Gandum dan Ilalang

Khasiat-gandum-min

Gandum dan Ilalang adalah dua tanaman yang sangat mirip, tetapi sebenar-nya sangat berbeda. Gandum adalah makanan pokok yang sangat berguna bagi manusia, sedangkan lalang sama sekali tidak berguna.

Bahkan lalang lebih banyak menyerap sari makanan dari tanah, sehingga mengganggu pertumbuhan gandum. Sayangnya lalang dan gandum baru dapat dibedakan ketika bulir-bulir-nya ke-luar. Dan, lalang yang dicabut sebelum waktunya bisa membuat gandum turut tercabut.

Satu-satunya cara memisahkan Ilalang dan Gandum adalah dengan menunggunya sampai saat menuai tiba. Seumpama lalang dan gandum, begitulah orang jahat tetap dibiarkan hidup di dunia ini bersama orang baik, meski mereka membawa penderitaan bagi orang-orang baik.

Alam ini akan memperlakukan sama pada seluruh ciptaan-Nya, baik yang berbuat jahat atau yang berbuat baik. Dia masih memberi kesempatan kepada yang jahat supaya bertobat dan bisa memperoleh Kesadaran, juga memberi kesempatan kepada yang baik untuk terus bertumbuh dan Berguna .

Justru dengan adanya “Ilalang”, maka “Gandum” ditantang untuk bisa tumbuh makin kuat, makin tahan uji, dan makin berkualitas.

Kita telah diajar untuk panjang sabar mengikuti filosofi Gandum dan Ilalang ini karena segala sesuatu ada waktunya;

Kita harus memberi kesempatan kepada setiap orang untuk berubah dan bertumbuh lebih baik, bukannya cepat2 menghakimi dan menghukum nya .

Kita harus memiliki kasih yang besar bagaikan kita merawat “gandum” di ladang , hendaknya kita juga terus bertumbuh seiring waktu dalam kasih dan kebenaran yang sejati.

MESKI ILALANG HARUS TUMBUH DI ANTARA GANDUM TAPI GANDUM HARUS TERUS TUMBUH KUAT DAN MERANUM.

Apa pesan moral dari kisah tersebut?

SUMBER :

Dari kisah tersebut dapat kita pelajari bahwa Penghuni dunia yg paling banyak diuji adalah manusia. Manusia yg paling banyak menjadi ujian bagimu dan paling ,menyibukkanmu adalah kenalan-kenalanmu. Kenalanmu yg paling banyak menyibukkanmu dan paling banyak menjadi ujian bagi dirimu adalah siapa-siapa yg ada di hadapanmu; mereka yg memandangmu dan engkau memandang mereka, mereka yg berbincang denganmu dan engkau berbincang dengan mereka.

Kembalilah kepada Allah dalam kesabaranmu, mintalah pertolongan-Nya, berkosentrasilah kepada-Nya, biasakanlah menyebut nama-Nya, kurangilah teman-temanmu sebisa mungkin, bahkan tinggalkan pula yg sedikit agar engkau selamat, sesuai dengan firman Allah,”Kami jadikan sebagian kalian fitnah (ujian) bagi sebagian yg lain. Apakah kalian akan bersabar dan Tuhanmu Maha Melihat (QS al-Furqan:20). Karena itu jauhilah sesuatu yg bisa menjadi fitnah (cobaan).