Gangguan pada gusi dapat menyebabkan penyakit jantung, benarkah?

ragam-masalah-gigi-geraham-dan-cara-mengatasinya-alodokter

Para dokter kardiologi dan periodontologi telah lama meneliti hubungan antara kesehatan gigi dan organ tubuh lain. Gangguan yang terjadi pada gigi dan gusi ternyata terkait dengan berbagai penyakit lain yang lebih serius seperti: sakit jantung, diabetes, demensia, gangguan kehamilan, artritis rematoid, dan stroke. salah satunya adalah gangguan gusi yang menyebabkan penyakit jantung, benarkah?

Walau para ahli belum menemukan hubungan langsung antara sakit gigi dan gusi dengan kesehatan jantung, ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa kemungkinan kedua hal tersebut terkait. Salah satu alasannya adalah peradangan, dimana kondisi ini ditemukan pada gingivitis (tahap awal penyakit gusi) dan ateroskelosis (proses penyempitan pembuluh arteri). Saat seseorang mengalami sakit gusi, kadar protein C-reactive protein (CRP) meningkat. Protein ini adalah salah satu penanda inflamasi.

Sakit gusi terutama disebabkan oleh bakteri akibat penumpukan plak yang awalnya terlihat tidak berbahaya. Namun pada beberapa orang yang lebih rentan, tubuh dapat bereaksi berlebihan pada bakteri dan menyebabkan peradangan yang tidak sepenuhnya reda. Peradangan ini kemudian, ditengarai secara perlahan dan dalam jangka panjang, dapat mengganggu pembuluh darah jantung dan otak.

Alasan kedua yang mendasari kemungkinan ada keterkaitan antara sakit gigi dan gusi dengan kesehatan jantung adalah kemiripan jenis bakteri. Bakteri yang ditemukan pada penyakit gusi juga ditemukan pada pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis.

Ada dua jenis utama gangguan gusi:

  • Gingivitis: gusi nyeri, bengkak, dan merah.
  • Periodintitis: kantung yang terinfeksi nanah penuh bakteri. Jenis inilah yang dikhawatirkan berisiko menyebabkan gangguan jantung karena bakteri dan racun dapat menyebar ke anggota tubuh lain. Ini bisa terjadi karena gusi mengandung banyak pembuluh darah yang dapat mengalirkan bakteri dan menyebabkan peradangan pada anggota tubuh lain.

Banyak pengidap gangguan periodontal juga mengidap diabetes dan menjalani gaya hidup yang buruk, hal ini menjadi salah satu faktor utama penyakit jantung. Oleh karenanya, pasien yang mengalami sakit gusi dalam taraf sedang hingga parah, dan juga perokok dan pengidap hipertensi, perlu memeriksakan kesehatan mereka. Dalam hal ini, dokter periodontologi dan kardiologi perlu bekerja sama untuk mengurangi risiko penyakit jantung pada pengidap sakit gusi.

Walau begitu, bukan berarti bahwa orang yang kesehatan gigi dan gusinya buruk serta merta lebih berisiko mengalami serangan jantung, dan sebaliknya. Hal ini karena selain kesehatan mulut, masih ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan penyakit jantung.

Meskipun kesehatan gigi dan gusi bukanlah syarat utama bagi kesehatan jantung, tapi tidak ada salahnya merawat gigi dan gusi dengan cara seperti: gosok gigi setidaknya dua kali sehari, periksakan gigi dan gusi Anda secara teratur, ganti sikat gigi Anda setidaknya tiga bulan sekali, dan segera periksakan jika mengalami gangguan gusi dan gigi. Berhenti merokok dan menjaga berat badan tetap ideal adalah cara lain untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Walau Anda ingin sebisanya menghindari penyakit jantung, bukan berarti Anda Anda harus tergesa-gesa mengonsumsi antibiotik bila terkena penyakit periodontal. Tanyakan kepada dokter apakah kondisi Anda sudah memerlukan antibiotik atau tidak.