya mereka ketika harus berinteraksi dengan orang baru. Mereka dianggap tahu segala-galanya, dimanfaatkan untuk cari muka, dan dianggap dapat menjadi solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapi, coba nanti si A aja yang minta tolong ke senior. Mereka mengatakan bahwa mereka merasa tertekan dengan menjadi good looking. Kerap kali dianggap remeh karena dikata modal tampang hingga nilai bagus saja dikatakan modal main belakang sama dosen atau atasan. Tidak jarang mereka menjadi korban catcalling dan pelecehan.

Menurut saya, selain penampilan yang ‘baik’ dan dapat diterima, menjadi berkualitas lebih penting untuk kehidupan. Terutama pada poin perilaku dan tata krama. Kedua poin ini menjadi penting ketika seseorang berinteraksi, berhadapan, berhubungan dengan orang lain. Perilaku membutuhkan waktu yang relatif lama untuk dibentuk dan dibiasakan oleh seseorang. Hal tersebut dapat terlihat dengan bagaimana caranya memperlakukan seseorang. Tak hanya dua poin itu, mindset, skill, dan knowledge pun menjadi pendorong seseorang untuk menjadi berkualitas.

Jadi, benar adanya bahwa good looking dapat membantu kehidupan. Namun, good looking bukan poin terpenting dalam kehidupan. Mari fokus untuk mengembangkan kelebihan kita!

Frasa " don’t judge book by its cover " itu meman benar adanya, karena apa yang terlihat di luar belum tentu mencerminkan apa yang terlihat di dalam. sama saja dengan penggambaran manusia yang memiliki ciri fisik yang dapat kita lihat dengan jelas menggunakan mata telanjang dan juga sikap dan kepribadian yang seseorang miliki sebagai bagian dari inner side dirinya. term ’ good looking ’ sendiri bisa berbeda - beda pemaknaannya bagi tiap - tiap orang karena tidak ada konsesus yang pasti mengenai apa yang masuk dalam kategori good looking. Tetapi umumnya konstruksi sosial memang pada kenyataannya berperan besar dalam membangun image ’ good looking ’ itu sendiri yang pada akhirnya baik secara sadar maupun tidak sadar diterima oleh masyarakat.

good looking mengacu pada kecantikan dan ketampanan pada diri manusia yang pada akhirnya menjadi semacam privileges atau keistimewaan pada setiap individu. tentu treatment yang di berikan kepada orang - orang yang dianggap ’ good looking ’ boleh jadi lebih istimewa dibanding orang yang memiliki tampang biasa - biasa saja. Kecantikan dan ketampanan mereka menjadi magnet tersendiri dan memang harus diakui ’ sedikit meringankan beban hidup ’ karena memiliki privileges yang saya sebutkan tadi. Tetapi menurut saya, setiap manusia itu spesial karena penampilan fisik serta ukuran kecantikan dan ketampanan merupakan hal - hal yang bersifat relatif.

Jika good looking itu dalam konteks pekerjaan seperti teller bank, model, atau yang lainnya itu bisa dirartikan selain memiliki wajah yang tampan dan cantik, juga harus pandai merawat diri dan menjaga penampilan (berpakaian). Karena profesi - profesi ini mengharuskan untuk menemui banyak orang setiap harinya sehingga penampilan menarik pun menjadi salah satu tolak ukur dalam berbagai lowongan pekerjaan di Indonesia.

Saya rasa pernyataan tersebut bersifat subjektif dan saya pribadi kurang setuju. Banyak sekali orang diluar sana yang memiliki wajah atau postur yang good looking, akan tetapi mereka tetap memiliki masalah hidup masing-masing yang cukup kompleks.

Ada juga orang yang good-looking tetapi memiliki bad attitude, hal tersebut justru menyulitkan hidupnya sendiri kan? Jadi menurut saya good-looking saja tidak cukup untuk meringankan beban, tetap harus diimbangi dengan kepribadian yang baik dan memiliki sopan santun. Stigma mengenai hal ini pun sudah seharusnya dihilangkan dari masyarakat, karena setiap manusia pasti memiliki keunikannya masing-masing, tidak adil rasanya hanya menilai orang yang good-looking saja yang hidupnya sedikit masalah. Karena bagi saya fisik adalah suatu hal yang bisa diubah seiring pertambahan usia dan kedewasaan, setiap orang memiliki inner beauty nya masing-masing, akan tetapi kepribadian serta karakter adalah satu hal yang akan terus ada dan membantu kita untuk melewati segala beban dan permasalahan dalam hidup.

Jawaban jujurnya adalah iya. Realistis saja, sekarang banyak cewek cantik dan cowok ganteng yang dengan mudah dapat tawaran pekerjaan hanya karena tampang. Bahkan terkadang mereka tidak perlu melakukan apa-apa, tapi kalau sudah good-looking , akun media sosialnya akan dilirik dan kemudian diikuti banyak orang—kalau followers sudah banyak, tawaran A-Z pun mengalir. Jadi kalau mau realistis, jawabannya iya. Tapi kembali lagi, penampilan memang bukan segalanya. Jika sudah diberi kesempatan tapi tidak bisa dikembangkan, maka mereka akan stuck dan tidak akan maju. Jadi tidak apa-apa mengandalkan penampilan di awal, tapi kualitas diri harus terus diasah.

Saya setuju, karena di era sekarang penampilan adalah hal pertama yang akan diperhatikan oleh orang-orang sekitar. Menjadi good looking menjadi kebanggaan diri sendiri tetapi jangan sampai kita menyamakan standar kita dengan orang lain sehingga dapat menimbulkan ketidakpercayaan diri dan mengganggu kesehatan mental. Asalkan kita merawat diri dan berpakaian rapih itu sudah menjadi good looking versi saya, kita harus menutup kuping kita akan standar orang lain mengenai good looking. Semakin kamu mengikuti perkataan orang tidak akan ada habisnya, Diatas kita masih ada langit begitu seterusnya, yang good looking sangatlah banyak dan beragam, kita hanya perlu menjadi good looking versi kita.